Anismar Anismar
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Malikussaleh

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Gaya Komunikasi Sales Promotion Girl Suzuya Mall Bireuen Sitti Thursina; Anismar Anismar; Ratri Candrasari
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jsu.v15i1.21292

Abstract

The purpose of this study is to describe verbal and nonverbal communication styles as well as obstacles in the communication process carried out by SPG. This study uses a qualitative approach. Data collection techniques are passive participant observation, in-depth interviews, and documentation. Informants were determined using a purposive technique. Data analysis was carried out through several stages, namely data reduction, data presentation, conclusion drawing, and verification. The results of this study indicate that the communication style used by SPGs is more dominated by nonverbal communication such as showing friendly facial expressions, eye contact with consumers, ideal body posture, matching clothes and make-up, managing physical closeness with consumers, and using time as good as possible. AbstrakTujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan gaya komunikasi verbal dan nonverbal serta hambatan-hambatan dalam proses komunikasi yang dilakukan oleh seorang SPG. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa observasi partisipan pasif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Cara penentuan informan menggunakan teknik purposive. Dalam menganalisis data peneliti melalui beberapa tahap yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gaya komunikasi yang dilakukan oleh para SPG lebih didominasi oleh komunikasi nonverbal seperti menunjukkan ekspresi wajah yang ramah, kontak mata dengan konsumen, postur tubuh yang ideal, pakaian dan riasan yang senada, mengatur kedekatan fisik dengan konsumen, dan penggunaan waktu sebaik mungkin.
Pamer Kemewahan: Kajian Teori Konsumsi Thorstein Veblen Indra Setia Bakti; Anismar Anismar; Khairul Amin
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 14, No 1 (2020)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jsu.v14i1.18109

Abstract

This article aims to discuss Thorstein Veblen's perspective about the behavior of waste or excessive consumption by the leisure class. This article uses the library research to understanding the perspective of Veblen's theory of consumption. We review Veblen's work, The Theory of the Leisure Class, as the main note complemented by relevant books and journals to support this study. The leisure class in this regard act deliberately to display their wealth. The newly rich group flaunted the luxury of their life with a motive to accommodate their desire for social respect and social status. The leisure class realizes their social actions through conspicuous leisure time consumption and conspicuous consumption of goods characterized by imitative and emulative behavior among the actors involved in it. The conspicuous consumption behavior produces élite taste which in turn has a social impact that affects the class behavior of the lower strata.AbstrakArtikel ini bertujuan untuk mendiskusikan sudut pandang Thorstein Veblen dalam melihat perilaku konsumsi berlebihan yang dilakukan oleh kelas sosial tertentu dalam masyarakat. Studi ini menggunakan metode kajian pustaka dalam memahami perspektif teori konsumsi Veblen. Data dalam artikel ini bersumber dari karya-larya Veblen sendiri, The Theory of the Leisure Class, serta buku-buku dan jurnal-jurnal yang relevan dalam mendukung artikel ini. Perilaku ini rupanya lahir dari sebuah konteks sosial dimana kelompok orang kaya baru mencoba mengakomodasi hasrat mereka akan penghargaan sosial dan status sosial. Hal ini diwujudkan melalui konsumsi waktu luang mencolok dan konsumsi barang mencolok yang ditandai dengan perilaku imitatif dan emulatif diantara aktor-aktor yang terlibat di dalamnya. Perilaku konsumsi mencolok menghasilkan selera elite yang selanjutnya meluas dan berdampak secara sosial dimana mempengaruhi perilaku kelas dari strata yang lebih rendah
Stereotip Mahasiswa Minangkabau terhadap Mahasiswa Suku Aceh Yolla Novita Putri; Anismar Anismar
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 1, No 2 (2020): Kebudayaan, Keberagaman, dan Pembangunan
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v1i2.3113

