Fruktooligosakarida (FOS) yang dihasilkan oleh umbi dahlia merah (Dahlia sp. L) Sukabumi melalui ekstraksi secara kimia maupun hidrolisis enzimatik berpotensi sebagai serat larut air (SDF) untuk anti kolesterol. Ekstraksi inulin secara kimia dihasilkan inulin A, sedangkan hidrolisis enzimatik dilakukan terhadap inulin A menggunakan enzim inulinase kasar kapang Acremonium sp-CBS3 dihasilkan hidrolisat inulin B. Karakterisasi dilakukan terhadap komposisi kimia dan idensifikasi oligomer menggunakan LCMS. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan komposisi dan karateristik oligomer kedua bahan tersebut. Berdasarkan intensitas dan jumlah keluaran peak pada kromatogram diketahui bahwa hidrolisat inulin B lebih banyak menghasilkan peak (5) dibandingkan dengan inulin tanpa hidrolisis(A) (1 peak). Pada keadaan ini hidrolisat inulin menghasilkan oligomer dengan intensitas 100% berturut-turut sebagai T 1,9, T 2,4, T 2,6, T 3,1 danT 3,4 yang di dominasi oligomer berberat molekul berturut-turut sebesar 186, 202, 174, 174 dan 174 Da dengan kata lain oligomer berberat molekul 174 Da lebih mendominasi dibandingkan oligomer yang lain, sedangkan gel inulin didominasi oligomer berberat molekul lebih tinggi (181 Da) yang ditunjukkan pada mass spektra dari T 3,3. Hal ini menunjukkan bahwa perolehan SDF melalui hidrolisis menggunakan kapang Acremonium sp-CBS3 menghasilkan oligomer dengan berat molekul rata-rata yang lebih rendah sehingga dimungkinkan lebih tinggi sifat fungsionalnya sebagai anti kolesterol