Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pembuatan Sabun Cair dari Beras untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat yang Terdampak Pandemi Covid-19 Noval Noval; Siti Malahayati; Mia Audina; Dindawati Khadijah; Farah Noor Ain; Muhammad Rizani Faisal; Farah Santika; Fitria Noor Hikmah; Fitriani Fitriani; Fitriyana Fitriyana; Saridah Marhani
Indonesia Berdaya Vol 3, No 1: November 2021-January 2022
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022158

Abstract

Since the first case in Indonesia, the government has directly handled it by implementing Large-Scale Social Restrictions (PSBB) from March 2020 to May 2020. In it, it is regulated to limit activities and stop mass activities. One of them is the city of Banjarmasin due to the highest number of cases in Banjarmasin 70 percent of the Covid-19 cases are in the city of Banjarmasin, making the city of Banjarmasin a red zone which has a very significant impact on all sectors. As the city center, the city of Banjarmasin makes the industrial, trade, service and tourism sectors the mainstay of the economy. Of course, this sector requires a large number of people, so this sector is greatly affected by the social distancing regulations. Since the onset of COVID-19, economic growth in Gudang Hirang Village has experienced a very significant decline. If more and more households lose their jobs, the more households will lose their income, which will have an impact on household consumption. When household income decreases, household consumption also decreases. One of the problems we encountered was mainly in terms of the economy. Very minimal income by relying on agricultural products causes the local economy to be less stable, so that the use of agricultural products, namely rice, to improve skills and the economic value of rice is increasing. By making preparations of rice soap and green tea leaf extract, the community becomes innovative by utilizing natural ingredients in the village to improve the economy of the people of Gudang Hirang Village RT 05. Together with representatives of residents who have previously received education on the efficacy of the ingredients used to make liquid soap from rice and green tea leaf extract which can treat itching. Making liquid soap from rice and green tea leaf extract to improve the economy and overcome skin itching was seen to be useful for cadres because they could understand and be able to participate in making liquid soap, which can be seen from the results of the questionnaire before and after the training on making liquid soap from rice and green tea leaf extract. The increase in the success percentage of the program was from 20.8% to 91.30%  Sejak kasus pertama di Indonesia, pemerintah langsung melakukan penanganan dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dari Maret 2020 hingga Mei 2020. Didalamnya diatur agar pembatasan aktivitas dan dihentikan kegiatan yang bersifat massal. Salah satunya kota Banjarmasin akibat jumlah kasus terbanyak di Banjarmasin 70 persen dari kasus covid-19 berada di kota Banjarmasin, membuat kota Banjarmasin menjadi zona merah yang berdampak sangat signifikan kepada semua sektor. Sebagai pusat kota, kota Banjarmasin menjadikan sektor industri, perdagangan, jasa dan pariwisata sebagai andalan perekonomian. Tentunya, sektor ini yang terdampak akibat adanya peraturan social distancing. Semenjak adanya covid-19, pertumbuhan ekonomi di Desa Gudang Hirang mengalami penurunan yang sangat signifikan. Semakin banyak rumah tangga kehilangan pekerjaan, maka maka semakin banyak kehilangan pendapatan sehingga berdampak kepada konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga juga ikut menurun. Salah satu permasalahan yang kami dapati terutama dalam hal perekonomian. Pendapatan yang sangat minim dengan mengandalkan hasil pertanian menyebabkan perekonomian masyarakat daerah kurang stabil, sehingga pemanfaatan bahan hasil pertanian yaitu beras untuk meningkatkan keterampilan dan nilai ekonomi menjadi semakin naik. Dengan membuat sediaan sabun beras dan ekstrak daun teh hijau masyarakat menjadi inovatif dengan memanfaatkan bahan alam yang ada di desa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Gudang Hirang RT 05. Bersama perwakilan warga yang sebelumnya sudah mendapatkan edukasi khasiat dari bahan yang digunakan untuk pembuatan sabun cair dari beras dan ekstrak daun teh hijau yang dapat mengatasi gatal-gatal. Pembuatan sabun cair dari beras dan ekstrak daun teh hijau untuk meningkatkan perekonomian dan mengatasi penyakit gatal-gatal pada kulit terlihat kebermanfaatannya oleh kader karena dapat memahami dan mampu ikut serta dalam pembuatan sabun cair tersebut, yang dapat dilihat dari hasil kuesioner sebelum dan sesudah diadakannya pelatihan pembuatan sabun cair dari beras dan ekstrak daun teh hijau. Kenaikan persentase keberhasilan dari program tersebut adalah dari 20,8% menjadi 91,30%.
Persepsi Kebutuhan Pendidikan Komunikasi dalam Kesehatan Dyan Fitri Nugraha; Zulliati Zulliati; Rian Tasalim; Noval Noval; Faisal Rahman
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 10, No 1 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.448 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v10i1.436

Abstract

Latar Belakang: Komunikasi efektif menjadi hal penting untuk mencapai tujuan terapi. Komunikasi efektif antar profesi kesehatan dan kepada pasien juga dapat mencegah terjadinya medication error. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat persepsi kebutuhan pendidikan komunikasi bagi mahasiswa kesehatan serta alasan pentingnya pendidikan komunikasi kesehatan.Metode: penelitian ini menggunakan Metode survey yang dilaksanakan secara acak kepada 174 responden yang terdiri dari mahasiswa farmasi, keperawatan, dan kebidanan yang sedang/telah menjalani dinas, praktik kerja lapangan atau magang.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 99.4% responden memahami pentingnya ilmu komunikasi namun sebanyak 34.7% menyatakan masih kurang mendapatkan ilmu komunikasi dalam perkuliahan. Komunikasi dalam kesehatan harus menjadi kemampuan utama dan harus selalu disertai praktik yang memadai sehingga melatih mahasiswa kesehatan untuk dapat berinteraksi dengan baik kepada pasien atau profesi lain.Kata Kunci: Komunikasi Kesehatan, Komunikasi EfektifPerception of Communication Education Needs in HealthAbstract Background: Effective communication has become an important key in achieving the goal of a therapy. Effective communication, whether it was inter-health proffessions, or between health proffessions and the patients, were also be able to avoid medication errors. Objective: The objective of this study was to review any perceptions of communication education needed for health students, plus the reasons why it was necessary. Methods: Methods used in this study was a randomly conducted survey on 174 respondents consisting of pharmacy, nursing, and midwifery students who were/ had been undergoing any services, field work practices, or internships. Results: The result of this study showed that 99.4% of respondents considered communication education as important, while 34.7% stated their lacking of communication science in class.Conclusion: Health communication should be the main ability and be accompanied with sufficient practice, so that it would train health students to interact well both with patients and other health proffessions. Key Words: Health Communication, Effective Communication