Abstract

This study entitled Stereotypes of Minangkabau Students towards Acehnese Students (Study of Minangkabau Students). This research focuses on the stereotypes that Minangkabau students have towards Acehnese students and the stereotypical factors. Stereotypes are overly generalized, too easy, simplified or exaggerated beliefs about a group. The purpose of this study is to find out what stereotypes Minangkabau students have towards Acehnese students and the stereotypical factors that Minangkabau students have towards these Acehnese students. This study uses a descriptive qualitative approach using the theory of symbolic interactionism. To get accurate data and informants, the data collection techniques used in this study were observation, interviews, and documentation. The results showed that stereotypes of Minangkabau students towards Acehnese students were dominated by negative stereotypes.AbstrakPenelitian ini berjudul Stereotip Mahasiswa Minangkabau terhadap Mahasiswa Suku Aceh (Studi pada Mahasiswa Minangkabau). Penelitian ini berfokus kepada stereotip yang dimiliki oleh mahasiswa Minangkabau terhadap mahasiswa suku Aceh serta faktor terbentuknya stereotip tersebut. Stereotip merupakan keyakinan yang terlalu digeneralisasikan, terlalu dibuat mudah, disederhanakan atau dilebih-lebihkan mengenai suatu kelompok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui stereotip apa saja yang dimiliki oleh mahasiswa Minangkabau terhadap mahasiswa suku Aceh dan faktor penyebab dari stereotip yang dimiliki mahasiswa Minangkabau terhadap mahasiswa suku Aceh tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif dengan menggunakan teori interaksionisme simbolik. Untuk mendapatkan data dan informan yang akurat maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan stereotip yang dimiliki mahasiswa Minangkabau terhadap mahasiswa suku Aceh didominasi oleh stereotip negatif.
Strategi Komunikasi Budaya Mahasiswa Papua dalam Interaksi dengan Mahasiswa Aceh di Universitas Malikussaleh Mirza Muhajir; Anismar Anismar
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 2, No 2 (2021): Multidimensi Problematika Masyarakat
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v2i2.6080

Abstract

Intercultural communication is the process by which the ideas of one culture are transferred to another culture. The purpose of this study is to explain the strategy of cultural communication between students from Papua and Aceh students in forming harmonious social interactions at Malikussaleh University. This study uses a descriptive qualitative approach using the theory of William Gudykunts. In obtaining complete and accurate data and information in the study, the data collection used in this study was observation and interviews. The data analysis technique used in this research is data reduction, data presentation, and data inference. The results showed that there were three strata of cultural communication strategies carried out by Papuan students with Acehnese students. First, understand and use good language. Second, understand the norms and character of the interlocutor. Third, positive prejudice against the interlocutor and promote good values.
Pesan Simbolik dalam Prosesi Petawaren Adat Gayo Lues Harinawati Harinawati; Nurhasanah Syafrimayanti; Anismar Anismar
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 2, No 2 (2021): Multidimensi Problematika Masyarakat
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v2i2.5517

Abstract

This study identifies and analyzes symbolic messages in the petawaren tradition in Blangkejeren District, Gayo Lues Regency. The research method used is descriptive qualitative. Data collection techniques include observation, interviews, and documentation. The results of the study indicate that the petawaren tradition is one part of Gayo culture which is carried out in welcoming various important events in life. Petawaren is carried out by inviting village elders. The procession of the petawaren tradition requires several main equipment which is prepared by the party who has the intention. The equipment used in this petawaren procession has been mutually agreed upon since time immemorial, including rice and water in a container mixed with celala, dedingin, bebesi, batang teguh, sesampi, and other flowers in an odd number and tied in one knot. The petawaren tradition means prayer and hope so that Allah SWT will always be given safety, blessings, and prosperity.ABSTRAKStudi ini mengidentifikasi dan menganalisis pesan simbolik dalam tradisi petawaren di Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data antara lain observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi petawaren adalah salah satu bagian budaya Gayo yang dilakukan dalam menyambut berbagai peristiwa penting dalam kehidupan. Petawaren dilaksanakan dengan mengundang tetua kampung. Prosesi tradisi petawaren membutuhkan beberapa perlengkapan utama yang dipersiapkan oleh pihak yang mempunyai hajat. Perlengkapan yang digunakan dalam prosesi petawaren ini telah disepakati bersama sejak dahulu kala, antara lain beras dan air dalam wadah yang dicampur celala, dedingin, bebesi, batang teguh, sesampi, dan bunga lainnya yang berjumlah ganjil dan diikat dalam satu ikatan. Tradisi petawaren bermakna doa dan harapan agar senantiasa diberi keselamatan, keberkatan, dan kesejahteraan oleh Allah SWT.
Prosesi Turunmani (Kelahiran) dan Rekonstruksi Solidaritas Pada Masyarakat Gayo Indra Setia Bakti; Anismar
Al-Hikmah Media Dakwah, Komunikasi, Sosial dan Kebudayaan Vol 13 No 1 (2022): Al-Hikmah Media Dakwah, Komunikasi, Sosial dan Kebudayaan
Publisher : DEPARTEMENT OF COMMUNICATION AND ISLAMIC BROADCASTING STUDIES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/hikmah.v13i1.3319

