Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Pengaruh Theaflavin Teh Hitam (Camellia sinensis) Gambung, Jawa Barat terhadap Ketebalan Dinding Aorta Tikus Wistar (Rattus norvegicus) yang Diberi Diet Atherogenik Krisna, Pratista Adi; Ratnawati, Retty; Norahmawati, Eviana
Majalah Kesehatan FKUB Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.074 KB)

Abstract

Penyakit kardiovaskular yang disebabkan terutama oleh atherosklerosis, merupakan penyebab utama kecacatan dan kematian dini di seluruh dunia. Salah satu strategi terbaru yang dilakukan sebagai pencegahan atherosklerosis adalah konsumsi antioksidan. Theaflavin dari teh hitam merupakan antioksidan yang memiliki kemampuan antioksidan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh pemberian theaflavin teh hitam berbagai dosis terhadap penurunan ketebalan dinding aorta tikus (Rattus norvegicus) wistar yang diberi diet atherogenik. Studi eksperimental ini menggunakan post test only control group design. Sampel dibagi ke dalam lima kelompok yang masing-masing terdiri dari 5 tikus, yaitu kelompok kontrol negatif (diet normal), kelompok kontrol positif (diet atherogenik), kelompok dosis 1 (diet atherogenik + theaflavin 5 mg/kgBB/hari), kelompok dosis 2 (diet atherogenik + theaflavin 10 mg/kgBB/hari), dan kelompok dosis 3 (diet atherogenik + theaflavin 20 mg/kgBB/hari). Variabel  yang diukur pada penelitian ini adalah ketebalan dinding aorta. Pada uji one-way ANOVA didapatkan nilai signifikansi 0,000. Pada uji post hoc terdapat perbedaan yang signifikan pada ketebalan dinding aorta antara kelompok kontrol positif dengan kelompok kontrol negative  (p = 0.000) dan kelompok perlakuan (p = 0.000; 0.000; 0.000), namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian theaflavin dapat menurunkan ketebalan dinding aorta tikus yang diberi diet atherogenik secara signifikan. Kata kunci: Atherosklerosis, Ketebalan dinding aorta, Theaflavin.
Pengaruh Pemberian Antosianin dari Ipomoea batatas L.Varietas Ungu Kultivar Gunung Kawi dalam Meningkatkan Kadar Superoxide Dismutase pada Tikus (Rattus norvegicus) dengan Diet Aterogenik Suhardi, Christian Julio; Ratnawati, Retty; Khotimah, Husnul
Majalah Kesehatan FKUB Vol 3, No 4 (2016): MAJALAH KESEHATAN
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.249 KB)

Abstract

Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit penyebab angka kematian tertinggi di dunia.  Penyakit jantung terutama disebabkan oleh aterosklerosis yaitu kondisi plak yang menumpuk di arteri. Plak ini akan mengeras dan mempersempit pembuluh darah sehinggga tubuh akan kekurangan suplai oksigen yang dibutuhkan. Salah satu faktor yang mengawali proses aterosklerosis adalah LDL yang teroksidasi yang dipicu stres oksidatif. Stres oksidatif dapat dihambat dengan memberikan antioksidan seperti antosianin. Antosianin ini bisa didapatkan dari ubi ungu (Ipomoea batatas L) varietas ungu yang banyak terdapat di Malang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek antosianin dari Ipomoea batatas varietas ungu kultivar Gunung Kawi pada kadar superoxide dismutase (SOD) pada kondisi aterosklerosis. Desain penelitian ini adalah eksperimental dengan membandingkan tikus dengan diet normal, tinggi lemak, dan  diet tinggi lemak yang diberi antosianin lalu diukur kadar SOD dalam serum dengan metode spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok diet normal (K-) didapatkan kadar SOD 2,6+0,490 µg/ml, diet tinggi lemak (K+) 2,2+1,020 µg/ml, perlakuan A (antosianin 5 mg/BB/hari) 3+0,632 µg/ml, perlakuan B (antosianin 10 mg/BB/hari) 3,1+0,683 µg/ml, dan perlakuan C (antosianin 20 mg/BB/hari)  3,4+0,1,170 Ug/ml. Hasil uji statistik one way ANOVA diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan kadar SOD yang signifikan antar kelompok perlakuan (p=0,308). Penelitian ini menyimpulkan bahwa antosianin dari Ipomoea batatas varietas ungu kultivar Gunung Kawi tidak meningkatkan kadar SOD pada tikus Wistar (Rattus novergicus) dengan diet tinggi lemak. Kata kunci: antioksidan, antosianin, aterosklerosis, SOD, stres  oksidatif
Pengaruh Pemberian Ekstrak Kuncup Bunga Cengkeh (Syzygium aromaticum) terhadap Peningkatan Ketebalan Epitelisasi Luka Insisi pada Tikus Putih (Rattus novergicus) Galur Wistar Pratiwi, Arum Desi; Ratnawati, Retty; Kristianto, Heri
Majalah Kesehatan FKUB Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.822 KB)

