Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH METODE PEMBERIAN PAKAN TERHADAP KUALITAS SPESIFIK DAGING Nurwantoro Nurwantoro; V P Bintoro; A M Legowo; A Purnomoadi
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 1, No 3 (2012): Agustus 2012
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.88 KB)

Abstract

Metode pemberian pakan (pemeliharaan) dapat mempengaruhi kualitas spesifik daging. Kualitas spesifik yang dimiliki daging adalah sifat fisik dan sensori  Pemeliharaan sapi potong sistem indoor dengan pakan konsentrat umumnya dihasilkan   lemak  marbling lebih tinggi, warna daging lebih cerah dan daging lebih empuk dibandingkan sistem  outdoor (pasture).  Pemeliharaan ternak sistem out door umumnya dihasilkan daging dengan kesan jus lebih baik daripada sistem in door.  Nilai pH dan cita rasa daging tidak dipengaruhi oleh sistem pemeliharaan ternak.  Pemeliharaan ternak babi sistem pasture+biji-bijian menghasilkan daging dengan penampilan, tekstur dan cita rasa lebih baik daripada sistem dikandangkan.
NILAI PH, KADAR AIR, DAN TOTAL ESCHERICHIA COLI DAGING SAPI YANG DIMARINASI DALAM JUS BAWANG PUTIH Nurwantoro Nurwantoro; V P Bintoro; A M Legowo; A Purnomoadi; L D Ambara; A Prakoso; S Mulyani
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 1, No 2 (2012): Mei 2012
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.87 KB)

Abstract

Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh marinasi daging sapi dengan metode perendaman dalam jus bawang putih terhadap  nilai pH, kadar air, dan total bakteri Escherichia coli telah dilakukan.  Penelitian  menggunakan rancangan acak lengkap, dengan perlakuan: T0 (tanpa marinasi), T1, T2, T3, dan T4 masing-masing marinasi  selama 5, 10, 15, dan 20 menit dalam jus bawang putih pada suhu ruang (25˚C). Masing-masing perlakuan diulang 4 kali. Pengujian variabel penelitian dilakukan setelah 8 jam penyimpanan pada suhu ruang. Pengolahan data menggunakan analisis ragam, apabila ada pengaruh perlakuan dilanjutkan dengan uji wilayah ganda Duncan.  Hasil penelitian menunjukkan, bahwa marinasi daging sapi dalam jus bawang putih tidak berpengaruh  (P>0,05) terhadap terhadap nilai pH, tetapi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar air, dan total bakteri E. coli.  Kesimpulan,  marinasi daging sapi dalam jus bawang putih dapat menurunkan  kadar air dan total bakteri E. coli, tetapi tidak dapat menurunkan nilai pH.
PENGARUH PENGGUNAAN WHEY DAN FESES SAPI MADURA SEBAGAI SUBSTRAT BIOGAS TERHADAP PRODUKSI METAN, KECERNAAN BAHAN ORGANIK DAN pH SLURRY N Krisdiyanty; A Purnomoadi; Sutaryo Sutaryo
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.17 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13016

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak penggunaan whey dalam substrat biogas terhadap rata-rata produksi metan, kecernaan bahan organik (KcBO) dan pH slurry. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 perlakuan yaitu Tdengan bahan isian feses sapi Madura dicairkan dengan air (FA) dan T2 1dengan bahan isian feses sapi Madura dicairkan dengan whey (FW) dengan perbandingan 1:1. Ulangan yang dilakukan berupa pengambilan data selama 2 kali hydraulic retention time. Analisis data menggunakan t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata (P<0,05) dari perlakuanpenggunaan whey terhadap produksi metan. FW menunjukkan produksi metan yang lebih besar dibandingkan dengan FA (1465 vs 613 ml/l volume digester aktif), untuk KcBO antara FA dan FW (31,53% vs 37,45%) dan pH slurry antara FA dan FW (6,86 vs 6,88) menunjukan hasil tidak berbeda nyata (P>0,05). Whey berpotensi untuk digunakan sebagai bahan pencair feses sapi Madura pada pembuatan biogas untuk mengoptimalkan produksi metan. Kata kunci : feses, KcBO, metan, pH, whey