Mursalim Mursalim
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS NOVEL IBUKU TIDAK GILA KARYA ANGGIE D. WIDOWATI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Dentia Hady Pratama; Mursalim Mursalim; Irma Surayya Hanum
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 3, No 4 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.398 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v3i4.2472

Abstract

This research is a qualitative descriptive study with a sociological literature study design. This study uses an objective approach. The data source in the study is the novel Ibuku Tidak Gila by Anggie D. Widowati. The data collection technique used is the technique of reading, understanding, and taking notes. Data analysis techniques use qualitative analysis consisting of identification, and interpretation. This study aims to describe the facts of social stories and facts in this study as well as analyze the aspects that occur in the novel, which in general this also occurs in the lives of the general public. In this scope, it will analyze with a sociological approach which aims to describe the contents of this novel. Based on the results of the analysis it can be concluded several things. The first fact of the story in the novel Ibuku Tidak Gila by Anggie D. Widowati consists of plot, character, setting, and theme. The flow in this novel is a forward and backward flow. The characters in this novel have good character and help. The character in this novel also has a main character and additional characters. Overall this story is based on the island of Java, namely Sragen, Jogjakarta, and Solo. In this novel there are problems that often occur in the community. The problem presented by the author is family conflict. This novel tells of a young man who experienced a dilemma in his family or love story. In the family problem, the biological mother has a mental disorder that must be treated in a mental hospital. Likewise, with the romance problems faced. Especially about the cause of his mother's madness, which his father had covered up for a long time. Which is where forcing the main character, Dewa, to find out and the reason why his biological mother has a mental disorder. Is the madness of his biological mother caused by his father who remarried or was there another problem with the cause of his mother's madness. The results of this study indicate that the balances related to the aspects of literary sociology in the novel Ibuku tidak Gila are as follows: (1) Facts of the Story, (2) Social Facts, and (3) Family Social Conditions Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan kajian sosiologi sastra. Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif. Sumber data dalam penelitian adalah novel Ibuku Tidak Gila karya Anggie D. Widowati. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca, memahami, dan mencatat. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif yang terdiri dari identfikasi, dan interpretasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fakta cerita dan fakta sosial dalam penelitian ini juga menganalisa aspek-aspek terjadi dalam novel, yang pada umumnya hal ini juga terjadi pada kehidupan masyarakat umum. Dalam lingkup ini akan menganalisa dengan pendekatan sosiologi yang bertujuan untuk mendeskrpsikan isi novel ini. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan beberapa hal. Pertama fakta cerita dalam novel Ibuku Tidak Gila karya Anggie D. Widowati terdiri dari alur, karakter, latar, dan tema. Alur dalam novel ini adalah alur maju dan mundur. Karakter dalam novel ini memiliki karakter baik dan penolong. Tokoh dalam novel ini juga memiliki tokoh utama dan tokoh tambahan. Secara keseluruhan cerita ini berlatarkan daerah pulau Jawa, yaitu Sragen, Jogjakarta, dan Solo. Dalam novel ini terdapat problematika yang sering terjadi di lingkungan masyarakat. Problematia yang disajikan pengarang adalah konflik keluarga. Novel ini mengkisahkan seorang pemuda yang mengalami dilema dalam keluarganya ataupun kisah asmaranya. Dalam masalah keluarga ibu kandungnya mengalami gangguan jiwa yang harus di rawat di rumah sakit jiwa. Begitu juga dengan masalah asmara yang di hadapinya. Terlebih tentang penyebab kegilaan ibunya telah ditutup-tutupi oleh ayahnya sejak lama. Yang di mana memaksa tokoh utama yaitu Dewa mencari tahu dan penyebab mengapa ibu kandungnya mengalami gangguan jiwa. Apakah kegilaan ibu kandungnya di sebabkan oleh ayahnya yang menikah lagi ataukah ada masalah lain dari penyebab kegilaan ibunya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bal-hal yang berkaitan dengan aspek-aspek sosiologi sastra dalam novel Ibuku Tidak Gila adalah sebagai berikut: (1) fakta cerita, (2) fakta sosial, dan (3) keadaan sosial keluarga.
ANALISIS TUTURAN TARIAN BAMBU GILA DI MALUKU TENGAH DITINJAU DARI BENTUK DAN FUNGSI Martia Soa Mole; Mursalim Mursalim; Alfian Rokhmansyah
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 2, No 2 (2018): Edisi April 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.218 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v2i2.1100

