Dina Dewi SLI
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Aromaterapi Rosemary (Rosmarinus officinalis) terhadap Peningkatan Memori Jangka Pendek Siswa Kelas V (10-11 Tahun) di SDN Growok I Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro Puspitasari, Aprilia Dwi; Susmarini, Dian; SLI, Dina Dewi
Majalah Kesehatan FKUB Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.341 KB)

Abstract

Kesulitan belajar kerap dialami anak pada usia 10-11 tahun, salah satunya adalah penurunan kemampuan daya ingat atau gangguan memori jangka pendek. Padahal seharusnya kemampuan memori anak berkembang pesat di usia 10-14 tahun. Ketidakmampuan memberikan perhatian yang cukup terhadap informasi atau menurunnya kemampuan memori jangka pendek membuat aktivitas sehari-hari anak menjadi sulit, frustasi, serta berdampak pada kehidupan akademik, sosial, emosional, dan perkembangan tingkah laku anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aromaterapi rosemary berpengaruh pada peningkatan memori jangka pendek anak usia 10-11 tahun. Desain penelitian ini menggunakan one group pretest-posttest design, dengan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan rata-rata skor memori jangka pendek anak sebesar 3,048 dengan rata-rata skor memori jangka pendek sebelum diberikan aromaterapi rosemary adalah 15,19  dan setelah diberikan aromaterapi rosemary adalah 18,24. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji paired-sample t-test didapatkan nilai signifikansi (p) = 0,000, yang artinya p < 0,05, hal ini menunjukkan  pemberian aromaterapi rosemary meningkatkan memori jangka pendek siswa kelas V (10-11 tahun) di SDN Growok I, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini menyimpulkan aromaterapi rosemary dapat meningkatkan kemampuan memori jangka pendek siswa kelas v (usia 10-11 tahun) di SDN Growok I, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro. Kata kunci : Aromaterapi rosemary, Memori jangka pendek.
Pengaruh Perawatan Luka Bakar Derajat II Menggunakan Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle Linn.) Terhadap Peningkatan Ketebalan Jaringan Granulasi pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Wistar Kusuma, Reza Fitra; Ratnawati, Retty; SLI, Dina Dewi
Majalah Kesehatan FKUB Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.658 KB)

Abstract

Luka bakar sering terjadi di rumah dan paling banyak ditemukan adalah luka bakar derajat II. Daun sirih (Piper betle Linn.) adalah bahan alam yang memiliki kandungan aktif seperti saponin, tannin, flavonoid, minyak atsiri dan diduga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka, khususnya pembentukan jaringan granulasi. Jaringan granulasi merupakan pertumbuhan jaringan baru yang terjadi ketika luka mengalami proses penyembuhan dan pembentukannya merupakan salah satu komponen penting dalam penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perawatan luka bakar derajat II secara topikal menggunakan ekstrak daun sirih (Piper betle Linn.) terhadap peningkatan ketebalan jaringan granulasi pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar. Desain penelitian menggunakan true experiment post test dilakukan terhadap hewan coba tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar. Sampel diambil dengan teknik rancangan acak kelompok (RAK) dan dibagi dalam empat kelompok yaitu 3 perlakuan ekstrak daun sirih: konsentrasi 15 %, 30 %, 45 %, dan kelompok kontrol dengan normal saline 0,9 %. Data yang diukur adalah ketebalan jaringan granulasi pasca perawatan luka bakar selama 14 hari. Analisis data  menggunakan uji one way ANOVA dengan p = 0,04 (p < 0,05). Melalui uji post hoc test didapatkan bahwa perlakuan yang paling signifikan ditunjukkan oleh konsentrasi daun sirih 45 % dengan p = 0,03 (p < 0,05). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perawatan luka bakar derajat II menggunakan ekstrak etanol daun sirih (Piper betle Linn.) mempengaruhi peningkatan ketebalan jaringan granulasi. Kata kunci : Ekstrak daun sirih (Piper betle Linn), Ketebalan jaringan granulasi, Luka bakar derajat II.
Efek Ekstrak Jahe (Zingiber officinale Rosc.) terhadap Penurunan Tanda Inflamasi Eritema pada Tikus Putih (Rattus novergicus) Galur Wistar dengan Luka Bakar Derajat II Susila, Andriawan Hendra; Sumarno, Sumarno; SLI, Dina Dewi
Majalah Kesehatan FKUB Vol 1, No 4 (2014)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.6 KB)

