Hardin Hardin
Program Studi DIII Keperawatan, Akademi Keperawatan Sawerigading Pemda Luwu, Palopo

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KOLABORASI PERAWAT-DOKTER DI RSUD SAWERIGADING PALOPO DAN RSUD ANDI DJEMMA MASAMBA Nfn Hardin
JURNAL FENOMENA KESEHATAN Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Fenomena Kesehatan
Publisher : JURNAL FENOMENA KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.399 KB)

Abstract

Kolaborasi antara perawat dan dokter merupakan proses interaksional yang kompleks antara kelompok-kelompok profesional yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pendidikan bersama dan kerja tim, peduli terhadap penyembuhan, otonomi perawat, dan dominasi dokter dengan praktik kolaborasi perawat-dokter, serta mengetahui perbedaan praktik kolaborasi perawat-dokter antara RSUD Sawerigading Palopo dengan RSUD Andi Djemma Masamba. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional, dengan sampel sebanyak 59 Ners dan 28 Dokter. Pengambilan sampel menggunakan teknik disproportionate stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dengan skala Likert. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square dan uji mann whitney. Hasil penelitian di RSUD Sawerigading Palopo menunjukan ada hubungan antara pendidikan bersama dan kerja tim (p=0.000), peduli terhadap penyembuhan (p=0.000), dan dominasi dokter (p=0.014) dengan praktik kolaborasi perawat-dokter, sedangkan otonomi perawat tidak ada hubungan dengan praktik kolaborasi perawat-dokter (p=0.195). Begitu halnya dengan hasil penelitian di RSUD Andi Djemma Masamba, dimana ada hubungan antara pendidikan bersama dan kerja tim (p=0.045), peduli terhadap penyembuhan (p=0.008), dan dominasi dokter (p=0.015) dengan praktik kolaborasi perawat-dokter, sedangkan otonomi perawat tidak ada hubungan dengan praktik kolaborasi perawat-dokter (p=0.431). Tidak terdapat perbedaan praktik kolaborasi perawat-dokter antara RSUD Sawerigading Palopo dengan RSUD Andi Djemma Masamba (p=0.143). Praktik kolaborasi perawat-dokter akan berjalan dengan baik apabila dokter dan perawat membangun pendidikan bersama dan kerja tim sejak awal sehingga pelayanan kesehatan kepada pasaien bisa lebih ditingkatkan.
THE RELATIONSHIP OF OCCUPATIONAL SAFETY CLIMATE WITH OCCUPATIONAL SAFETY CLIMATE BEHAVIOR ON POTENTIAL HAZARDS AT RSUD BATARA GURU BELOPA Hardin Hardin
Jurnal Medika Cendikia Vol 10 No 1 (2023): Journal Medika Cendikia
Publisher : STIKes Karsa Husada Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33482/medika.v10i1.215

Abstract

Work safety climate is an aspect that can shape work safety behavior in an organization. This study aims to analyze the relationship between work safety climate and nurses' work safety behavior on potential hazards at Batara Guru Belopa Hospital. The method used in this study was cross sectional, with a sample size of 91 executive nurses. The sample determination used proportionate random sampling technique. Data were collected using a questionnaire with a Likert scale. Data were analyzed univariately and bivariately using the Chi Square test. The results showed that there was a relationship between work safety climate and work safety behavior. Among the seven dimensions of occupational safety climate studied, those significantly related were security prioritization, management commitment and expertise (p=0.006) and strengthening management security (p=0.045). Other dimensions such as administrative security laws, commitment to employee safety, employee priority not to accept risk, communication safety, learning and trust in coworker safety, and employee confidence in the effectiveness of the security system proportionally have a relationship but based on statistical tests do not have a significant relationship.The main element of the work safety climate that can shape work safety behavior is management, with a high commitment and priority from management in the form of initial planning and clear goals for safety, as well as management empowerment and authority by designing a safety system that can be applied by nurses and will be able to move nurses to commit to being involved in building work safety through the application of good work safety behavior.
PROGRAM PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DALAM RANGKA MENDUKUNG DESA WISATA “MENDATTE PARK” YANG AMAN DAN SEHAT DI DESA MENDATTE KABUPATEN ENREKANG Marwa Sariaty; Hairuddin Safaat; Hardin; Ulul Asmy; Hardianto Dg. S
Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK) Vol 5 No 1 (2023): October
Publisher : JPMK : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih Published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jpmk.v5i1.395

