Raudhotun Nisak
Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Ngawi

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI DETEKSI DINI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DEGENERATIF PADA LANSIA DI DSN.KARANG PUCANG, DS.NGANCAR, KEC.PITU WILAYAH KERJA PUSKESMAS PITU KABUPATEN NGAWI: Community Empowerment Efforts Through Early Detection And Degenerative Disease Control In Elderly In Dsn. Karang Pucang, ds.Ngancar, Kec.Pitu Pitu Health Centre Working Area Ngawi District Raudhotun Nisak; Siti Maimunah; Tri Admadi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2018): JPM | September 2018
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.248 KB) | DOI: 10.33023/jpm.v4i2.181

Abstract

Penyakit degeneratif merupakan penyakit kronik menahun yang banyak mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Peningkatan beberapa kejadian penyakit ini cenderung meningkat seiring bertambahnya usia sehingga lebih banyak dialami oleh lansia. Upaya pencegahan dan penanganan kejadian tersebut dapat dilakukan dengan tindakan deteksi dini dan sebagai dasar dalam pengendalian kejadian penyakit ini. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui persentase kejadian hipertensi, gula darah, asam urat dan kolesterol pada lansia. Pengabdian ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran lansia untuk melakukan pemeriksaan secara dini dan berkala, khususnya melalui posyandu lansia. Pengabdian masyarakat ini terdiri dari 3 kegiatan utama, yaitu jalan sehat, pemeriksaan gula darah, asam urat, dan kolesterol dan pendidikan kesehatan bagi lansia tentang penyakit degeneratif. Hasil: Mayoritas lansia yang terlibat dalam pengabdian masyarakat ini adalah perempuan (72%). Rerata usia lansia middle age (59,74 ± 6,5), lansia dengan normotensi sebanyak 57,4%, lansia dengan kadar glukosa normal sebanyak 96,3%, Kadar asam urat di atas normal sebanyak 90,7%, dan kadar kolesterol diatas normal sebanyak 61,1%. Deteksi dini merupakan upaya dasar yang penting dilakukan dalam rangka pengendalian penyakit degeneratif pada lansia. Upaya pengendalian ini dapat dimulai dengan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan lansia tentang kejadian penyakit degeneratif. Kata Kunci: lansia, penyakit degeneratif
Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan Lansia Melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lansia Raudhotun Nisak; Edy Prawoto; Tri Admadi
APMa Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 2: Juli 2021
Publisher : STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.095 KB) | DOI: 10.47575/apma.v1i2.253

Abstract

Kelompok umur lanjut usia (lansia) merupakan kelompok umur yang rentan dengan berbagai masalah kesehatan akibat munculnya penyakit degeneratif. Lansia membutuhkan pendampingan dalam pencegahan dan penatalaksanaan kesehatannya sehingga perlu dibentuk pos pelayanan terpadu (posyandu) lansia sebagai bentuk kepedulian terhadap lansia. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan tentang posyandu lansia dan pelatihan kader posyandu lansia. Kegiatan ini menghasilkan posyandu lansia dengan nama Gatotkaca dan telah membentuk kader posyandu lansia yang sebanyak 5 orang. Posyandu lansia merupakan salah satu wadah kesehatan bagi lansia yang dengan memberdayakan masyarakat setempat guna meningkatkan kesadaran dalam menjaga kesehatan berbasis masyarakat dengan memanfaatkan potensi warga setempat sebagai kader kesehatan posyandu lansia. Posyandu lansia yang telah terbentuk ini, hendaknya dapat dilakukan secara rutin selama sekali dalam sebulan sehingga sehingga dapat senantiasa memfasilitasi kesehatan lansia.
Upaya Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) Melalui Posbindu-PTM Di Dusun Watukaras Desa Jenggrik Wilayah Kerja Upt Puskesmas Gemarang Kabupaten Ngawi Raudhotun Nisak; Hamidatus Daris Sa'adah; Edy Prawoto
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i11.7562

