Yuliet, Rina
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Andalas, Jl. Universitas Andalas Limau Manis Kecamatan Pauh, Padang – 25 163, Indonesia

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisa stabilitas lereng dan Perencanaan penstabilan lereng (Studi Kasus POLRES Arosuka Kabupaten Solok) Yono Julianto; Abdul Hakam; Rina Yuliet
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 7, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Polres Arosuka bertempat di kabupaten solok pada tanggal 04 desember 2017 mengalami peristiwa longsor yang menyebabkan bangunan dan jalan mengalami kerusakan parah disebabkan curah hujan yang tinggi. Curah hujan yang tinggi mempengaruhi kestabilan tanah dikarenakan air hujan meresap masuk melalui pori – pori maupun rekahan tanah sehingga menambah kadar air dalam tanah. Untuk itu perlu dilakukan tinjauan kestabilan lereng yang teliti dengan mempertimbangkan aspek rekayasa geoteknik. Perhitungan kestabilan lereng dilakukan dengan metoda irisan (Slice) dan program plaxis. Nilai dari kestabilan lereng (SF) dengan menggunakan metoda irisan dari iterasi pertama sebesar 1.28, iterasi kedua sebesar 1.20 dan iterasi ketiga sebesar 1.23 dan pehitungan stabilitas menggunakan program plaxis didapatkan nilai SF sebesar 1.22. Dari hasil perhitungan nilai SF lebih kecil dari syarat keamanan lereng dengan nilai SF sebesar 1.25 sehingga diperlukan penstabilan lereng menggunakan perkerasan. Penstabilan lereng menggunakan Sheet pile didapatkan nilai total displacement sebesar 0,231 m dan nilai keamanan sebesar 1,35 1,50 dari nilai batas keamanan sehingga Sheet pile perlu ditambahkan jangkar (angkur) dalam penanggulanan keamanan lereng sehingga didapatkan nilai nilai total displacement sebesar 0,166 m dan nilai keamanan lereng menjadi 1,70 1,50 dari nilai batas keamanan lereng menggunakan perkerasan.Kata kunci: analisa stabilitas lereng, Sheet pile, plaxis
STUDI ANALISIS PERILAKURAFT-PILED FOUNDATION BERDASARKAN METODA ELEMEN HINGGA 3D NONLINIER Harpito Harpito; Abdul Hakam; Rina Yuliet
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 11, No 1 (2015)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.571 KB) | DOI: 10.25077/jrs.11.1.1-10.2015

Abstract

Simulasi numerik dengan menggunakan metoda elemen hingga 3D non linier SAP2000 pada raft-piled foundation yang dibebani secara vertikal disajikan dalam makalah ini. Untuk studi perbandingan, model numerik raft foundation dan group pile foundation sudah di teliti sebelumnya. Model numerik yang mengadopsi hukum konstitutif elastis non linier untuk bahan. Beban dan perpindahan vertikal dari model yang diamati. Perilaku raft-piled foundation dibandingkan dengan group pile foundation ini kemudian diselidiki. Hasil dengan menggunakan beban eksternal yang sama menunjukkan bahwa raft-piled foundation memiliki penurunan terkecil dibandingkan dengan yang lain. Dalam hal tagangan, raft menunjukkan kontribusi transfer beban ke tanah di bawahnya kemudian juga pile. Dalam satu sistim raft-piled foundation memiliki sinergity impact. Dalam rangka untuk memperkirakan daya dukung sistem raft-piled foundation, disarankan bahwa kontribusi raft harus dimasukkan dalam penambahan pile. Daya dukung total sistim raftpiled foundation merupakan penjumlahan dari kapasitas masing-masing pile ditambah dengan kapasitas dari raft di atas pile.
UJI POTENSI MENGEMBANG PADA TANAH LEMPUNG DENGAN METODA FREE SWELLING TEST (Studi Kasus: Tanah Lempung Limau Manih – Kota Padang) Rina Yuliet; Abdul Hakam; Getby Febrian
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 7, No 1 (2011)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.837 KB) | DOI: 10.25077/jrs.7.1.25-36.2011

