This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ecolab
Siti Masitoh
Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kawasan Puspiptek Serpong Gd. 210, Jalan Raya Puspiptek Serpong, Muncul, Serpong, Muncul, Tangerang Selatan, Kota Tangerang Selatan, Banten 15314, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KANDUNGAN MERKURI DALAM BEBERAPA MEDIA SEKITAR PENAMBANGAN EMAS SKALA KECIL (PESK) DI KALIMANTAN TENGAH Alfrida Ester Suoth; Siti Masitoh; Alfonsus H Hariandja; Edy Junaidy; Sri Unon Purwati
Jurnal Ecolab Vol 14, No 1 (2020): Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.458 KB) | DOI: 10.20886/jklh.2020.14.1.43-52

Abstract

Penelitian mengenai kontaminasi merkuri (Hg) pada media lingkungan akibat aktivitas PESK masih diperlukan, untuk digunakan sebagai data dasar dalam perumusan rencana penghapusan dan pengurangan merkuri.  Tulisan ini menyajikan hasil penelitian mengenai distribusi konsentrasi Hg akibat PESK pada perairan sungai, ikan air tawar dan sedimen di Kalimantan Tengah.  Data yang digunakan adalah data hasil pengukuran P3KLL pada tahun 1999-2008 dan hasil pengukuran terbaru yang dilakukan oleh Direktorat PB3-KLHK pada tahun 2018. Analisis Hg dilakukan menggunakan Mercury Analyzer Hg-5000 metode cold vapour, preparasi contoh uji  sesuai dengan Standar Internasional Jepang (JIS) dan Standar Nasional Indonesia (SNI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sebagian besar lokasi sampling menunjukkan konsentrasi merkuri dalam air sungai masih berada di bawah standar Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 untuk air kelas I (0,001 mg/L), namun di 2 lokasi lebih tinggi daripada standar tersebut.  Merkuri yang terkandung dalam sampel ikan air tawar dari sungai di sekitar PESK, ditemukan pada kisaran 0,08 - 0,224 mg/kg. Nilai ini masih berada  di bawah nilai persyaratan kontaminasi logam pada ikan sesuai SNI:7387 2009 (0,5 mg/kg). Kandungan merkuri dalam kisaran sedimen antara 0,0291 - 0,45 mg/kg, di mana beberapa lokasi sudah berada di atas nilai baku yang di atur dalam Quality Guidelines for Freshwater of Canadian Environmental Quality (CEQ), yaitu 0,17 mg/kg.
KANDUNGAN LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DI GUNUNG BOTAK KABUPATEN KEPULAUAN BURU PROVINSI MALUKU Bambang Hindratmo; Siti Masitoh; Rita Mukhtar; Edy Junaidi
Jurnal Ecolab Vol 13, No 2 (2019): Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.199 KB) | DOI: 10.20886/jklh.2019.13.2.124-129

Abstract

Merkuri (Hg) adalah salah satu jenis logam berat yang sangat berbahaya, beracun dan bersifat bioakumulatif.  Sebagai salah satu zat pencemar, merkuri masuk ke dalam ekosistem akuatik melalui dekomposisi atmosferik maupun bersumber dari ekternalisasi limbah industri dan secara biologis maupun kimiawi terkonversi dalam bentuk metil merkuri. Melalui rantai makanan yang pada akhirnya merkuri membahayakan kehidupan manusia.  Salah satu kegiatan yang menghadirkan merkuri ke lingkungan adalah melalui kegiatan penambangan emas yang menggunakan merkuri. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil emas di dunia. Pengelolaan hasil tambang emas termasuk transportasi atau pengangkutan emas dari dalam ke luar wilayah Indonesia perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan kerugian baik materi, sosial maupun lingkungan. Pemantauan ini bertujuan untuk melihat kualitas air sungai dan tanah  di wilayah Gunung Botak di Pulau Seram Provinsi Maluku. Metode yang digunakan dalam pemantauan ini adalah metode survei dan pengambilan sampel secara langsung. Lokasi dan titik pemantauan berdasarkan dugaan pencemaran merkuri yang menyebar sesuai  pola sirkulasi air, yaitu di lokasi tambang, beberapa meter dari sumber tambang dan titik kontrol. Sampel dianalisis di laboratorium P3KLL dengan parameter total merkuri (Hg). Hasil pemantauan air sungai dibandingkan dengan nilai baku mutu yang terdapat pada Lampiran Peraturan Pemerintah No.82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa pada semua lokasi pemantauan nilai parameter merkuri  untuk area A sampai C berada diatas baku mutu yang dipersyaratkakan untuk kelas I yaitu > 0,001 mg/L. Kadar Hg pada tanah berdasarkan Canadian Soil Quality Guidelines untuk lokasi area 1 berada diatas baku mutu yaitu 63 mg/kg, sedangkan area 2 sampai 5 menunjukkan nilai dibawah baku mutu, yaitu < 6,6 mg/kg. Kadar merkuri pada tanah berkisar 1,5 – 63 mg/kg, dan kadar merkuri di air saluran di tiga lokasi yang relative dekat dengan lokasi contoh uji tanah  berkisar 0,002 – 1,5 mg/L. Diharapkan hasil pengujian ini dapat dijadikan rona awal bagi pengambil kebijakan di lingkungan KLHK untuk melakukan  tindak lanjutnya secara nyata terhadap pengelolaan lingkungan hidup khususnya di daerah  yang terkena dampak tersebut.