Abstract

WHO memperkirakan lebih dari 7,1 juta cedera luka bakar pada tahun 2004 dan menyumbangkan angka kejadian 110/100.000/tahun. Penyebab tersering adalah api (55,1 %) dan terbanyak adalah luka bakar derajat II (76,9%). Ekstrak jahe telah diidentifikasi memiliki berbagai efek farmakologis, salah satunya adalah antiinflamasi, sehingga penggunaan ekstrak jahe pada luka bakar diharapkan dapat menurunkan proses inflamasi pada luka bakar. Tujuan penelitian ini untuk menguji ekstrak jahe terhadap penurunan tanda inflamasi eritema. Desain penelitian ini adalah eksperimental murni, dengan sampel terdiri dari 18 ekor tikus Wistar. Sampel dipilih dengan simple random sampling dan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dengan menggunakan silver sulfadiazine (n = 9), dan kelompok perlakuan dengan ekstrak jahe (n = 9). Pengamatan dilakukan setiap 24 jam sekali selama 3 hari, dan data yang diperoleh dianalisis dengan T-test. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah penurunan tanda inflamasi eritema. Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah ekstrak jahe dapat menurunkan tanda inflamasi eritema pada hari ke-2 (p = 0,001) dan ke-3 (p = 0,006). Namun, ekstrak jahe tidak efektif menurunkan tanda inflamasi eritema dibandingkan dengan penggunaan silver sulfadiazin, dibuktikan dengan hasil nilai signifikansi uji t tidak berpasangan yaitu p = 0,005 pada hari ke-1, kemudian pada hari ke-2 dengan nilai p = 0,271, dan pada hari ke-3 yaitu p = 0,885. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak jahe terbukti mampu menurunkan tanda inflamasi eritema pada tikus putih galur Wistar dengan luka bakar derajat II, namun, tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan menggunakan silver sulfadiazine. Kata kunci: Ekstrak jahe, Eritema, Luka bakar derajat II.
IN ALL THE RELATION OF EARLY AMBULATION WITH PERINEUM INJURY RECOVERY AT POST PARTUM MOTHER WORK AREAS OF SINGOSARI LOCAL CLINIC OF MALANG REGENCY SLI, Dina Dewi; Ratnawati, Retty; Berlian, Intan
Jurnal Keperawatan Vol 3, No 1 (2012): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jk.v3i1.1050

Abstract

Early ambulation is policy to guide the patients out of their bed and guide to walk as son as possible. Early ambulation able to avoid blood flow obstruction. The blood flow obstruction able to cause interior thrombosis vena and able to cause infection. Early ambulation is external factor beside injury treatment. While the internal factor is eat pattern or consumption pattern. Also influence the recovery sped of perineum injury. The research aimed at knowing the early mobilization 2-4 hours and 6-8 hours with recovery speed of perineum injury of post partum mother in the work areas of Singosari local clinic of Malang Regency. The research method was comparative design with cohort approach. Samples were selected by purposive sampling of 16 respondents of post partum mother with perineum injury of grade 2 and independent variable that were measured was early ambulation and dependent variable was recovery speed of perineum injury. Data analysis by fisher. The results showed that significant value of 1,000 that higher than alfa = 0,05. From data analysis it can be concluded that it means no differences between early mobilization 2-4 hours with 6-8 hours.