Abstract

Fenomena pengembangan (swelling) tanah lempung menimbulkan berbagai dampak pada konstruksi bangunan sipil. Banyak negara di dunia yang menghadapi masalah pada pengembangan tanah lempung ini seperti negara Amerika Serikat, Canada, Israel, Australia dan banyak negara di Afrika dan Asia Barat. Pada penelitian ini dilakukan pengujian pada tanah lempung yang menitikberatkan pada potensi pengembangannya, terdiri dari aktivitas pengembangan, tekanan pengembangan, dan persentase pengembangan. Percobaan di laboratorium dilakukan dengan metoda uji pengembangan bebas (free swelling test) berdasarkan ASTM D4546-1990. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel tanah lempung yang berasal dari daerah Limau Manih, kota Padang sebanyak 3 sampel disturbed dan 1 sampel undisturb. Sebelum dilakukan uji potensi pengembangan, dilakukan terlebih dahulu uji identifikasi tanah dan uji pemadatan tanah. Sampel diuji dengan alat konsolidometer (aedometer) dengan berbagai kondisi. Masing-masing sample memiliki kepadatan yang berbeda-beda. Kepadatan sampel berdasarkan uji pemadatan dengan variasi tumbukan 12, 25 dan 50 tumbukan serta juga dilakukan pengujian terhadap tanah pada kondisi tidak terganggu (undisturb). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tanah yang terdapat di daerah Limau Manih, kota Padang merupakan tanah lempung ekspansif yang memiliki potensi mengembang yang tinggi dengan data tanah sebagai berikut: LL=119.37 %, PL=51.54 %, PI=67.83 %, dan GS=2.647. Pada penelitian uji pengembangan, untuk sampel pemadatan 12 tumbukan didapatkan swelling pressure 62.2 kPa, 25 tumbukan 60 kPa, 50 tumbukan 55.5 kPa dengan potensi pengembangan kecil, dan sampel undisturbed 106 kPa dengan potensi pengembangan sedang. Penelitian untuk uji potensi mengembang menghabiskan waktu total 7 hari untuk masing-masing sampel. Keywords: swelling, lempung ekspansif, free swelling test, percent swelling, swelling pressure
Analisis Kelongsoran Lereng Batu Apit Jalan Alternatif Padang - Bukitinggi Daerah Sicincin Malalak STA 5+350 Hendri Gusti Putra; Rina Yuliet; Hamdan Oktavian
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2005.192 KB) | DOI: 10.25077/jrs.9.1.10-23.2013

Abstract

Kejadian longsor merupakan peristiwa alam yang sering dijumpai pada daerah yang memiliki morfologi berbukit – bukit atau pegunungan dengan material berupa tanah dan bebatuan. Penyebab longsor dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu : 1) faktor alam seperti curah hujan , kondisi tanah dan batuan, gempa dan kemiringan lereng (topografi) : 2) faktor manusia seperti gangguan pada lereng bukit terjal, pengupasan dan penggundulan hutan. Dalam kasus longsoran di lereng jalan Sicincin–Malalak pergerakkan tanah dipengaruhi oleh keadaaan tanah yang kurang baik, curah hujan yang tinggi dan akibat gempa pada tanggal 30 september 2009 lalu yang menyebabkan berubahnya tekstur tanah yang menyebabkan retakkan pada lereng, selain itu kelongsoran disebabkan lereng yang terjal. Analisis yang dilakukan adalah menghitung faktor keamanan dengan metoda segitiga datar dengan mengetahui jenis tanah, kohesi dan sudut geser dari tanah pada lereng terbatas sehingga diketahui apakah lereng tersebut masih aman, dan juga dibandingkan dengan perhitungan dengan menggunakan software STABL versi 5. Dari hasil anlisis dengan beberapa metoda baik manual maupun program, lereng tidak berada dalam kondisi aman (SF,1).
Pembuatan Program Aplikasi Konstruksi Dinding Penahan Tanah Untuk Kondisi Gempa Dengan Visual Basic 6.0 Rina Yuliet; Abdul Hakam; Isyendo Firtsilova; Faharisatel Anafwil
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 8, No 2 (2012)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1412.155 KB) | DOI: 10.25077/jrs.8.2.75-84.2012

