Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANFAATAN KOHE UNTUK BUDAYA LELE ORGANIK DI WONOSALAM KABUPATEN JOMBANG Rr. Herini Siti Aisyah; Epy M. Luqman; Bambang Suheryadi; Sri Iswati; Anwar Ma’ruf; Dina Sunyowati; Adi Priono; Dio Prasetyo Budi
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motivasi dan minat para pertani di Kecamatan Wonosalam  sangat tinggi untuk maju akan tetapi dalam berproduksi belum dapat mengoptimalkan potensi yang ada. Seperti melimpahnya terkait  kotoran sapi yang belum dimanfaatkan untuk dapat diolah menjadi pakan lele organik.  Sehingga agar peternak lebih produktif maka perlu dilakukan pemanfaatkan kotoran sapi untuk diolah  sehingga dapat dipakai sebagai pakan  lele yang  aman dan sehat  dikonsumsi. Ikan lele adalah salah satu komoditi yang sangat diminati masyarakat untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya. Masalah terbesar dalam budi daya lele adalah biaya makan yang tinggi untuk itulah maka diperlukan adanya terobosan baru dalam penyediaan pakan lele yaitu dengan memanfaatkan kotoran sapi  untuk  pakan lele organik yang aman dan  dikonsumsi. Program ini berhasil apabila didukung dengan teknologi tepat guna yang memadai  untuk merubah kotoran sapi menjadi pakan lele. Terkait dengan program tersebut maka dalam mengatasi ketersediaan pakan lele dilakukan pelatihan kepada kelompok mitra. Banyak keuntungan yang diperoleh yaitu dari limbah air budidaya lele organik dapat dijadikan pupuk sehingga tanah menjadi subur untuk dijadikan area pertanian atau perkebunan termasuk untuk memupuk rumput sebagai pakan sapi.
Prevalence of Feline Scabies at Puskeswan Bangsalsari, Jember During 2021-2023 Rifky Nugroho; Epy M. Luqman; Tri Wahyu Suprayogi; Suharti Aryanata; Suhita Aryaloka; Aswin Rafif Khairullah
Media Kedokteran Hewan Vol. 36 No. 3 (2025): Media Kedokteran Hewan
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mkh.v36i3.2025.282-289

Abstract

Feline Scabies is a highly contagious and zoonotic skin disease. It can be transmitted from animals to humans and from person to person. This research was carried out at Puskeswan Bangsalsari, Jember, East Java. Data were collected regarding the number of patients from 2021 to 2023 and organized monthly by the occurrence of scabies in cats. The prevalence of feline scabies at Puskeswan Bangsalsari, Jember, in 2021 was 31.29%, based on 133 scabies cases out of 425 total patients. In 2022, the prevalence of feline scabies was 33.21%, based on 186 cases out of 560 total patients. In 2023, the prevalence increased to 38.53%, with 210 cases recorded from a total of 545 patients. The cumulative prevalence of feline scabies at Puskeswan Bangsalsari, Jember, from 2021 to 2023, was 34.74%, based on 529 scabies cases out of a total of 1,520 patients. The highest prevalence of feline scabies was observed in August 2023, reaching 56.71%, with 21 cases out of 37 total patients. This may have been caused by high humidity, which could affect cage hygiene and create favorable conditions for Sarcoptes scabiei to complete its life cycle.