Abstract

Studi ini bertujuan menggambarkan prosesi adat turunmani pada masyarakat Gayo. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam mengungkapkan simbol-simbol dan makna adat pada acara kelahiran. Teknik pengumpulan data antara lain wawancara, observasi, dan studi dokumen. Temuan lapangan menunjukkan bahwa prosesi turunmani melandasi perwujudan ikatan sudêrê dan solidaritas kampung. Ketika prosesi turunmani dilakukan sebenarnya ada konsekuensi yang mengikutinya, yaitu status bayi tersebut menjadi anak Rêjê dan masyarakat kampung. Dengan demikian, orang dewasa memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam proses pendidikan anak-anak di kampung tersebut. Namun realitas ini tidak lagi sepenuhnya dimengerti oleh sebagian besar warga. Hal itu acapkali menjadi katalis konflik yang mendorong banyak keluarga pada saat ini lebih memilih untuk mengurus urusan keluarga masing-masing dalam rangka menghindari keributan dengan keluarga lain di kampung tersebut. Hal itu berdampak secara luas terhadap jalinan relasi sosial pada masyarakat kampung. Ikatan kekerabatan dan solidaritas sosial semakin lemah. Di sisi lain, individualitas semakin kuat yang tercermin pada maraknya budaya pesta yang memboncengi prosesi sintê môrep.
Strategi Humas Polres Lhokseumawe dalam Membentuk Citra Positif: Studi Kasus Pelecehan Seksual terhadap Nova Anismar Anismar; Viki Fitrian
Jurnal Jurnalisme Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jj.v7i1.2921

Abstract

Penelitian ini berjudul “Strategi Humas Polres Lhokseumawe Dalam Membentuk Citra Positif”. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan oleh Humas Polres Lhokseumawe dalam membangun citra positif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data dan informasi diperoleh dengan melakukan wawancara kepada subjek-subjek yang berkaitan dengan penelitian, diantaranya Wakil kepala polres Lhokseumawe, Kepala bagian Operasional Polres Lhokseumawe dan Kepala sub bagian Humas Polres Lhokseumawe. Kemudian dilakukan observasi non partisipatif, dokumentasi dan studi pustaka dalam mengumpulkan data, dengan tujuan mendapatkan informasi tentang strategi komunikasi yang dilakukan oleh Humas Polres Lhokseumawe. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Pembentukan Citra. Untuk itu Humas Polres Lhokseumawe melakukan berbagai strategi sebagai upaya untuk membentuk citra, seperti adanya musyawarah atau rapat, publikasi media sebagai upaya mengembalikan citra yang positif, dan IMM (Intelijen Multimedia Manajemen) sebagai alat ukur keberhasilan citra positif yang dibentuk.
Komunikasi antar Budaya Mahasiswa Etnis Minangkabau dengan Mahasiswa Etnis Aceh Anismar Anismar; Anita Anita
Jurnal Jurnalisme Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jj.v7i2.2936