Abstract

Dinding Penahan Tanah (Retaining Wall) merupakan salah satu konstruksi yang digunakan untuk menahan tanah atau memberikan kestabilan kepada tanah yang memiliki beda ketinggian, sehingga tidak mengalami kelongsoran. Sampai saat ini metoda yang sering digunakan untuk menghitung struktur ini adalah metoda coba-coba, dengan metoda ini akan dibutuhkan waktu yang lama, terutama bagi mereka yang belum berpengalaman. Oleh karena itu sangatlah perlu untuk dikembangkan suatu program komputer yang dapat membantu proses perhitungan struktur ini. Dengan harapan waktu dan tenaga yang dibutuhkan lebih efisien (karena segala perhitungan akan dilakukan oleh komputer) dan tentu saja akan menghasilkan tingkat akurasi dan ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan dengan perhitungan secara manual dengan metoda coba-coba. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat program bantu untuk menghitung stabilitas konstruksi dinding penahan tanah pada kondisi gempa dengan menggunakan progran Visual Basic 6.0. Dari hasil analisis dengan menggunakan program dinding penahan tanah ini didapatkan dimensi dinding penahan tanah yang aman, relatif ekonomis sesuai dengan keperluan secara tepat dan mudah, hasil perhitungan dengan tingkat ketelitian yang lebih akurat dibandingkan dengan perhitungan secara coba-coba, dan juga waktu dan tenaga yang dibutuhkan juga lebih efisien.
IDENTIFIKASI TANAH LEMPUNG KOTA PADANG BERDASARKAN UJI KLASIFIKASI TEKNIK DAN UJI BATAS-BATAS KONSISTENSI ATTERBERG Rina Yuliet
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 6, No 2 (2010)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1935.061 KB) | DOI: 10.25077/jrs.6.2.19-30.2010

Abstract

Tanah-tanah yang banyak mengandung lempung mengalami perubahan volume ketika kadar air berubah. Pengurangan kadar air menyebabkan lempung menyusut dan sebaliknya bila kadar air bertambah lempung mengembang. Perubahan volume tanah yang besar dapat membahayakan bangunan sehingga perlu penanganan yang serius. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi mengembang tanah lempung di kota Padang dan untuk mengetahui derajat pengembangannya. Metode yang digunakan untuk identifikasi tanah lempung adalah uji klasifikasi teknik dan uji batas-batas konsistensi Atterbergh. Berdasarkan uji yang dilakukan secara keseluruhan terlihat bahwa dari 9 kriteria yang diberikan untuk masing-masing daerah hanya 24,07% dari kriteria tersebut yang menyatakan derajat pengembangan rendah, 16,67% derajat pengembangan sedang, 33,33% derajat pengembangan tinggi dan 25,93% menyatakan derajat pengembangan sangat tinggi. Jika suatu tanah diklasifikasikan sebagai tanah dengan potensi mengembang yang rendah, maka konstruksi standar bisa digunakan. Namun demikian jika tanah memiliki potensi mengembang yang sedang dan tinggi maka tindakan pencegahan perlu diambil. Keywords: Tanah lempung mengembang, uji klasifikasi teknik, derajat pengembangan.
STUDI PENGARUH PENAMBAHAN TANAH LEMPUNG PADA TANAH PASIR PANTAI TERHADAP KEKUATAN GESER TANAH Abdul Hakam; Rina Yuliet; Rahmat Donal
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 6, No 1 (2010)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1359.566 KB) | DOI: 10.25077/jrs.6.1.11-22.2010

