Baity Hidayati Hidayati
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

RANCANG BANGUN MINIATUR MESIN PENDINGIN PEMBUAT ASAP CAIR SEBAGAI BAHAN PEMBEKUAN LATEKS Baity Hidayati Hidayati; Haryanto Haryanto Haryanto; Wahyu Adjie Pangestu
PETRA : Jurnal Teknologi Pendingin dan Tata Udara Vol 6 No 2 (2019): JURNAL PETRA
Publisher : Politeknik Sekayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Musi Banyuasin merupakan salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Sumatera Selatan.Kabupaten ini terdiri dari 14 kecamatan yang memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar, diantaranyabatubara, migas, perkebunan kelapa sawit, dan perkebunan karet. Pada perkubunan karet penghasilan produksikaret di Musi Banyuasin pada tahun 2014 mencapai 152 338 ton. Di Kecamatan Sungai Lilin terdapat DesaNusa Serasan yang patut dijadikan sebagai pusat inspirasi teknologi tepat guna untuk level desa di KabupatenMusi Banyuasin. Dengan terobosannya, ternyata mampu membuat Badan Usaha Milik Desa menciptakanTeknologi pembuatan Asap Cair yang digunakan untuk pengolahan getah karet. Berdasarkan hasil pengamatantersebut alat pembuatan asap cair dapat dikembangkan lagi agar hasil yang diperoleh lebih banyak denganmenerapkan teknologi refrigerasi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah Untuk menginovasikan alat produksiAsap Cair agar kualitas hasil produksi lebih baik sehingga dapat meningkatkan hasil produksi Asap cair,mengetahui berapa besar beban produk pada mesin tersebut, mengetahui nilai Nilai COP aktual , COP carnot , danefisiensi refrigerasinya serta mengetahui berapa besar nilai persentase yang didapat dengan proses pendinginanair menggunakan metode refrigerasi dengan metode non refrigerasi berdasarkan perbandingan pada hasil alattersebut. Pada penelitian ini dilakukan proses perbandingan perolehan asap cair dengan menggunakan air yangbersuhu 29,1⁰C dan 15⁰C untuk proses pengkondensasian asap dimana bahan bakar dalam proses pembakaranmenggunakan tempurung kelapa yang bermassa 4kg yang dibakar selama 2 jam, dimana hasil menggunakan airbersuhu 29,1⁰C menghasilkan 95 ml dan air yang bersuhu 15⁰C menghasilkan 206 ml asap cair .Kata kunci: Asap Cair, Pembuat Asap Cair, Getah Karet
ANALISA PENGARUH POSISI KONDENSOR PADA DEHUMIDIFIER Baity Hidayati Hidayati; Ferry Irawan Irawan; Muhammad Ramadhani Ramadhani
PETRA : Jurnal Teknologi Pendingin dan Tata Udara Vol 6 No 2 (2019): JURNAL PETRA
Publisher : Politeknik Sekayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dehumidifier adalah alat yang berfungsi untuk mengurangi kelembaban udara. Dehumidifier dengansistem pendingin kompresi uap ini, dirancang atau dibuat dengan memanfaatkan panas yang terbuang darikondensor sebagai pemanas yang dikontrol sesuai kebutuhan dari temperatur dan kelembaban relatif yang diinginkan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk membandingkan suhu, Relative Humidity, dan COP berdasarkanposisi kondensor yang digunakan sehingga mendapatkan hasil yang sesuai dengan kebutuhan. Metode yangdigunakan yaitu meletakkan posisi kinerja kondensor luar, kondensor sebelum evaporator, dan kondensorsetelah evaporator yang dilakukan selama 180 menit dengan jeda pengambilan data per 30 menit. Data yangdiambil berupa suhu, Relative Humidity, dan kemudian melakukan perhitungan nilai COP pada alatdehumidifier. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan kondensor luar, diperoleh suhu sebesar 49.5,RH sebesar 90%, dan COP sebesar 6.5. Kondensor sebelum evaporator suhu sebesar 81.3, RH sebesar 10%, danCOP sebesar 4.523. Kondensor setelah evaporator suhunya sebesar 80.9, RH sebesar 10%, dan COP sebesar5.967. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi kondensor yang baik untuk digunakan pada alatdehumidifier adalah posisi kondensor yang berada setelah evaporator.Kata Kunci: Dehumdifier, Kondensor, Suhu, Relative Humidity, COP.
PROTOTIPE PENGERING BAHAN BAKU DAN PRODUK BIOPELET DITINJAU DARI ENERGI H2O YANG TERUAPKAN KE UDARA Baity Hidayati Hidayati; Herlin Sumarna Sumarna
PETRA : Jurnal Teknologi Pendingin dan Tata Udara Vol 6 No 2 (2019): JURNAL PETRA
Publisher : Politeknik Sekayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsumsi energi di Indonesia masih didominasi oleh penggunaan energi berbasis fosil, terutamaminyak bumi dan batubara. Karena itu, biomassa sebagai sumber energi terbarukan merupakan upaya untukmengurangi penggunaan energi fosil di Indonesia. Biopellet adalah salah satu pengolahan biomassa menjadibahan bakar padat. Pada tahap proses pembuatan biopellet digunakan pengering. Tujuan penelitian ini untukmengetahui panas H2O bahan baku yang teruapkan ke udara. Dalam prototipe mesin pengering, variabelindependen adalah variasi campuran bahan baku dan variabel tetap seperti kecepatan udara, waktupengeringan, dan suhu pengeringan. Berdasarkan hasil penelitian, konsentrasi H2O diuapkan dan panas H2O diudara tertinggi dalam campuran 60% serbuk kayu: 40% sekam padi. Dari massa H2O diuapkan sama dengan14,84 gr dan panas H2O di udara sama dengan 136,506 grcal dianalisis kadar air dan nilai kalor produkbiopelet. Kadar air diperoleh sebesar 6,716% dan nilai kalor 5,188.8506 grcal / gr telah memenuhi standar SNI8021-2014.Kata Kunci: : Energi fosil, Variasi bahan baku, Massa H2O yang diuapkan, Panas H2O di udara,Kadar air, dan Nilai kalor biopelet