Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kajian Analisis Kinerja Surveilans Epidemiologi Pada Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2015 Jamiatul Hoer; Siti Maemun
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 5, No 1 (2019): The Indonesian Journal of Infectious Disease
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1544.993 KB) | DOI: 10.32667/ijid.v5i1.65

Abstract

Latar Belakang: Peran rumah sakit didalam Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) adalah melakukan kajian epidemiologi ancaman KLB, memberikan peringatan kewaspadaan dini KLB dan peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap KLB. Penyakjt Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit berpotensial KLB/Wabah yang wajib dilaporkan selambat lambatnya 1 x 24 jam. Berdasarkan Surat Edaran Nomor 4695/1.772.11 tanggal 29 Juli 2015 tentang Umpan Balik Laporan SARS 1x24 Jam dilaporkan bahwa kinerja pelaporan Surveilans Aktif Rumah Sakit (SARS) Penyakit Potensial KLB/Wabah di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso tahun 2015 yaitu <38% (termasuk dalam kategori kurang). Tujuan kajian adalah mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kinerja surveilans aktif rumah sakit pada SKD kasus DBD di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso tahun 2015. Metode: Kajian ini menggunakan metode survey explanatory, dimana data primer diperoleh melalui lembar kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui lembar isian observasi/pengamatan pada sistem/aplikasi SARS 1x24 Jam di Instalasi Rekam Medis. Hasil: SDM yang melaksanakan SARS 1x24 Jam yaitu di Instalasi Rekam Medik sebanyak satu orang, sarana prasarana yang terpasang dengan aplikasi online SARS 1x24 Jam hanya ada satu, Rekam Medik belum memiliki regulasi internal dan anggaran /dana untuk mendukung kinerja SARS 1x24 Jam. Jejaring kerja Rekam Medis terkait SARS 1x24jam adalah dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Kesimpulan: Faktor yang mempengaruhi kinerja SARS 1x24 jam di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso tahun 2015 adalah sarana prasarana. 
Surveilans Epidemiologi Kasus Terkonfirmasi COVID-19 pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2020 Herlina Herlina; Anita Puspitasari Diah Nugroho; Siti Maemun; Intan Pertiwi; Farida Murtiani; Andi Dala Intan Sapta Nanda
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 7, No 2 (2021): The Indonesian Journal of Infectious Disease
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32667/ijid.v7i2.127

Abstract

Latar Belakang: Surveilans epidemiologi adalah pengamatan terus menerus terhadap perkembangan kasus dan kematian melalui analisis dan intervensi epidemiologi yang terstandar dengan tujuan untuk membatasi penyebaran penyakit, sebagai bahan bagi pemerintah daerah, otoritas Kesehatan masyarakat dan rumah sakit untuk mengelola kasus penyakit (dalam hal ini COVID-19), surveilans juga dibutuhkan untuk memantau tren jangka panjang penularan COVID-19 dan perubahan virus. Metode: surveilans pasif dan aktif Surveilans pasif adalah surveilans dengan cara mengambil data dari sumber status pasien (rekam medik) dan laporan dari ruang perawatan, sementara surveilans aktif  adalah mencari data langsung ke pasien (menanyakan langsung kepada pasien dengan cara menelpon ataupun melalui  whatsapp ).  Hasil: Jumlah pasien rawat inap COVID-19 tahun 2021 sebanyak 1065 pasien, sebagian besar kasus antara lain laki-laki (573 pasien), kelompok umur >18 tahun (1028 pasien), domisili Jakarta Utara (288 pasien), datang sendiri (35%)., sebagian besar pasien keluar hidup (911 pasien) dan hasil PCR terkonfirmasi (880 pasien). Kesimpulan: Pelaksanaan surveilans epidemiologi kasus COVID-19 di RSPI Sulianti Saroso  berdasarkan orang , tempat dan waktu ( variable jumlah kasus,  umur, jenis kelamin, asal domisili, pemeriksaan , luaran pasien dan asal rujukan).  Surveilans sangat dibutuhkan untuk evaluasi pelayanan dan program penanggulangan penyakit, oleh karena itu dibutuhkan dukungan kelengkapan data dan ketepatan waktu pelaporan untuk mendapatkan data yang valid.
Surveilans Epidemiologi Kasus Terkonfirmasi COVID-19 pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2020 Herlina Herlina; Anita Puspitasari Diah Nugroho; Siti Maemun; Intan Pertiwi; Farida Murtiani; Andi Dala Intan Sapta Nanda
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol. 7 No. 2 (2021): The Indonesian Journal of Infectious Disease
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32667/ijid.v7i2.127

Abstract

Latar Belakang: Surveilans epidemiologi adalah pengamatan terus menerus terhadap perkembangan kasus dan kematian melalui analisis dan intervensi epidemiologi yang terstandar dengan tujuan untuk membatasi penyebaran penyakit, sebagai bahan bagi pemerintah daerah, otoritas Kesehatan masyarakat dan rumah sakit untuk mengelola kasus penyakit (dalam hal ini COVID-19), surveilans juga dibutuhkan untuk memantau tren jangka panjang penularan COVID-19 dan perubahan virus. Metode: surveilans pasif dan aktif Surveilans pasif adalah surveilans dengan cara mengambil data dari sumber status pasien (rekam medik) dan laporan dari ruang perawatan, sementara surveilans aktif  adalah mencari data langsung ke pasien (menanyakan langsung kepada pasien dengan cara menelpon ataupun melalui  whatsapp ).  Hasil: Jumlah pasien rawat inap COVID-19 tahun 2021 sebanyak 1065 pasien, sebagian besar kasus antara lain laki-laki (573 pasien), kelompok umur >18 tahun (1028 pasien), domisili Jakarta Utara (288 pasien), datang sendiri (35%)., sebagian besar pasien keluar hidup (911 pasien) dan hasil PCR terkonfirmasi (880 pasien). Kesimpulan: Pelaksanaan surveilans epidemiologi kasus COVID-19 di RSPI Sulianti Saroso  berdasarkan orang , tempat dan waktu ( variable jumlah kasus,  umur, jenis kelamin, asal domisili, pemeriksaan , luaran pasien dan asal rujukan).  Surveilans sangat dibutuhkan untuk evaluasi pelayanan dan program penanggulangan penyakit, oleh karena itu dibutuhkan dukungan kelengkapan data dan ketepatan waktu pelaporan untuk mendapatkan data yang valid.