Nurjannah Nurjannah
Universitas Negeri Medan

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FORM OF COMMODIFICATION OF DECORATIVE VARIETY OF GAYO SKIN MOTIF IN KEBAYAKAN DISTRICT, ACEH CENTRAL REGENCY Rita Fitri; Ibnu Hajar; Nurjannah Nurjannah
Jurnal JOEPALLT (Journal of English Pedagogy, Linguistics, Literature, and Teaching) Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.944 KB) | DOI: 10.35194/jj.v9i1.1408

Abstract

The study is intended to determine how the form of commodification variety of Kerawang Gayo decorative motifs in the Kebayakan District of Central Aceh Regency. This research is carried out through research qualitative with descriptive approach. The informant of the research is determined by purposive sampling technique to involve leaders of indigenous, artisans of Kerawang Gayo and designers. Data collection techniques were carried out through in-depth interviews, participatory observation and documentation. The result of the research shows that commodification is a process that is not only related to how products are becoming the product of mass, but it also relates to how a product that can be distributed to the market to meet the needs of consumers. The form of commodification variety of decorative motifs filigree Gayo is not only poured on the walls of the house indigenous Gayo, but it has been modified in some form of products such as upuh ulen-ulen, fashion custom wedding, bags, caps and other souvenirs. The motifs that are used in the form of commodification filigree Gayo consist of five motif bases that is emun berangkat, pucuk rebung, puter tali, tapak seleman, dan peger. Thus, the commodification is becoming very important in preserving the art of culture, both for the benefit of sustainability as well as the increase in business that motif used still maintained its continuity and become the identity of the tribe Gayo that in the call with Kerawang Gayo.
PERGESERAN KETOPRAK DOR SEBAGAI SALAH SATU UPAYA DALAM MEMPERTAHANKAN INDENTITAS JAWA DELI DI DESA SEI MENCIRIM, KECAMATAN SUNGGAL, KABUPATEN DELI SERDANG Lestari Wulandari; Nurjannah Nurjannah
Jurnal Antropologi Sumatera Vol 18, No 1 (2020): Jurnal Antropologi Sumatera, Desember 2020
Publisher : Program Studi Antropologi Sosial Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.224 KB) | DOI: 10.24114/jas.v18i2.31914

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang terjadinya pergeseran eksistensi Ketoprak Dor yang tidak lagi sebagai strategi mempertahankan identitas Jawa Deli di Desa Sei Mencirim. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa (1) Ketoprak merupakan kesenian tradisional etnis Jawa yang berasal kata tok dan prak. Namun ketika terjadi perpindahan suku Jawa pada tahun 1900-an ke Sumatera Timur dalam jumlah yang cukup besar dan menjadi buruh di Tanah Deli, etnis Jawa otomatis membawa tradisi daerah asalnya, seperti perilaku, sistem sosial, sistem budaya, dan kesenian.  Salah satunya ialah ketoprak yang ketika di wilayah teritorial Tanah Deli ketoprak sering disebut ketoprak dor. (2) Pergeseran budaya yang terjadi pada kesenian ketoprak dor diantaranya ialah alat musik, pakaian/kostum, cerita, nyanyian/tembang, bahasa dan perubahan fungsi serta peran ketoprak dor. (3) Peran dan fungsi ketoprak dor sebagai hiburan, pengintegrasi masyarakat, pengungkap emosi dan penyampaian pesan
Tambar Incuk Sebagai Etnomedisin di Desa Suka Sipilihen, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo Rohmania br Perangin-angin; Nurjannah Nurjannah
Jurnal Antropologi Sumatera Vol 18, No 1 (2020): Jurnal Antropologi Sumatera, Desember 2020
Publisher : Program Studi Antropologi Sosial Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.2 KB) | DOI: 10.24114/jas.v18i2.32040

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam mengenai Tambar Incuk Sebagai Etnomedisin di Desa Suka Sipilihen Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif dan langsung melakukan penelitian lapangan yang bertujuan untuk memahami dan menggali informasi. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan studi literatur. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memperoleh hasil penelitian sebagai berikut: (1) incuk dikategorikan oleh masyarakat sebagai penyakit (2).  Proses pembuatan dengan cara diiris tipis dan proses pengobatan dengan cara disemburkan.  (3). Faktor yang menyebabkan masyarakat masih memakai tambar incuk sebagai salah satu alternatif  untuk pengobatan yaitu faktor ekonomi, faktor sosial, faktor dampak dan keberhasilan serta faktor lingkungan (4)  Masyarakat memandang pengobatan tradisional seperti tambar incuk ini sebagai alternatif mereka karena selain tidak membutuhkan banyak tenaga, waktu dan juga uang mereka tidak terlalu takut dengan efek samping yang dapat disebabkan karena ramuan yang digunakan berasal dari bahan-bahan alami.
Penanaman Nilai Budaya Dalam Pembentukan Karakter Pada Keluarga Masyarakat Karo Di Desa Narigunung Kabupaten Karo Endang Alemisa; Nurjannah Nurjannah
Jurnal Antropologi Sumatera Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Antropologi Sumatera, Juni 2021
Publisher : Program Studi Antropologi Sosial Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.503 KB) | DOI: 10.24114/jas.v19i1.30767

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penanaman nilai budaya dalam pembentukan karakter masyarakat Karo tepatnya di Desa Narigunung Kabupaten Karo dengan mengkaji cara dan peran orangtua dalam menanamkan nilai budaya, kendala yang dihadapi keluarga, dan solusi yang diberikan keluarga selama proses berlangsung. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa keluarga merupakan wadah utama dalam pembentukan karakter seorang anak. Nasihat yang diberikan oleh orangtua kepada anaknya adalah salah satu bentuk penanaman nilai budaya. Proses penanaman nilai budaya berawal sejak anak masih kecil sampai dewasa, adapun kendala yang dihadapi yakni: Pengaruh handphone, kesibukan orangtua untuk bekerja, pengaruh lingkungan dan tingkat pengetahuan orangtua. Solusi yang diberikan keluarga dalam mengahadapi kendala yakni: mengenalkan anak tentang adat-istiadat budaya Karo khususnya tentang tutur, ikut serta dalam acara pesta tahunan, mengunjungi kerabat pada saat ada acara perkawinan dan lain sebagainya.