Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KETERBACAAN BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS X KURIKULUM 2013 EDISI REVISI 2016 DENGAN FORMULA FRY Idhoofiyatul Fatin
Belajar Bahasa Vol 2, No 1 (2017): Belajar Bahasa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v2i1.643

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterbacaan buku teks Bahasa Indonesia kelas X Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016 dengan menggunakan formula Fry. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dan berjenis penelitian pustaka. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah baca catat. Di dalam buku tersebut terdapat 45 teks utama. Teks tersebut terdiri atas 31 teks sastra dan 15 teks non-sastra. Teks yang dihitung keterbacaannya adalah 11 teks sastra dan 15 teks non-sastra sebab 18 teks sastra tersebut berbentuk puisi dan sebuah teks sastra lainnya berbentuk drama percakapan pendek, sehingga tidak bisa dihitung dengan menggunakan formula fry. Berdasarkan hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa tingkat keterbacaan Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016 rendah jika dihitung dengan menggunakan formula fry. Pada teks sastra, terdapat 8 teks yang termasuk dalam kategori tingkat keterbacaan di bawah kelas X dan 3 teks yang termasuk dalam kategori invalid.  Pada teks nonsastra, terdapat 7 teks yang termasuk dalam kategori tingkat keterbacaan di bawah kelas X, 5 teks yang sesuai untuk kelas X, 2 teks yang termasuk kategori tingkat keterbacaan di atas kelas X, dan 1 teks invalid. Dengan mengetahui hasil tersebut, diharapkan agar guru dapat menyelaraskan teks tersebut dengan daya baca siswa.Kata Kunci: kurikulum 2013, buku teks edisi revisi 2016, kelas x, keterbacaan, formula fry
KUALITAS BAHAN AJAR KETERBACAAN BERORIENTASI DIRECT INSTRUCTION Idhoofiyatul Fatin; Sofi Yunianti
Belajar Bahasa Vol 4, No 1 (2019): BELAJAR BAHASA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v4i1.1866

Abstract

Bahan ajar keterbacaan berorientasi direct instruction adalah bahan ajar yang dikembangkan dengan menggunakan model pengembangan Fenrich. Orientasi direct instruction dalam bahan ajar didominasi dengan penggunaan tahapan DI yang dikembangkan oleh Eggen dan Kauchak. Tahapan tersebut terdiri atas introduksi, presentasi, latihan terbimbing, dan latihan mandiri. Selanjutnya, Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas bahan ajar yang terdiri atas kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Untuk mengetahui kualitasnya, bahan ajar diuji cobakan pada mahasiswa PBSI FKIP UMSurabaya dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Sejalan dengan metode, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan tes. Berdasarkan hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar memiliki rata-rata persentase sebesar 80%. Presentase tersebut diintepretasikan menjadi valid atau layak. Untuk kepraktisan, bahan ajar dinilai 83% atau sangat baik oleh mahasiswa. Selanjutnya, ketuntasan hasil belajar siswa juga mnunjukkan tuntas atau semua mahasiswa dapat menyelesaikan tugas dengan baik.   
The Implementation of Digital Picture Text Story Media in Developing Character Education Badruli Martati; Idhoofiyatul Fatin; Dewi Setianingsih
Lectura : Jurnal Pendidikan Vol. 16 No. 1 (2025): Lectura: Jurnal Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/lectura.v16i1.23630

Abstract

Integrating character values with school subjects can be used as powerful medium in the academic environment or classroom. By underscoring illustrated stories with digital technology will help teachers to foster students’ essential attitudes and characters education in elementary level. The purpose of the study is to find students characters in education. The research method used was quantitative with the type of pre-experimental one group post-test only design. The third students were included in the category of concrete operational development, which could help their imaginations in delivering stories, pictures or other things. The research finding showed that the use of illustrated stories with digital technology greatly helped the students' understanding. Instilling character values was carried out by teachers by inserting in the school subjects. Assessment of mutual cooperation attitudes as much as 89% of students have appeared in the learning process. This means that they were able to cooperate with group members and were open to accepting their friends' ideas. As many as 100% of students showed an attitude of responsibility, they were able to work on tasks according to the steps of instructions from the teacher so that they could accomplish the tasks on time. As many as 82% of students showed an independent attitude, were able to do tasks without much dependence on friends or teachers. As the conclusion, the use of picture story text media with digital technology has proven effective in developing characters education among elementary school students.
Klasifikasi Emosi Tokoh Utama dalam Film Laura: A True Story of a Fighter karya Hanung Bramantyo: Psikologi Sastra David Krech Oktiana Putri Rahmania; Yarno, Yarno; Idhoofiyatul Fatin
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i3.6101

Abstract

Tingginya angka kekerasan terhadap perempuan di Indonesia menunjukkan banyak perempuan yang terluka secara emosional akibat hubungan toxic.. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji emosi-emosi yang ada pada tokoh utama dalam film Laura: A True Story of a Fighter karya Hanung Bramantyo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah emosi-emosi tokoh utama yang ada dalam film Laura: A True Story of Fighter karya Hanung Bramantyo. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini yakni teknik simak dan catat. Peneliti menganalisis lebih dalam klasifikasi emosi yang telah terbagi ke dalam kategori utama sesuai dengan teori menurut David Krech. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti, ditemukan empat klasifikasi emosi, yaitu (1) emosi dasar, (2) emosi yang berhubungan dengan stimulus sensorik, (3) emosi yang berhubungan dengan penilaian diri, dan (4) emosi yang berhubungan dengan penilaian diri. Secara keseluruhan, emosi tokoh Laura didominasi oleh emosi dasar kemarahan dalam film Laura: A True Story of a Fighter.