Abstract

Penelitian ini berjudul “Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Etnis Minangkabau  dengan Mahasiswa Etnis Aceh (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Malikussaleh). Komunikasi antarbudaya adalah proses komunikasi antara dua orang atau lebih yang berbeda budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman bahasa dan etnosentrisme serta hambatan-hambatan bahasa dan etnosentrisme mahasiswa etnis Minangkabau dengan mahasiswa etnis Aceh dalam berinteraksi antarbudaya (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Malikussaleh). Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Instrument utama dari penelitian ini adalah data-data dalam penelitian, yang didukung oleh beberapa instrument lainnya yang meliputi teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mereduksi data, penyajian data, dan penyimpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pemahaman bahasa dan etnosentrisme mahasiswa etnis Minangkabau dengan mahasiswa etnis Aceh berjalan dengan baik karena adanya proses adaptasi serta sikap saling memahami dan pengertian. Hambatan bahasa dan etnosentrisme bisa dihilangkan dengan adanya rasa saling pengertian dan berfikir positif sehingga terciptanya hubungan perdamaaian dan keharmonisan kehidupan melalu interaksi antarbudaya
SMARTPHONE SEBAGAI GAYA HIDUP MAHASISWA (STUDI PADA MAHASISWA FISIP 2018) Dwi Fitri; Anismar Anismar; Muhammad Fazil; Cut Wardatul Ula
Jurnal Jurnalisme Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jj.v10i1.4791

Abstract

Penelitian yang berjudul smartphone sebagai gaya hidup mahasiswa, tujuan dari penelitian ini untuk melihat perubahan gaya hidup mahasiswa akibat penggunaan smartphone dan penggunaan smartphone sebagai gaya hidup. Teori yang digunakan yaitu teori psikologi komunikasi dan budaya populer, yang mana melahirkan budaya baru akibat dari promosi media massa yang terus menerus terhadap suatu produk komunikasi. Metode yang digunakan merupakan metode penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yaitu: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dan pemilihan informan menggunakan teknik purposive random sampling. Hasil dari penelitian ini adalah perubahan gaya hidup yang terjadi pada mahasiswa FISIP Unimal meliputi tiga hal, yaitu: perubahan pola pikir, minat belanja yang besar, serta cara berpakaian yang trendi dan hobi yang berubah seiring perkembangan zaman. Dan penggunaan smartphone sebagai gaya hidup meliputi operating system (OS) yang digunakan, menggunakan layar sentuh, menggunakan dan mengerti dengan aplikasi yang ada di smartphone, mempunyai kamera depan dan belakang, serta menggunakan memori internal dan eksternal.
MODEL PARIWISATA ISLAMI DI KABUPATEN ACEH SINGKIL Anismar Anismar
Jurnal Jurnalisme Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jj.v9i1.3100

Abstract

Kabupaten Aceh Singkil merupakan sebuah daerah  di Propinsi Aceh yang mempunyai potensi alamnya sangat mempesona bila dibandingkan dengan daerah lain yang ada di Aceh. Namun sampai sekarang usaha pengembangan kepariwisataannya di Kabupaten tersebut seperti “kura-kura berjalan di atas batu”. Hal ini dapat dilihat dari proses pembangunannya yang sangat lambat malah nyaris tidak terlihat, pada hal dari potensi alam dan letak wilayahnya sangat strategis.Hal ini dapat diduga karena tidak didukung dengan sumber daya manusia (SDM), mengingat daerah ini masih tergolang muda menjadi Kabupaten yang ada di Aceh, sehingga sampai sekarang belum ada arah atau konsep apapun dalam pengembangan kepariwisataan  di Kabupaten Aceh Singkil. Analisa data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif. Data dianalisis dalam bentuk langsung secara terus menerus, dengan cara mengelompokkan data sesuai dengan permasalahan penelitian. Setelah data diperoleh pola, bentuk bahkan tema baru dalam penelitian. Selanjutnya semua data dianalisis berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di lapangan melalui pendekatan observasi, dokumentasi dan wawancara dari seluruh informan sasaran penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Karena penelitian ini bertujuan menggambarkan sifat-sifat, keadaan, serta gejala individu atau kelompok tertentu dalam kaitannya dengan hubungan budaya dan sosial kemasyarakatan.