Abstract

ABSTRAK Alasan pemilihan judul sebagai bahan penelitian ini, disebabkan keinginan penulis untuk mengetahui bentuk mantra dan fungsi tuturan tarian Bambu Gila di Maluku Tengah. Tujuan utama dari pepelitian ini (1) untuk mengetahui pola tuturan mantra bambu gila (2) untuk mengetahui bentuk tutuan mantra bambu gila (3) mengetahui fungsi tuturan mantra bambu gila. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Menganalisis bentuk apa saja yang terdapat dalam tuturan mantra tarian bambu gila serta menganalisis pola, dan fungsi tuturan mantra bambu gila. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, perekaman, wawancara, foto dan teknik catat. Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa (1) atraksi tarian bambu gila dilaksanakan dengan waktu 30 menit. (2) tuturan bambu gila bentuk mantra berirama abc-abc,abcd-abcd. (3) bersifat lisan, memiliki tujuan tertentu, berhubungan dengan kekuatan dan alam gaib. (4) fungsi tuturan mantra bambu gila yaitu untuk memohon pertolongan para leluhur, pengakuan akan adanya berkah dan kekuasaan tertinggi dari tuhan, membuat roh leluhur dan jin yang dipanggil menguasai bambu dan para pemain, sebagai perintah untuk melaksanakan intruksi pawang, dan sebagai sarana untuk berdoa atau meminta pertolongan. Sedangkan mantra yang dibacakan dalam permainan bambu gila bertujuan untuk berkomunikasi dengan jin.Kata kunci: tuturan bambu gila, bentuk mantra, fungsi  ABSTRACT The reason for choosing the title as the subject of this research, caused by the writer’s desire to know the from of mantra and the speech function of crazy bamboo dance in central maluku. (1) to know spell bamboo mantra spell pattern (2) to know spell bamboo mantra spell from (3) to know the fuction of bamboo crazy speech. The method used in doing this research is qualitative method with descriptive research type. Analyzing what froms are contained in spell bamboo dance mantras and analyzing patterns, and spell bamboo mantra spell function. Data collention techniques used in this research are observation, recording, interview, photo and technique record. The results of the reserch obtained in this study showed that (1) the attraction of crazy bamboo dance was carried out with a time 30 minutes.(2) bamboo spell crazy from of abc-abc rhythmic spell ,abcd-abcd. (3) is verbal, has a specific purpose, relates to power and the occult. (4) the function of spell bamboo mantra spell is to invoke the help of the ancestors, the recognitian of the blessing and the supreme power of God, to make the spirits and the jinn invoked to master the bamboo and the players, as a command to carry out the handler’s instruction, and as a means topray or ask for help. The purpose of mantra generally varies depending on the reader of the mantra. Whereas the mantra that is recited in a crazy bamboo game aims to commonicate with the jin.Keywords: crazy bamboo tutorials, mantra shapes, functions
ANALISIS NASKAH SUREQ MAKELUQNA NABITTAQ Surahman Surahman; Syaiful Arifin; Mursalim Mursalim
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 2, No 2 (2018): Edisi April 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.538 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v2i2.1035