Abstract

Luka insisi merupakan hasil dari prosedur invasif yang biasa dilakukan untuk prosedur pemeriksaan atau pengobatan suatu penyakit. Ekstrak kuncup bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) mengandung eugenol, vitamin A,C, dan E, tanin, saponin, dan senyawa flavonoid yang berperan dalam proses penyembuhan luka yang melibatkan proses epitelisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kuncup bunga cengkeh terhadap peningkatan ketebalan epitelisasi luka insisi pada tikus putih (Rattus novergicus) galur Wistar. Penelitian ini menggunakan desain true experimental laboratory.  Pada 25 ekor tikus Wistar yang dibagi secara random dalam 5 kelompok diberi perlukaan dengan model insisi. Kelompok perlakuan diberikan ekstrak kuncup bunga cengkeh dengan dosis 20 %, 40 %, dan 60 % dalam sediaan cair. Kelompok kontrol positif diberikan povidone iodine dan kelompok negatif diberikan normal saline. Ketebalan epitelisasi luka insisi pada hari ke-14 diamati dengan metode histologi. Analisis menggunakan uji one way ANOVA yang dilanjutkan dengan uji post hoc Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kuncup bunga cengkeh dosis 60 % berpengaruh pada peningkatan ketebalan epitelisasi secara signifikan sebesar 105,18 µm (p < 0,05) atau 2 kali lipat dibandingkan keempat kelompok lainnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak cengkeh  konsentrasi 60 % meningkatkan ketebalan jaringan epitel dibandingkan dengan kelompok lainnya Kata kunci : Ekstrak kuncup bunga cengkeh, Ketebalan epitel, Luka insisi.
Pengaruh Perawatan Luka Bakar Derajat II Menggunakan Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle Linn.) Terhadap Peningkatan Ketebalan Jaringan Granulasi pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Wistar Kusuma, Reza Fitra; Ratnawati, Retty; SLI, Dina Dewi
Majalah Kesehatan FKUB Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.658 KB)

Abstract

Luka bakar sering terjadi di rumah dan paling banyak ditemukan adalah luka bakar derajat II. Daun sirih (Piper betle Linn.) adalah bahan alam yang memiliki kandungan aktif seperti saponin, tannin, flavonoid, minyak atsiri dan diduga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka, khususnya pembentukan jaringan granulasi. Jaringan granulasi merupakan pertumbuhan jaringan baru yang terjadi ketika luka mengalami proses penyembuhan dan pembentukannya merupakan salah satu komponen penting dalam penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perawatan luka bakar derajat II secara topikal menggunakan ekstrak daun sirih (Piper betle Linn.) terhadap peningkatan ketebalan jaringan granulasi pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar. Desain penelitian menggunakan true experiment post test dilakukan terhadap hewan coba tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar. Sampel diambil dengan teknik rancangan acak kelompok (RAK) dan dibagi dalam empat kelompok yaitu 3 perlakuan ekstrak daun sirih: konsentrasi 15 %, 30 %, 45 %, dan kelompok kontrol dengan normal saline 0,9 %. Data yang diukur adalah ketebalan jaringan granulasi pasca perawatan luka bakar selama 14 hari. Analisis data  menggunakan uji one way ANOVA dengan p = 0,04 (p < 0,05). Melalui uji post hoc test didapatkan bahwa perlakuan yang paling signifikan ditunjukkan oleh konsentrasi daun sirih 45 % dengan p = 0,03 (p < 0,05). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perawatan luka bakar derajat II menggunakan ekstrak etanol daun sirih (Piper betle Linn.) mempengaruhi peningkatan ketebalan jaringan granulasi. Kata kunci : Ekstrak daun sirih (Piper betle Linn), Ketebalan jaringan granulasi, Luka bakar derajat II.
STUDI FENOMENOLOGI: PENGALAMAN PETUGAS KEPOLISIAN DALAM MEMBERIKAN TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS Ulya, Ikhda; Ratnawati, Retty; Kumboyono, Kumboyono
Majalah Kesehatan FKUB Vol 4, No 4 (2017): MAJALAH KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.052 KB)