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tanah lempung yang dicampurkan pada tanah pasir terhadap parameter kekuatan geser tanah. Tanah yang diuji pada penelitian iniberasal dari tanah pasir pantai Padang yang memiliki butiran seragam dan merupakan jenis tanah non kohesif yang mempunyai sifat antar butiran lepas. Untuk memperbaiki struktur tanah ini maka dilakukan pencampuran tanah lempung dengan kadar penambahan tanah lempung sebesar 2%, 5%, 10%, 20%, dan 50%. Pengujian geser langsung dilakukan dengan dua cara, yang pertama kondisi basah yaitu dengan pemadatan menggunakan proktor standar, yang kedua kondisi kering yaitu dengan menggunakan derajat kerapatan (Dr) sebesar 30%, 50%, 70% dan 100%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan parameter kuat geser tanah setelah tanah lempung dicampurkan pada tanah pasir. Dari hasil pengujian didapatkan nilai kepadatan maksimum sebesar 1,74 kg/cm2 dengan penambahan tanah lempung sebesar 20%. Untuk pengujian geser langsung, semakin padat suatu massa tanah maka semakin besar sudut gesernya, sebaliknya semakin lepas suatu massa tanah maka semakin kecil sudut geser yang dihasilkan. Semakin besar kadar lempung yang ditambahkan maka semakin meningkat kohesi tanah tersebut, dan sudut geser akan menjadi semakin menurun. Keywords : Tanah pasir pantai, tanah lempung, kekuatan geser tanah.
PENGARUH PENGGUNAAN SEMEN SEBAGAI BAHAN STABILISASI PADA TANAH LEMPUNG DAERAH LAMBUNG BUKIT TERHADAP NILAI CBR TANAH Andriani Andriani; Rina Yuliet; Franky Leo Fernandez
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 8, No 1 (2012)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.851 KB) | DOI: 10.25077/jrs.8.1.29-44.2012

Abstract

Tanah merupakan material yang sangat berpengaruh dalam suatu pekerjaan konstruksi, karena suatu daerah tidak akan memiliki sifat tanah yang sama dengan daerah lainnya. Sebagian besar wilayah di Indonesia khususnya Kota Padang berada pada tanah lunak. Dua pokok masalah pada tanah lunak adalah penurunan yang besar dan daya dukung tanah yang kecil. Salah satu usaha perbaikan tanah yang akan diteliti adalah stabilisasi tanah dengan menggunakan bahan aditif yaitu Portland Cement Type I. Stabilisasi adalah memperbaiki sifat fisik dan mekanik tanah sehingga memenuhi persyaratan teknis tertentu. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan nilai CBR tanah lempung sebelum dan setelah distabilisasi dengan penambahan Portland Cement Type I. Tanah yang akan distabilisasi adalah tanah lempung yang berasal dari daerah Lambung Bukik, Padang, dengan nilai CBR < 10%. Penelitian meliputi sifat fisik dan mekanik tanah yaitu parameter pemadatan dan uji CBR. Pengujian ini berpedoman pada ASTM untuk setiap pengujian. Variasi penambahan semen adalah 5%, 10%, 15%, dan 20% dari berat tanah kering. Pemeraman dilakukan sebelum dilakukan uji CBR, dengan waktu pemeraman selama 3 hari pada kondisi kadar air optimum. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai maksimum CBR tanah lempung terdapat pada kadar penambahan semen sebanyak 20% dengan γdry maksimum 1.351 gr/cm3, kadar air optimum 32.9%, dan nilai CBR 64.138 % dengan waktu pemeraman 3 hari. Keywords : tanah lempung, stabilisasi tanah, portland cement type I, CBR
Analisa stabilitas lereng dan Perencanaan penstabilan lereng (Studi Kasus POLRES Arosuka Kabupaten Solok) Yono Julianto; Abdul Hakam; Rina Yuliet
Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang Vol 7 No 1 (2020): Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.248 KB) | DOI: 10.21063/jts.2020.V701.034-42