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mendeskripsikan kondisi fisik naskah sureq Makelluqna Nabittaq, traslitrasi, menyunting teks dan pemaknaan kandungan isi teks. Dari hasil penelitian ini penulis berharap dapat memberi gambaran bagaimana kondisi dan kandungan isi teks naskah Sureq Makelluqna Nabittaq, agar dapat berguna sebagai sumbangan data  naskah nusantara yang tersebar disuluru Indonesia dan sebagai penerapan ilmu  filologi. Dalam penelitian ini penulis mengunakan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan pencarian naskah, pengecekan naskah, pembacaan teks, traslitrasi standard an terjemahan harafiah. Sedangkan teknik analis data yang digunakan adalah deskripsi naskah dan kritik teks. Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui kondisi fisik naskah seperti: judul naska, tempat penyimpanan, jenis teks, tanggal penulisan, tempat penulisan, penyalin, pemilik naskah, bahan naska, cap kertas, warna tinta, jublah halaman, jarak antar baris, jumbla halaman yang di tulis, lembar pelindung, ukuran naskah, ukuran pias, cara pengarisan, jenis huruf, tanda koreksi, sampul naskah, ukuran sampul, pengikat naskah, arah penulisan. Kata kunci: naskah sureq makelluqna nabittaq, filologi  ABSTRACT This study was conducted with the aim of describing the physical condition of Makquqna Nabittaq sureq script, transcripts, text editing and meaningful content of text content. From the results of this study the author hopes to give a picture of how the condition and content of text content Sureq Makelluqna Nabittaq, in order to be us­eful as a contribution of data archipelago script spread over Indonesia and as the application of the science of philology. In this study the authors use this type of descriptive research. Techniques of data collection used the search of manuscripts, checking manuscripts, reading text, traslitrasi standard and literal translation. While the data analyst technique used is the text description and text criticism. Based on this research can be seen the physical condition of the manuscript such as: title naska, storage, type of text, date of writing, place of writing, copying, owner of manuscript, materials nask, paper stamp, color ink, jublah page, distance between lines, jumbla write, protective sheet, manuscript size, pity size, manner of lineing, font type, correction mark, cover of manuscript, cover size, script binder, writing direction. Keywords: script of makelluqna nabittaq sureq, philology
FAKTA SOSIAL EMILE DURKHEIM DALAM NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Susi Susanti; Mursalim Mursalim; Irma Surayya Hanum
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 4, No 2 (2020): April 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.166 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v4i2.2718

Abstract

Based on the research that has been done, the following results are obtained. First, the facts of the story in the novel Hafalan Shalat Delisa by Tere Liye consist of plot, character, and characterization, and setting. The plot in this novel is the flow forward. The characters in this novel have a role as the main character and additional character. Broadly speaking, the setting used in the novel is in Lhok Nga and the time setting used is morning, afternoon, evening, and night. Second, the value of character education contained in the novel Hafalan Shalat Delisa by Tere Liye there are nine namely the love of God and all of his creation, independence and responsibility, honesty / diplomatic mandate, respect and courtesy, generous, generous, helpful, and mutual assistance/cooperation, self-confidence and hard-working, leadership and justice, kind and humble, the character of tolerance, peace, and unity. The social facts contained in the novel Hafalan Shalat Delisa by Tere Liye are divided into three types. The type of collective social facts, which is to read every prayer will be active, purple as a symbol of a widow, obedient to her husband, marriage customs, and speak the language desired by individuals. Types of external social facts, namely prayer, prayer reading, recitation, and school uniforms. Types of coercive social facts, namely learning to memorize prayer readings with Aisha, being ridiculed with Aisha, and learning the meaning of prayer with Ustadz Rahman.-------Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut. Pertama, Fakta cerita dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye terdiri dari alur, tokoh dan penokohan, dan latar. Alur dalam novel ini adalah alur maju. Tokoh-tokoh dalam novel ini mempunyai peranan sebagai tokoh utama dan tokoh tambahan. Secara garis besar latar tempat yang digunakan dalam novel berada di Lhok Nga dan latar waktu yang digunakan adalah pagi, siang, sore, serta malam hari. Kedua, nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye ada sembilan yakni cinta tuhan dan segenap ciptaan-Nya, kemandirian dan tanggung jawab, kejujuran/amanah diplomatif, hormat dan santun, dermawan, suka tolong menolong, dan gotong royong/kerjasama, percaya diri dan pekerja keras, kepemimpinan dan keadilan, baik dan rendah hati, karakter toleransi, kedamaian, dan kesatuan. Fakta sosial yang terdapat dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye terbagi menjadi tiga tipe. Tipe fakta sosial kolektif, yaitu membaca doa setiap akan beraktifitas, warna ungu sebagai simbol janda, patuh terhadap suami, adat pernikahan, dan berbicara dengan bahasa yang di kehendaki individu. Tipe fakta sosial eksternal, yaitu shalat, bacaan shalat, mengaji, dan seragam sekolah. Tipe fakta sosial koersif, yaitu belajar menghafal bacaan shalat dengan Aisyah, diejek dengan Aisyah, dan belajar arti shalat dengan Ustadz Rahman.