Abstract

Abstrak Petugas kepolisian memegang peranan sangat penting dalam memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan jika terdapat keterbatasan petugas medis untuk memberikan pertolongan. Tentunya polisi memiliki pengalaman tersendiri yang perlu digali untuk mengetahui tindakan pertolongan pertama apa saja yang selama ini dilakukan ketika menolong korban kecelakaan selain tugas utamanya sebagai polisi. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif fenomenologi hermeneutic untuk mengeksplorasi dan menginterpretasikan makna pengalaman petugas kepolisian dalam memberikan tindakan pertolongan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas. Jumlah partisipan sebanyak 5 orang yang bertugas di Pos Lantas Purwodadi Wilayah Polres Pasuruan. Instrumen dalam penelitian ini yaitu peneliti sebagai instrumen inti dan alat penunjang lainnya yaitu berupa netbook yang dilengkapi dengan program perekam suara (camtasia studio), bolpoin, dan kertas untuk field note. Data dikumpulkan melalu in depth interview diolah menjadi tranksrip dan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Dikelmann et al. Hasil penelitian didapatkan dua tema besar yaitu segera menolong sesuai dengan kemampuan dan peralatan yang ada serta menolong dengan cara apapun demi keselamatan korban. Kesimpulannya yaitu polisi berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dalam memberikan tindakan pertolongan pertama pada korban kecelakaan demi keselamatan korban. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kemampuan polisi dalam memberikan tindakan pertolongan pertama untuk meningkatkan angka keselamatan korban kecelakaan ditengah keterbatasan pelayanan medis di luar rumah sakit. Kata kunci : kecelakaan lalu lintas, pertolongan pertama, polisi
PENGARUH ANTOSIANIN UBI UNGU (Ipomoea batatas L.) KULTIVAR GUNUNG KAWI TERHADAP EKSPRESI CASPASE-3 PADA JARINGAN OTAK TIKUS MODEL DM TIPE 2 Prakosa, Ardani Galih; Ratnawati, Retty; Prabawati, Risma Karlina
Majalah Kesehatan FKUB Vol 4, No 2 (2017): MAJALAH KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.081 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2017.004.02.1

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakangangguan metabolism yang menyebabkan kondisi hiperglikemia. Hiperglikemia akan memicu pembentukan radikal bebas. Radikal bebas yang berlebihan dapat merusak sistem membran sel dan kematian sel di berbagai jaringan tubuh. Salah satu penanda terjadinya kematian sel pada suatu jaringan adalah caspase-3. Ubi ungu merupakan tanaman tradisional yang mengandung antosianin yang bermanfaat sebagai antiinflamasi, antioksidan, neuroprotektan, dan antidiabetik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian antosianin ubi ungu terhadap ekspresi caspase-3  pada jaringan otak tikus Wistar yang diinduksi DM tipe 2. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental post-test only control group. Sampel penelitian terbagi menjadi 5 kelompok  yaitu kontrol negatif, kontrol positif, antosianin dosis 10 mg/kgBB, dosis 20 mg/kgBB, dan dosis 80 mg/kgBB selama 5 minggu. Kontrol positif adalah tikus yang dibuat DM tipe 2, sedangkan kontrol negatif adalah tikus sehat. Ekspresi caspase-3 diukur dengan metode imunohistokimia. Analisis statistik menunjukkan bahwa ekspresi caspase-3 berbeda secara bermakna pada semua kelompok perlakuan (ANOVA, p<0,05). Pemberian antosianin dosis 10 dan 20 mg/kgBB menurunkan ekspresi caspase-3 secara bermakna dibandingkan kontrol positif, sedangkan pemberian antosianindosis 80 mg/kgBB justru meningkatkan ekspresi caspase-3. Dapat disimpulkan bahwa pemberian antosianin dosis 10 dan 20 mg/kgBB menurunkan ekspresi caspase-3 pada jaringan otak tikus wistar model DM tipe 2. Kata kunci: antosianin, ekspresi caspase-3, hiperglikemia, jaringan otak
Catechins decrease neurological severity score through apoptosis and neurotropic factor pathway in rat traumatic brain injury Ratnawati, Retty; Arofah, Annisa Nurul; Novitasari, Anastasia; Utami, Sartika Dewi; Hariningsih, Made Ayu; Rahayu, Masruroh; Rianawati, Sri Budhi; Purnomo, Hari; Dalhar, Mochammad
Universa Medicina Vol 36, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine, Trisakti University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/UnivMed.2017.v36.110-122

