Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian

Variasi Kadar Ekstrak Buah Kelengkeng (Dimacarpus longan) dan Lama Fermentasi Terhadap Karakteristik Fruit Wine Anjelina, Febrina; Rahmiati, Retnani; Sigit, Bambang
Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Vol. 19 No. 2 (2024): September
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jtphp.v19i2.9006

Abstract

Wine merupakan minuman hasil fermentasi yang dibuat dari sari buah anggur, tetapi  dapat dibuat dengan buah lainnya yang mengandung gula contohnya buah kelengkeng. Buah kelengkeng merupakan buah yang memiliki rasa yang manis, akan tetapi buah kelengkeng memiliki umur simpan yang pendek karena memiliki kadar air yang tinggi, sehingga buah kelengkeng diolah menjadi produk minuman seperti fruit wine. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi antara lama fermentasi dan kadar ekstrak buah pada proses pembuatan fruit wine agar menghasilkan fruit wine yang berkualitas baik dan disukai oleh masyarakat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial dengan 3 level pada setiap faktornya. Faktor pertama variasi ekstrak buah kelengkeng dengan level 50, 75, 100% dan faktor kedua lama fermentasi dengan level 8, 11, 14 hari. Masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Analisis kimia yang diujikan adalah total padatan terlarut, pH, total asam, gula reduksi dan kadar alkohol serta uji organoleptik yang meliputi warna, rasa dan aroma alkohol. Uji yang digunakan untuk menentukan perlakuan terbaik menggunakan uji efektifitas. Hasil uji ansira menunjukkan terdapat interaksi antar perlakuan pada kosentrasi ekstrak buah kelengkeng dengan lama fermentasi pada hasil uji kimia total padatan terlarut, total asam, gula reduksi dan kadar alkohol, sedangkan pada pH tidak terdapat interaksi. Perlakuan kosentrasi ekstrak buah kelengkeng 75% dan lama fermentasi 14 hari merupakan perlakuan terbaik dengan Nilai Hasil (NH) 0,846 dengan kriteria variabel penelitian total padatan terlarut 8°brix, pH 5,057, total asam 0,59 g/100ml, gula reduksi 1,89%, kadar alkohol 20.667%, warna 5 (agak suka), rasa 5 (agak suka), dan aroma 5 (agak suka).
Rasio Tapioka : Tepung Tulang Ikan Mujahir (Oreochromis mossambicus) Terhadap Sifat Fisik, Kimia dan Organoleptik Kerupuk yang Dihasilkan Agusta, Gyan; Rahmiati, Retnani; Sigit, Bambang; Kejora
Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Vol. 20 No. 2 (2025): September
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jtphp.v20i2.12144

Abstract

Kerupuk adalah cemilan bertekstur kering, memiliki rasa yang enak dan renyah sehingga dapat membangkitkan selera makan dan disukai oleh semua lapisan masyarakat. Salah satu alternatif untuk meningkatkan kandungan kalsium pada kerupuk adalah memanfaatkan tepung tulang ikan dalam bentuk produk kerupuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subtitusi tapioka : tepung tulang ikan mujahir terhadap sifat fisik, kimia dan organoleptik kerupuk yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial yaitu rasio tapioka : tepung tulang ikan mujahir terdiri dari 4 perlakuan, yaitu P1 10% (80:10 g), P2 20% (70:20 g), P3 30% (60:30 g) dan P4 40% (50:40 g). Tiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Variabel pengamatan meliputi uji daya serap minyak, daya kembang kerupuk, kadar air, kadar protein, kadar kalsium, organoleptik serta uji efektivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi tapioka : tepung tulang ikan mujahir memberikan pengaruh nyata terhadap sifat fisik. kimia dan organoleptik kerupuk yang dihasilkan. Rasio tapioka : tepung tulang ikan mujahir P2 20% (70:20 g) merupakan perlakuan dengan indeks efektivitas tertinggi dengan jumlah Nilai Hasil (NH) yaitu 0,943 yang memberikan nilai daya serap minyak 56%, daya kembang kerupuk 15,33%, kadar air 7,79%, kadar protein 4,94%, kadar kalsium 223,33 mg/100 g, organoleptik yang disukai panelis dengan nilai warna 3 (cukup suka), rasa 3 (cukup suka), aroma (suka) dan tekstur (cukup suka). Hasil penelitian menunjukkan tepung tulang ikan mujahir dapat digunakan sebagai subtitusi dalam pembuatan kerupuk.