Abstract

ABSTRAK  PTM (Penyakit Tidak Menular) masih menjadi penyebab kematian tinggi di dunia. Penyakit ini meningkat seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat. PTM, seperti hipertensi, Diabetes Mellitus, Penyakit Paru Obstruktif Kronis, dan Kanker menjadi penyakit yang mengancam nyawa manusia saat ini. Peningkatan PTM dapat dikendalikan dengan memberdayakan masyarakat melalui Posbindu-PTM. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan mengendalikan PTM dengan melakukan pembentukan Posbindu-PTM. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Dusun Watukaras Desa Jenggrik Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi pada tanggal 13 Juni sampai dengan 8 Juli 2022. Kegiatan ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan pendidikan kesehatan, pembentukan Posbindu-PTM dan pemeriksaan kesehatan sederhana. Hasil kegiatan berupa pemahaman masyarakan tentang Posbindu-PTM, terbentuknya Posbindu-PTM dan deteksi dini terhadap 102 warga dengan hasil normotensi 14 orang, pra hipertensi 60 orang, hipertensi tingkat 1 sebanyak 11 orang, hipertensi tingkat 2 sebanyak 1 orang, hipertensi sistolik 16 orang, GDA diatas normal sebanyak 9, dan peningkatan kolesterol 7 orang. Kegiatan Posbindu-PTM merupakan kegiatan efektif untuk mengendalikan kejadian PTM, sehingga perlu adanya dukungan dari berbagai pihak baik puskesmas, pemerintah desa, kader kesehatan maupun wargasyarakat itu sendiri. Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Penyakit Tidak Menular (PTM), Posbindu-PTM ABSTRACT PTM (Non-Communicable Diseases) is still a high cause of death in the world. This disease is increasing along with changes in people's lifestyles. PTM, such as hypertension, Diabetes Mellitus, Chronic Obstructive Pulmonary Disease, and Cancer are diseases that threaten human life today. The increase in PTM can be controlled by empowering the community through Posbindu-PTM. The purpose of this community service activity is to increase awareness and control PTM by establishing Posbindu-PTM. This community service activity was carried out in Watukaras Hamlet, Jenggrik Village, Kedunggalar District, Ngawi Regency on June 13 to July 8, 2022. This activity was divided into three stages, namely the preparation, implementation and evaluation stages. The implementation of this activity is carried out with health education, the establishment of Posbindu-PTM and simple health checks. The results of the activity in the form of community understanding about Posbindu-PTM, formation of Posbindu-PTM and early detection of 102 people with normotension results 14, pre-hypertension 60, hypertension level 1 as many as 11, hypertension level 2 as many as 1 person, systolic hypertension 16, GDA above normal as many as 9, and increased cholesterol 7 people. The Posbindu-PTM activity is an effective activity to control the incidence of PTM, so there needs to be support from various parties, including the puskesmas, village government, health cadres and the community itself. Keywords: Community Empowerment, Non-Communicable Diseases, Posbindu-PTM
DUKUNGAN KELUARGA BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA STROKE: Family Support Related to Quality of Life for Stroke Patients Raudhotun Nisak; Marwan; Miftaqul Jannah Rahmalia
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 2 (2023): JIKep | Juni 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i2.1429

Abstract

Pendahuluan: Stroke merupakan gangguan cerebrovascular karena adanya sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Penderita stroke dapat mengalami gangguan bicara, kelemahan gerak, gangguan tidur, gangguan emosi, serta gangguan sosial. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka. Dukungan keluarga menjadi support system yang penting bagi penderita stroke agar dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya hubungan dukungan keluarga terhadap kualitas hidup penderita stroke di Poli Syaraf RSUD dr. Soeroto Ngawi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian crossectional yang dilakukan dengan metode purposive sampling serta instrumen berupa kuesioner dengan sampel berjumlah 60 responden. Hasil: Hasil penenelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden (66,7%) mendapatkan dukungan yang tinggi dari keluarga dan memiliki kualitas hidup tinggi (68,3%). Pada hasil analisa uji Spearman didapatkan adanya hubungan yang kuat dan searah antara dukungan keluarga terhadap kualitas hidup penderita stroke di poli syaraf RSUD dr. Soeroto Ngawi (p value 0.000; r 0,674). Kesimpulan: Keluarga merupakan support system yang sangat dibutuhkan oleh penderita stroke. Dukungan yang diberikan oleh keluarga dapat meningkatkan motivasi penderita dalam melakukan tata kelola kesehatannya sehingga meningkatkan kualitas hidup mereka.  
UPAYA PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN MELALUI PROGRAM DETEKSI DINI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT HIPERTENSI DI DSN. CANTEL, DS. CANTEL, KEC. PITU WILAYAH KERJA PUSKESMAS PITU KABUPATEN NGAWI Hamidatus Daris Sa’adah; Raudhotun Nisak
The Shine Cahaya Dunia S-1 Keperawatan Vol 6, No 1 (2021): THE SHINE CAHAYA DUNIA S-1 KEPERAWATAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscs1kep.v6i1.283

Abstract

Latar Belakang:. Warga menyatakan tidak pernah melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin sebagai bentuk pengendalian atau kewaspadaan terhadap penyakit hipertensi mereka. Adapun masalah yang dihadapi oleh para kader di Dusun Cantel yaitu belum mengetahui bagaimana cara melakukan pengukuran tekanan darah. Maka dari itu Salah satu solusinya adalah Melatih kader posayndu agar terampil melakukan pengukuran tekanan darah. Dengan dapat melakukan pengukuran tekanan darah seseorang akan dapat mendeteksi dirinya sendiri maupun orang lain sehingga ketrampilan pengukuran tekanan darah penting untuk bisa dilakukan oleh semua orang. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemampuan dan kemauan kader kesehatan  dapat membantu  mendeteksi dini dan mengendalikan penyakit hipertensi.Metode: Pengabdian masyarakat yaitu pelatihan kader kesehatan meliputi pengukuran tekanan darah, Tanya jawab,dan diskusi tentang pengenalan dan tindak lanjut hipertensi di tatanan masyarakat.Hasil: Mayoritas masyarakat yang terlibat dalam pengabdian masyarakat ini adalah perempuan (72%) dengan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg, Sebagian besar peserta penyuluhan kesehatan mempunyai sikap baik dalam menghadapi penyakit hipertensi. Kesimpulan: Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan meliputi kegiatan pelatihan kader kesehatan tentang cara pemeriksaan tekanan darah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran aktif kader kesehatan dalam mendeteksi dan mengendalikan penyakit hipertensi melalui pemeriksaan rutin tekanan darah pada warga Dusun Cantel Desa Cantel Kecamatan Pitu. Sebagian warga telah hadir sesuai target sehingga tujuan dalam meningkatkan peran masyarakat, khususnya keluarga dalam mendeteksi dini dan mengendalikan penyakit hipertensi  di Dusun Cantel Desa Cantel Kecamatan Pitu. Kata Kunci: Kader Kesehatan, Hipertensi, Pengabdian Masyarakat