Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu, Pola Asuh Makan, dan Higiene Sanitasi dengan Kejadian Stunting pada Balita di Desa Padangdangan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep: The Relationship Between Mother`S Nutrition Knowledge, Parental Feeding Style, and Sanitation Hygiene with the Incidence of Stunting Toddlers in Padangdangan Village, Pasongsongan District, Sumenep Regency Agustin, Adelia; Siti Sulandjari; Amalia Ruhana; Satwika Arya Pratama
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol. 16 No. 2 (2024): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jgk.v16i2.553

Abstract

Stunting is a growth and development disorder in children caused by suboptimal nutritional status or repeated infections. Based on the results of the 2022 Indonesian Nutritional Status Survey, the prevalence of stunted toddlers nationally reached 21.6%. Meanwhile, the stunting rate among toddlers in East Java province reached 19.2%. Noted as an area with a fairly high prevalence of stunting under five in East Java is Sumenep Regency, namely 21.6%. The aim of this research was to determine the relationship between the level of maternal knowledge, parenting patterns, and sanitation hygiene with the incidence of stunting in toddlers in Padangdangan Village, Pasongsongan District, Sumenep Regency. This research is a correlational quantitative research using a cross sectional design. The sample in this study was 66 respondents taken using the purposive random sampling method. Data were collected using nutritional knowledge tests and food parenting questionnaires as well as sanitation hygiene questionnaires. Data analysis using the Chi Square test (α=0.05). The results show that in the level of knowledge category, mothers with good knowledge, all toddlers do not experience stunting (47%), mothers with sufficient knowledge have as many toddlers as stunting (7.5%). Moreover, among mothers with insufficient knowledge, the majority of toddlers experienced stunting (24.2%). In the category of inappropriate maternal eating patterns (28.8%) toddlers experienced stunting. Aside from that, based on sanitary hygiene conditions in the category of poor sanitary hygiene conditions (25.8%) toddlers experience stunting. There is a significant relationship between maternal nutritional knowledge (p= 0.000), parenting patterns (p= 0.000), and sanitation hygiene (p= 0.000) with the incidence of stunting in toddlers in Padangdangan Village, Pasongsongan District, Sumenep Regency   ABSTRAK Stunting  merupakan gangguan tumbuh kembang pada anak yang disebabkan oleh keadaan status gizi yang tidak optimal atau infeksi secara berulang. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022 prevalensi balita stunting secara nasional mencapai angka 21,6%. Sedangkan angka stunting  pada balita di provinsi Jawa Timur mencapai angka 19,2%. Tercatat sebagai wilayah dengan prevalensi balita stunting cukup tinggi di Jawa Timur adalah Kabupaten Sumenep yaitu 21,6%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu, pola asuh makan, dan hygiene sanitasi dengan kejadian stunting pada balita di Desa Padangdangan, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 66 responden yang diambil dengan metode purposive random sampling. Pengumpulan data menggunakan tes pengetahuan gizi dan kuesioner pola asuh makan serta kuesioner hygiene sanitasi. Analisis data menggunakan uji Chi Square (α=0,05). Hasil menunjukkan bahwa dalam kategori tingkat pengetahuan, ibu dengan pengetahuan yang baik, keseluruhan balita tidak mengalami stunting (47%), ibu dengan pengetahuan cukup memiliki balita stunting sebanyak (7,5%). Sedangkan pada ibu dengan pengetahuan yang kurang sebagian besar balita mengalami stunting (24,2%). Kategori pola asuh makan ibu yang tidak tepat (28,8%) balita mengalami stunting. Selain itu berdasarkan kondisi hygiene sanitasi dengan kategori kondisi hygiene sanitasi yang tidak baik (25,8%) balita mengalami stunting. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi ibu (p= 0,000), pola asuh makan (p= 0,000), dan higiene sanitasi (p= 0,000) dengan kejadian stunting pada balita di Desa Padangdangan, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN GIZI IBU, POLA PEMBERIAN ASI DAN ASUPAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN BALITA STUNTING Aisyah Fitri Azzahra; Siti Sulandjari
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia (JKMI) Vol. 2 No. 1 (2024): Oktober
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jkmi.v2i1.2246

