Hairuddin Safaat
Akademi Keperawatan Sawerigading Pemda Luwu

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS BEBAN KERJA SEBAGAI DASAR PENENTUAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BATARA GURU KABUPATEN LUWU Hairuddin Safaat; Nfn Husnaini
JURNAL FENOMENA KESEHATAN Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Fenomena Kesehatan
Publisher : JURNAL FENOMENA KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.289 KB)

Abstract

Dalam menjawab keluhan perawat mengenai besarnya beban kerja di ruang rawat inap Kelas III bedah dan Interna RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu, perlu dilakukan analisis kebutuhan tenaga perawat dengan menggunakan menggunakan formula yaitu, Workload Indicator Staff Needs (WISN). Penelitian dilakukan di ruang rawat inap kelas III bedah laki-laki dan wanita dan interna laki-laki dan wanita menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan melakukan observasi terhadap aktivitas perawat menurut metode work sampling serta in-depth interview. Hasil penelitian menyatakan beban kerja perawat pada kategori produktif (80%) dengan Proporsi waktu kerja produktif perawat di ruang rawat inap kelas III bedah dan interna berkisar 80.41-81.55, teringgi diruang rawat bedah lai-laki (81.55) dan terendah di ruang interna wanita (80.41). Standar beban kerja kegiatan keperawatan langsung lebih besar dibandingkan keperawatan tidak langsung. Kebutuhan tenaga keperawatan berdasarkan metode WISN di Ruang Bedah dan Interna adalah 57 orang, jika dibandingkan dengan keadaan jumlah tenaga keperawatan yang ada pada saat ini sebanyak 63 orang, maka tenaga keperawatan kelebihan 6 orang. Kebutuhan tenaga keperawatan di ruang bedah laki-laki kekurangan 3 tenaga perawat sedangkan di ruangan bedah wanita mengalami kelebihan 5 orang demikian halnya dengan ruangan interna laki-laki mengalami kelebihan 4 orang sedangkan ruangan Interna wanita sudah memenuhi jumlah kebutuhan tenaga perawat. Diharapkan pihak manajemen Keperawatan perlu mengajukan usulan penambahan tenaga keperawatan pada ruangan bedah laki-laki, ruangan interna laki-laki sudah memenuhi kebutuhan sedangkan di ruang bedah wanita dan interna laki-laki perlu menata kembali penempatan tenaga di untuk dipindahkan ke ruangan yang membutuhkan / kekurangan.
PROGRAM PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DALAM RANGKA MENDUKUNG DESA WISATA “MENDATTE PARK” YANG AMAN DAN SEHAT DI DESA MENDATTE KABUPATEN ENREKANG Marwa Sariaty; Hairuddin Safaat; Hardin; Ulul Asmy; Hardianto Dg. S
Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK) Vol 5 No 1 (2023): October
Publisher : JPMK : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih Published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jpmk.v5i1.395

Abstract

Mitra dalam kegiatan ini adalah BUMDes Desa Wisata “Mendatte Park” di Desa Mendatte Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang. Pemilihan lokasi kegiatan adalah karena objek pariwisata menjadi target unggulan Desa Mendatte pasca pandemi Covid-19, sebagaimana karakteristik Kabupaten Enrekang berupa gugusan pegunungan, Mandatte Parka adalah wisata di alam bebas (outdoor) yang dapat memacu adrenalin. Akan tetapi setiap tempat termasuk objek – objek wisata pada dasarnya memiliki potensi bahaya (hazard) dan resiko (risk), sehingga setiap pengelola objek wisata pada dasarnya memiliki tanggung jawab untuk memberikan keamanan guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan, termasuk juga kesiapan dan kesigapan dalam menangani musibah jika terjadi kecelakaan di objek wisata yang menjadi tanggung jawabnya. Tujuan kegiatan pengabdian adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelola Desa Wisata Mandatte Park dalam memberikan pertolongan pertama pada kasus kegawatdaruratan, sehingga dapat menurunkan resiko mortalitas akibat kecelakaan pada aktivitas wisatawan. Kegiatan pelatihan Bantuan Hidup Dasar dilaksanakan selama dua hari pada Selasa- Rabu (21 sampai dengan 22 Pebruari 2023) dengan jumlah peserta 22 orang dari pengelola BUMDes “Mendatte Park” Desa Mendatte dan semuanya belum pernah mengikuti pelatihan BHD. Metode pelatihan dengan ceramah dan diskusi, demonstrasi dan simulai. Nilai rata-rata pretest pengetahuan tentang pelatihan bantuan hidup dasar sebesar 45.45 dan Nilai rata-rata posttest-nya adalah 69.54, sehingga pelatihan BHD data meningkatkan pengetahuan peserta sebesar 24.09 % dan sebanyak 18 (81.81 %) peserta kompeten dan 4 ( 18.18 %) cukup kompeten. Mitra dalam kegiatan ini adalah BUMDes Desa Wisata “Mendatte Park” di Desa Mendatte Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang. Pemilihan lokasi kegiatan adalah karena objek pariwisata menjadi target unggulan Desa Mendatte pasca pandemi Covid-19, sebagaimana karakteristik Kabupaten Enrekang berupa gugusan pegunungan, Mandatte Parka adalah wisata di alam bebas (outdoor) yang dapat memacu adrenalin. Akan tetapi setiap tempat termasuk objek – objek wisata pada dasarnya memiliki potensi bahaya (hazard) dan resiko (risk), sehingga setiap pengelola objek wisata pada dasarnya memiliki tanggung jawab untuk memberikan keamanan guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan, termasuk juga kesiapan dan kesigapan dalam menangani musibah jika terjadi kecelakaan di objek wisata yang menjadi tanggung jawabnya. Tujuan kegiatan pengabdian adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelola Desa Wisata Mandatte Park dalam memberikan pertolongan pertama pada kasus kegawatdaruratan, sehingga dapat menurunkan resiko mortalitas akibat kecelakaan pada aktivitas wisatawan. Kegiatan pelatihan Bantuan Hidup Dasar dilaksanakan selama dua hari pada Selasa- Rabu (21 sampai dengan 22 Pebruari 2023) dengan jumlah peserta 22 orang dari pengelola BUMDes “Mendatte Park” Desa Mendatte dan semuanya belum pernah mengikuti pelatihan BHD. Metode pelatihan dengan ceramah dan diskusi, demonstrasi dan simulai. Nilai rata-rata pretest pengetahuan tentang pelatihan bantuan hidup dasar sebesar 45.45 dan Nilai rata-rata posttest-nya adalah 69.54, sehingga pelatihan BHD data meningkatkan pengetahuan peserta sebesar 24.09 % dan sebanyak 18 (81.81 %) peserta kompeten dan 4 ( 18.18 %) cukup kompeten.