Novi Syahfitri
Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMALI DALAM MASYARAKAT ETNIK BUGIS DI KOTA SAMARINDA:SUATU TINJAUAN SEMIOTIKA Novi Syahfitri; M. Bahri Arifin; Syamsul Rijal
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 3, No 2 (2019): April 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.454 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v3i2.1910

Abstract

Objek penelitian ini adalah kebudayaan tradisi lisan dalam bentuk pemali. Pemali merupakan pantangan yang disampaikan secara turun-temurun antar generasi. Pemali menjadi ekspresi budaya yang menunjukkan kearifan orang-orang terdahulu yang mampu memaknai kehidupan secara arif dan bijaksana di tengah minimnya akses informasi dan sarana teknologi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna yang terkandung dalam pemali Bugis yang diketahui dan yang dilaksanakan masyarakat etnik Bugis di Kota Samarinda. Penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara mendalam. Analisis data menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemali dalam masyarakat etnik Bugis di Kota Samarinda berlaku (1) bagi gadis yang belum menikah, (2) wanita hamil, (3) laki-laki pada umumya, (4) anak kecil, dan (5) semua kalangan. Adapun makna yang terkandung dalam pemali mencakup nilai sosial yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya, nilai budaya serta nilai moral dan etika. The object of this research is the culture of oral tradition in the form of a multiplier. Pemali is taboos that are passed down through generations. Pemali is a cultural expression that shows the wisdom of previous people who are able to interpret life wisely and wisely amid the lack of access to information and technological means. The purpose of this study was to describe the meaning contained in Bugis pemali known and carried out by Bugis ethnic communities in Samarinda City. This research was obtained using in-depth interview techniques. Data analysis using qualitative methods. The results of the study show that the pemali in Bugis ethnic communities in Samarinda City applies (1) to unmarried girls, (2) pregnant women, (3) men in general, (4) small children, and (5) all groups. The meanings contained in the pemali include social values that govern human relations with each other, cultural values and moral and ethical values.