Abstract

Stunting merupakan kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Stunting dapat mempengaruhi kesehatan anak serta tumbuh kembangnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi ibu, pola pemberian ASI dan asupan protein balita dengan kejadian balita stunting di Desa Pamorah, Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Responden penelitian ini 52 responden ibu yang memiliki Balita usia 24-59 bulan yang diperoleh dengan teknik proportional random sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen tes pengetahuan, kuesioner pemberian ASI, dan formulir SQ-FFQ. Analisis data untuk mengetahui hubungan antara variabel dilakukan menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan kejadian stunting (p=0,505), terdapat hubungan antara pola pemberian ASI dengan kejadian stunting (p=0,000), dan asupan protein balita dengan kejadian stunting (p=0,000). Terdapat hubungan antara pola pemberian ASI dan asupan protein balita dengan kejadian stunting, sedangkan pada pengetahuan gizi ibu menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan dengan kejadian stunting di Desa Pamorah, Kecamatan Tragah, kabupaten Bangkalan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Pola Pemberian ASI di Bidan Praktik Mandiri Desa Ketanireng Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan: Factors Influencing The Selection Of Breastfeeding Patterns In Independent Midwives Practice Of Ketanireng Village, Prigen District, Pasuruan Regency Fatihatur Rizqy, Nanda Salsabila; Siti Sulandjari; Rahayu Dewi Soeyono; Cleonara Yanuar Dini
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol. 17 No. 1 (2025): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jgk.v17i1.566

Abstract

Exclusive breastfeeding in East Java shows that 40.05% of babies receive exclusive breastfeeding of 12.01%, partial breastfeeding and 1.45% predominant.  The picture of exclusive breastfeeding coverage in Ketanireng Village Independent Practice midwives is also still low, at 11%. The purpose of this study was to determine whether family support, maternal motivation, early breastfeeding, economic status, working status, absence of family support are factors that influence the pattern of exclusive breastfeeding. To find out whether the support of health workers is a factor that influences predominant breastfeeding patterns. And to find out whether the support of family and the surrounding environment, the mother's attitude is a factor that influences the pattern of partial breastfeeding for infants in the Independent Midwife Practice of Ketanireng Village, Prigen District, Pasuruan Regency. This study used a qualitative descriptive approach. A sample of 10 main informants and 3 key informants were determined using the purposive sampling method using a data collection method in the form of Focus Group Disscussion (FGD). The results showed that there were driving and inhibiting factors in the selection of breastfeeding patterns in the independent practice midwives of Ketanireng Village. Driving factors for exclusive breastfeeding include: 1) Family Support 2). Mother's motivation. While the inhibiting factors of exclusive breastfeeding are: 1). Early MP-ASI 2). Economic Status 3) Working Status 4). The absence of family support. Driving factors in predominant breastfeeding include: 1) Health Worker Support. And the driving factors for partial breastfeeding include: 1) Family and Environmental Support 2) Mother's Attitude.   ABSTRAK Pemberian ASI eksklusif di Jawa Timur menunjukkan 40,05% bayi mendapat ASI Eksklusif sebesar 12,01%, ASI parsial dan 1,45% predominan.  Gambaran cakupan ASI eksklusif pada bidan Praktik Mandiri Desa Ketanireng juga masih rendah, yaitu 11%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya dukungan keluarga, motivasi ibu, MP-ASI dini, status ekonomi, status bekerja, tidak adanya dukungan keluarga merupakan faktor yang mempengaruhi pola pemberian ASI eksklusif. Untuk mengetahui apakah dukungan tenaga kesehatan merupakan merupakan faktor yang mempengaruhi pola pemberian ASI predominan. Dan untuk mengetahui apakah dukungan keluarga dan lingkungan sekitar, sikap ibu merupakan faktor yang mempengaruhi pola pemberian ASI parsial pada bayi di Bidan Praktik Mandiri Desa Ketanireng Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sampel sejumlah 10 informan utama dan 3 informan kunci yang ditentukan menggunakan metode purposive sampling dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa Focus Group Disscussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan adanya faktor pendorong dan faktor penghambat. Faktor pendorong pada pemberian ASI eksklusif yaitu : Dukungan Keluarga dan Motivasi Ibu. Sedangkan faktor penghambat pemberian ASI secara eksklusif yaitu : MP-ASI Dini, Status Ekonomi, Status Bekerja, dan Tidak adanya dukungan keluarga. Faktor pendorong pada pemberian ASI predominan yaitu : Dukungan Tenaga Kesehatan. Dan Faktor pendorong pada pemberian ASI parsial yaitu : Dukungan Keluarga dan Lingkungan serta sikap Ibu.