Abstract

Mitra dalam kegiatan ini adalah BUMDes Desa Wisata “Mendatte Park” di Desa Mendatte Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang. Pemilihan lokasi kegiatan adalah karena objek pariwisata menjadi target unggulan Desa Mendatte pasca pandemi Covid-19, sebagaimana karakteristik Kabupaten Enrekang berupa gugusan pegunungan, Mandatte Parka adalah wisata di alam bebas (outdoor) yang dapat memacu adrenalin. Akan tetapi setiap tempat termasuk objek – objek wisata pada dasarnya memiliki potensi bahaya (hazard) dan resiko (risk), sehingga setiap pengelola objek wisata pada dasarnya memiliki tanggung jawab untuk memberikan keamanan guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan, termasuk juga kesiapan dan kesigapan dalam menangani musibah jika terjadi kecelakaan di objek wisata yang menjadi tanggung jawabnya. Tujuan kegiatan pengabdian adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelola Desa Wisata Mandatte Park dalam memberikan pertolongan pertama pada kasus kegawatdaruratan, sehingga dapat menurunkan resiko mortalitas akibat kecelakaan pada aktivitas wisatawan. Kegiatan pelatihan Bantuan Hidup Dasar dilaksanakan selama dua hari pada Selasa- Rabu (21 sampai dengan 22 Pebruari 2023) dengan jumlah peserta 22 orang dari pengelola BUMDes “Mendatte Park” Desa Mendatte dan semuanya belum pernah mengikuti pelatihan BHD. Metode pelatihan dengan ceramah dan diskusi, demonstrasi dan simulai. Nilai rata-rata pretest pengetahuan tentang pelatihan bantuan hidup dasar sebesar 45.45 dan Nilai rata-rata posttest-nya adalah 69.54, sehingga pelatihan BHD data meningkatkan pengetahuan peserta sebesar 24.09 % dan sebanyak 18 (81.81 %) peserta kompeten dan 4 ( 18.18 %) cukup kompeten. Mitra dalam kegiatan ini adalah BUMDes Desa Wisata “Mendatte Park” di Desa Mendatte Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang. Pemilihan lokasi kegiatan adalah karena objek pariwisata menjadi target unggulan Desa Mendatte pasca pandemi Covid-19, sebagaimana karakteristik Kabupaten Enrekang berupa gugusan pegunungan, Mandatte Parka adalah wisata di alam bebas (outdoor) yang dapat memacu adrenalin. Akan tetapi setiap tempat termasuk objek – objek wisata pada dasarnya memiliki potensi bahaya (hazard) dan resiko (risk), sehingga setiap pengelola objek wisata pada dasarnya memiliki tanggung jawab untuk memberikan keamanan guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan, termasuk juga kesiapan dan kesigapan dalam menangani musibah jika terjadi kecelakaan di objek wisata yang menjadi tanggung jawabnya. Tujuan kegiatan pengabdian adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelola Desa Wisata Mandatte Park dalam memberikan pertolongan pertama pada kasus kegawatdaruratan, sehingga dapat menurunkan resiko mortalitas akibat kecelakaan pada aktivitas wisatawan. Kegiatan pelatihan Bantuan Hidup Dasar dilaksanakan selama dua hari pada Selasa- Rabu (21 sampai dengan 22 Pebruari 2023) dengan jumlah peserta 22 orang dari pengelola BUMDes “Mendatte Park” Desa Mendatte dan semuanya belum pernah mengikuti pelatihan BHD. Metode pelatihan dengan ceramah dan diskusi, demonstrasi dan simulai. Nilai rata-rata pretest pengetahuan tentang pelatihan bantuan hidup dasar sebesar 45.45 dan Nilai rata-rata posttest-nya adalah 69.54, sehingga pelatihan BHD data meningkatkan pengetahuan peserta sebesar 24.09 % dan sebanyak 18 (81.81 %) peserta kompeten dan 4 ( 18.18 %) cukup kompeten.