Aji Saepurahman
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Manajemen Pengawasan dan Evaluasi Pendidikan Pada Masa Pandemi COVID-19 Deni Solehudin; Aji Saepurahman; Mohamad Erihadiana
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 2 No 6 (2022): Jurnal Syntax Imperatif : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-imperatif.v2i6.140

Abstract

Pengawasan merupakan salah satu fungsi dari fungsi-fungsi manajemen. Ada empat fungsi manajemen, keempat fungsi manajemen ini salah satunya tidak bisa diabaikan, karena masing-masingnya saling terkait dan merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipisahkan. Pengawasan organisasi yang efektif akan membantu proses perencanaan, pengambilan keputusan berkelanjutan, sehingga dapat dilakukan perencanaan program selanjutnya. Pada masa pandemic COVID-19 ini, bagaimana Kepala Madrasah melakukan perencanaan pengawasan terhadap guru dan bagaimana Kepala Madrasah melaksanakan serta Menindaklanjuti hasil supervisi, kami melakukan penelitian di Madrasah Aliyah Al-Huda Pameungpeuk Kabupaten Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Dengan menggunakan studi analisis deskriptif Ekploratif, peneliti berusaha mengumpulkan data, menyusun, menganalisis, serta memaparkan hasil temuan di lapangan. Untuk memperoleh data, peneliti melakukan wawancara terhadap wakil kepala madrasah urusan kurikulum serta studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, pelaksanaan supervisi dilaksanakan dengan cara menyusun program supervisi akademik dan tetapi tidak membuat tim supervisi khusus, hanya melibatkan wakamad kurikulum saja yang diberi tugas untuk membuat tujuan supervisi akademik dan membuat jadwal supervisi akademik. Kedua, pelaksanaan supervisi akademik terhadap tenaga pendidik tidak dapat dilaksanakan secara langsung, tetapi melalui google form yang digunakan untuk mengetahui kesiapan guru dalam melakukan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran pun supervisi dilakukan dengan wawancara kuesioner melalui google form pula, sehingga kepala madrasah tidak dapat langsung mengamati aktivitas tenaga pendidik dalam mengajar. Ketiga, tindak lanjut hasil supervisi akademik terhadap tenaga pendidik dengan membahas mengenai metode pembelajaran, penggunaan dan teknik penilaian, penggunaan media pembelajaran dan penggunaan waktu dalam pembelajaran belum maksimal. Kepala Madrasah lebih fokus pada penyelesaian masalah dan kendala pembelajaran peserta didik
Integrasi Sains dan Agama Menurut Jhon F. Haught Aji Saepurahman; Nanat Fatah Natsir; Erni Haryanti
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 2 No 6 (2022): Jurnal Syntax Imperatif : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-imperatif.v2i6.141

Abstract

Tulisan ini menengahkan pemikiran tokoh kontemporer yang begitu intens mengkaji model integrasi sains dan agama, yaitu J.F Haught. Hal ini penting dibahas dalam rangka memberikan sumbangan pemikiran untuk membuat tatan hubungan konstruktif antara sains dan agama. Tulisan ini berdasarkan penelitian pustaka. Dari pembahasan diketahui bahwa ketika meninjau model integrasi teologi evolusi (evolution theology) dan sains Islam (Islamic science) terlihat perbedaan yang sangat jelas dimana Haught menerapkan integrasi pada teori evolusi (hanya salah satu jenis sains) Teologi di tangan Haught bersifat sangat adaptif, karena ia berpandangan bahwa teologi adalah bagian dari olah manusiawi yang selalu bergerak. Sehingga ketika teologi bertemu dengan evolusi sains lain maka dimungkinkan adanya perubahan. pemikiran tokoh J.F Haught dapat dijadikan sebagai landasan filosofis dan akademis dalam upaya penguatan eksistensi pengembangan ilmu pengetahuan dan agama secara integrative-subtantif yang seyogyanya sejak awal sudah dilandasi oleh nilai-nilai agama, sehingga agama akan menjadi ruh bagi konstruksi ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan digali maupun dikembangkan.