Abstract

Polres Arosuka bertempat di kabupaten solok pada tanggal 04 desember 2017 mengalami peristiwa longsor yang menyebabkan bangunan dan jalan mengalami kerusakan parah disebabkan curah hujan yang tinggi. Curah hujan yang tinggi mempengaruhi kestabilan tanah dikarenakan air hujan meresap masuk melalui pori – pori maupun rekahan tanah sehingga menambah kadar air dalam tanah. Untuk itu perlu dilakukan tinjauan kestabilan lereng yang teliti dengan mempertimbangkan aspek rekayasa geoteknik. Perhitungan kestabilan lereng dilakukan dengan metoda irisan (Slice) dan program plaxis. Nilai dari kestabilan lereng (SF) dengan menggunakan metoda irisan dari iterasi pertama sebesar 1.28, iterasi kedua sebesar 1.20 dan iterasi ketiga sebesar 1.23 dan pehitungan stabilitas menggunakan program plaxis didapatkan nilai SF sebesar 1.22. Dari hasil perhitungan nilai SF lebih kecil dari syarat keamanan lereng dengan nilai SF sebesar 1.25 sehingga diperlukan penstabilan lereng menggunakan perkerasan. Penstabilan lereng menggunakan Sheet pile didapatkan nilai total displacement sebesar 0,231 m dan nilai keamanan sebesar 1,35 < 1,50 dari nilai batas keamanan sehingga Sheet pile perlu ditambahkan jangkar (angkur) dalam penanggulanan keamanan lereng sehingga didapatkan nilai nilai total displacement sebesar 0,166 m dan nilai keamanan lereng menjadi 1,70 > 1,50 dari nilai batas keamanan lereng menggunakan perkerasan.
PENGARUH KADAR AIR SISI KERING DAN SISI BASAH TERHADAP PARAMETER KUAT GESER TANAH EKSPANSIF Rina Yuliet
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 5, No 2 (2016): Volume 5, Nomor 2, Januari 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract : If the clay soil has been compacted on dry side of optimum moisture content, then the composition of the soil will not depend on the kind of compacting. Otherwise if the soil has been compacted on the wet side of optimum moisture content, it will affect the composition, shear strength and compressibility properties of soil. The aims of this study are to determine the effect of moisture content at dry side of optimum and wet side of optimum on the  shear strength parameters for expansive soil. Expansive soil which is used as the sample is originally found in the area of Karangnunggal Tasikmalaya, West Java. The results of triaxial test conditions of unconsolidated - undrained without saturation and with saturation, shows that the clay soil compacted on the wet side of optimum will have a shear strength parameters lower than compacted soil on the dry side of optimum. It can be seen from the results of triaxial test conditions of unconsolidated - undrained without saturation on the dry side of optimum, the value of cohesion (c) is 1,2 kg / cm2 and the value of the friction angle (f) is  0.921o . Whereas on the wet side of optimum, shear strength parameters is 0.485 kg/cm2 and 0.348o for cohesion (c) and friction angle (f) respectively. Moreover,  the results of triaxial test conditions of unconsolidated - undrained with saturation on the dry side of optimum yield the cohesion value ( c ) is 1,006 kg/cm2 and the value of the friction angle ( f ) 0.684o. While, on the wet side of  optimum, the shear strength parameters is decreasing to 0148 kg/cm2 and 0.455o for cohesion (c) and friction angle (f) respectively.Keywords : dry side of optimum, wet side of optimum, shear strength, expansive soil.Abstrak : Jika tanah lempung dipadatkan pada kadar air sisi kering optimum, maka susunan tanah tidak akan bergantung pada macam pemadatannya, sedangkan bila tanah dipadatkan pada kadar air sisi basah optimum maka akan mempengaruhi susunan, kuat geser dan sifat kemampatan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar air sisi kering dan sisi basah optimum terhadap parameter kuat geser tanah lempung ekspansif. Tanah lempung ekspansif yang dijadikan sampel uji adalah tanah lempung di daerah Karangnunggal Tasikmalaya Jawa Barat. Hasil uji triaksial kondisi tak terkonsolidasi - tak teralirkan tanpa penjenuhan dan dengan penjenuhan, menunjukan bahwa tanah lempung yang dipadatkan pada sisi basah optimum akan memiliki parameter kuat geser yang lebih kecil dibandingkan tanah yang dipadatkan pada sisi kering optimum. Ini dapat dilihat dari hasil uji triaksial tak terkonsolidasi – tak teralirkan kondisi tanpa penjenuhan pada sisi kering optimum, nilai cohesi (c ) 1,2 kg/cm2 dan nilai sudut geser dalam (f) 0,921o. Sedangkan pada sisi basah optimum terjadi penurunan nilai  parameter kuat geser tanah dimana nilai cohesi (c ) adalah 0,485 kg/cm2 dan nilai sudut geser dalam (f) adalah 0,348o.  Hasil uji triaksial takterkonsolidasi – takteralirkan dengan penjenuhan pada sisi kering optimum  nilai cohesi (c ) 1,006 kg/cm2 dan nilai sudut geser dalam (f) 0,684o. Sedangkan pada kondisi basah optimum terjadi penurunan nilai parameter kuat geser tanah dimana nilai cohesi (c ) 0,148 kg/cm2 dan nilai sudut geser dalam (f) 0,455o.Kata kunci : sisi kering optimum,  sisi basah optimum,  kuat geser, lempung ekspansif