Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DAYA TERIMA DAN KANDUNGAN ZAT GIZI FORMULA TEPUNG TEMPE DENGAN PENAMBAHAN SEMI REFINED CARRAGEENAN DAN BUBUK KAKAO Februadi Bastian; E Ishak; A B Tawali; M Bilang
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 2, No 1 (2013): Februari 2013
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.558 KB)

Abstract

Tempe merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang berasal dari kedelai. Tempe memiliki nilai gizi dan daya cerna yang lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai. Produk turunan tempe masih sangat kurang, karena selama ini tempe langsung dikonsumsi dalam bentuk gorengan atau direbus. Penelitian ini dilakukan untuk membuat produk turunan tempe yaitu formula tepung tempe, kemudian dianalisis daya terimanya yang  meliputi rasa, aroma, dan tekstur; serta kandungan gizi. Penelitian ini terbagi atas dua tahap, pada tahap pertama akan ditentukan berapa persen penambahan semi refine carragenan (SRC) untuk meningkatkan kestabilan larutan formula tepung tempe. Pada tahap kedua, akan dilihat penerimaan panelis terhadap formula tepung tempe dengan penambahan bubuk kakao. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental rancangan acak lengkap faktorial dengan 2 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan penambahan SRC 4% (b/b) atau 1 g dari berat formula tepung tempe 25 g merupakan penambahan SRC terbaik dengan tingkat kestabilan larutan sebesar 71%. Penambahan bubuk kakao terbaik yaitu dengan penambahan 9% (b/b). Produk formula tepung tempe ini memiliki kandungan gizi protein 21,7%; lemak 13,65%; serat 5,18%; air 3,02%; abu 6,44%; dan karbohidrat 50,18%.
PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK BUNGA TELANG (Clitoria ternatea) PADA TEPUNG PREMIKS SURABI IKAN GABUS (Channa striata) SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL Angriani, Lisa; Februadi Bastian; Abu Bakar Tawali
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol. 10 No. 4 (2025): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63071/avh2bq14

Abstract

Surabi merupakan pangan olahan tradisional Indonesia berbahan dasar tepung beras yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai pangan fungsional. Beberapa penelitian telah mengembangkan produk surabi dari berbagai jenis tepung, akan tetapi belum ada yang mengembangkan dengan penambahan komponen bioaktif hingga menjadi tepung premix. Ikan gabus mengandung protein albumin yang dapat berperan sebagai antiinflamasi. Bahan lain, seperti bunga telang ditemukan mengandung antosianin yang berperan sebagai antioksidan dan antimikroba. Tepung premix dengan penambahan Konsentrat ikan gabus dan bunga telang diharapkan mampu meningkatkan sifat fungsional produk yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan formula terbaik tepung premix surabi ikan gabus dengan  ekstrak bunga telang  yang dapat diterima konsumen dari segi organoleptik dan untuk memperoleh informasi gizi produk tepung premix surabi ikan gabus dengan ekstrak bunga telang. Parameter pengujian pada penelitian ini melitpui uji organoleptik metode hedonik dan penentuan karaktersitik kimia berdasarkan analisis FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy). Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa penambahan ekstrak bunga telang dengan konsentrasi yang lebih tinggi (0,7%) memberikan peningkatan pada aspek warna. Hasil analisis FTIR mengungkapkan perbedaan karakteristik kimia berdasarkan variasi rasio tepung beras, konsentrat ikan gabus, dan konsentrasi ekstrak bunga telang. Peningkatan konsentrasi ekstrak bunga telang meningkatkan intensitas pita hidroksil (~3300 cm⁻¹), menunjukkan adanya interaksi antara senyawa fenolik bunga telang dengan protein dan karbohidrat. Rasio konsentrat ikan gabus yang lebih tinggi meningkatkan intensitas pita C-H alifatik (2920–2850 cm⁻¹) dan karbonil (1700–1600 cm⁻¹), yang menunjukkan peningkatan kandungan protein dan lemak. Formulasi dengan rasio tepung beras:konsentrat ikan gabus 75:25 dan ekstrak bunga telang 0,7% (A1B3) menunjukkan preferensi terbaik secara keseluruhan yang menjadikannya sebagai formula terbaik yang dapat diterima oleh konsumen dan memenuhi kriteria produk fungsional.