Ratri Pratiwi
Universitas Mercuabuana Yogyakarta, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peranan mediasi orang tua terhadap kecanduan internet pada remaja: Harga diri sebagai mediator Ratri Pratiwi; Tina Afiatin
Jurnal Psikologi Sosial Vol 19 No 1 (2021): February
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jps.2021.08

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menguji apakah mediasi orang tua memprediksi kecanduaninternet pada remaja dan apakah hubungan ini dimediasi oleh harga diri. Harga diri diyakinisebagai salah satu faktor internal yang memediasi hubungan mediasi orang tua dan kecanduaninternet. Subjek penelitian adalah 413 siswa dari 5 Sekolah Menengah Atas di Kota Yogyakartadengan usia 13-18 tahun. Kriteria subjek penelitian, yaitu pengguna internet aktif danmenggunakan internet minimal enam jam setiap hari, dan tinggal bersama orang tua yangmenggunakan internet. Analisis data dengan analisis regresi didapatkan hasil bahwa (1) mediasiorang tua berperan secara signifikan terhadap harga diri (β= 0,131, p<0,01), (2) Harga diriberperan secara signifikan terhadap kecanduan internet (β= -0,132, p<0,01) (3) Denganmengontrol harga diri, mediasi orang tua berperan secara signifikan terhadap kecanduaninternet (β= -0,290, p<0,01). Artinya, harga diri memediasi secara parsial hubungan antaramediasi orang tua dengan kecanduan internet.
CASE STUDY: PSYCHOPRENEUR'S INTENTIONS IN PSYCHOLOGY STUDENTS IN YOGYAKARTA AND JAKARTA Nia Wardhani; Reny Yuniasanti; Ratri Pratiwi; Wahyu Kuncoro; Muhammad Iqbal
Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 3 No. 1 (2022): Volume 3 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Program Studi PGSD Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1114.821 KB) | DOI: 10.37478/jpm.v3i1.1445

Abstract

The character of an entrepreneur is reflected as an individual who is able to take risks and opportunities actively, creatively, innovatively, empowered, creative, initiative, leadership abilities, and initiative in new ways of acting. Entrepreneurship in the field of educational psychology is called psychoprenuer. The low level of student intention to entrepreneurship, especially in the field of psychology development, so the purpose of this study was to determine the level and factors of psychoprenuer intentions in psychology students in Yogyakarta and Jakarta. The research method was qualitative with a two-stage case study approach, namely analyzing the psychoprenuer intention scale and the factors that influence psychoprenuer intentions in psychology students in Yogyakarta and Jakarta. Development of the psychoprenuer interview intention instrument as a form of instrument data multiplication. Then testing the psychoprenuer intention level with the previously developed psychoprenuer intention scale. The data collection method in this study used a purposive sampling method with the sample criteria of students in the psychology department. Higher education can be a factor that influences the increase in the intention of psychology students to become psychopreneurs. To encourage students' intentions to become psychopreneurs, it is necessary to formulate a curriculum with related fields, this needs to be reviewed so that psychology graduates are able to adapt to the digital era and become a solution during the COVID-19 pandemic. Several factors that influence entrepreneurial intentions such as environment, family, education, personal values, age and gender. Environment, family and education are external factors while personal values, age and gender are internal factors that influence individual intentions to become entrepreneurs.
Validasi Tata Laksana Pelatihan Psychological Frist Aid untuk Meningkatkan Self-Efficacy Guru Melalui Virtual Synchronous Learning Ainurizan Ridho Rahmatulloh; Ratri Pratiwi; Rahimatussalisa
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 8 No. 3 (2024): Agustus 2024. G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v8i3.5291

Abstract

Kebutuhan akan program preventif terhadap gangguan kesehatan mental terus bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah permasalahan psikologis siswa. Kondisi tersebut diperparah dengan rendahnya self-efficacy guru. Salah satu peluang dalam menghadapi permasalahan tersebut adalah dengan mengembangkan program preventif yang mudah dan sederhana melalui pemanfaatan teknologi internet. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan validasi tata laksana psychological frist aid menggunakan synchronous learning dan melihat efektivitas dalam meningkatkan self-efficacy pada guru. Metode penelitian dilakukan dengan eksperimen one group pretest-posttest design melalui virtual synchronous learning. Partisipan pada penelitian ini merupakan guru yang berjumlah 24 orang (N=24). Metode analisis data menggunakan wilcoxon matched-paired signed test. Hasil penelitian ini menunjukan pelatihan tata laksana psychological firs aid melalui virtual synchronous learning valid dan efektif untuk meningkatkan self-efficacy guru dalam memberikan dukungan awal kepada siswa yang mengalami gangguan psiklogis. Penggunaan virtual synchronous learning dalam pelatihan tetap dapat memberikan manfaat ketika dapat membangun komunikasi interaksi dan memberikan ruang untuk diskusi. Kata kunci: psychological frist aid, guru, synchronous learning, efikasi diri