Abstract

BACKGROUNDCatechins inhibits apoptosis through anti oxidant and anti inflamation pathway. Catechins also increases brain-derived neurotrophic factor (BDNF). There was a few research that explained the role of catechins in traumatic brain injury (TBI). The objective of the study was to evaluate the effect of catechins administration on neurologic severity score (NSS) through apoptosis and neurotropic pathway in traumatic brain injury rat model.METHODSA post test only controlled group design was performed using traumatic brain injury rat (Rattus novergicus) model through weight drop models. It was devided into negative control group, positive control group, TBI+catechins 513 mg/kgBW, TBI+catechins 926 mg/kgBW, TBI+catechins 1113 mg/kgBW. NSS was measured in the first hours, day three, and day seven. The expressions of NFkB, TNFa, Bcl-2, Bax, caspase 3, caspase 8, BDNF, and the numbers of apoptosis cells were evaluated by imunohistochemystry method. One way Anova and Kruskal Wwallis were used to analyse the data.Results TNFa, caspase 8, number of apoptosis cells were significantly decreased on the seventh day administration compared to the third day administration (p&lt;0.05). Catechins increased the expression of Bcl-2/Bax and BDNF significantly (p&lt;0.05). Yet, there were no significant differences between expression of caspase 3, NSS, Bcl-2/Bax ratio, and BDNF toward third days administration of catechins compared with seven days administration (p&gt;0.050).ConclusionsAdministration of catechins decreased NSS through inhibiting inflammation and apoptosis, as well as induced the neurotrophic factors in rat brain injury. Catechins may serve as a potential intervention for TBI.
EFFECT ANTHOCYANIN OF PURPLE POTATO GUNUNG KAWI ON MDA LEVELS, EXPRESSION OF CASPASE-3, AND SPATIAL MEMORY FUNCTION ON DIABETIC WISTAR RATS Prabawati, Risma Karlina; Ratnawati, Retty; Rahayu, Masruroh; Prakosa, Ardani Galih
Malang Neurology Journal Vol 5, No 1 (2019): January
Publisher : Malang Neurology Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.mnj.2019.005.01.6

Abstract

Background: Hyperglycemia condition will decline cognitive function. No basic therapy has been 2 found for this. Purple potato anthocyanins are useful as anti-inflammatory, antioxidant, neuroprotectant, and antidiabetic.Objective: Evaluate effect of purple potato’s anthocyanins on MDA levels, brain’s caspase-3 expressiom, and spatial memory function in diabetic model of Wistar rats.Methods: This is an experimental study using diabetic model rats. The sample was divided into negative and positive control, anthocyanin dose of 10 mg/kg, 20 mg/kg, and 80 mg/kg groups. MDA levels were measured using spectrophotometer, caspase-3 expression with immunohistochemistry, and spatial memory function using Morris water maze test.Results: Tukey test showed that anthocyanin 10, 20, and 80 mg/kg lowering MDA levels, caspase-3 expression, and Morris water maze’s travel time compared to control positive (p = 0.000). But anthocyanin 80 mg/kg make a significant increase on these three variabels compared to 10 and 20mg/kg groups (p = 0.010). Pearson test showed that there no correlation between anthocyanin’s dose, MDA levels, caspase-3 expression, and Morris water maze test.Conclusion: Anthocyanin doses 10 and 20 mg/kg lowering MDA levels and caspase-3 expression, also improves spatial memory function on diabetic model of Wistar rats.
Penghambatan Peningkatan Kadar Kolesterol Pada Diet Tinggi Lemak Oleh Epigallocatechin Gallate (EGCG) Teh Hijau Klon Gmb4 Mawarti, Herin; Ratnawati, Retty
Prosiding Seminas Vol 1, No 2 (2012): Seminas Competitive Advantage II
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.029 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui pengaruh epigallocatechin gallate (EGCG) teh hijau klon GMB4 dalam menghambat peningkatan kadar kolesterol  pada tikus galur wistar  jantan  yang diberi diet tinggi lemak. Penelitian dilakukan secara invivo dengan pemeliharaan hewan coba selama 8 minggu yang dibagi dalam lima kelompok perlakuan dengan diet tinggi lemak dan pemberian EGCG per sonde. Metode yang digunakan adalah spektrophometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EGCG menurunkan kadar kolesterol (p<0,05). Kadar kolesterol menurun signifikan sebesar 55% (p=0,00) pada dosis   8 mg/kg BB jika dibandingkan dengan kelompok kontrol (+). Disimpulkan bahwa EGCG yang merupakan kompunen terbesar dari katekins teh hijau mampu menghambat peningkatan kadar kolesterol yang merupakan faktor resiko  kardiovaskular. SimaBaca secara fonetik Kata Kunci : EGCG GMB4 ; kolesterol; tikus  diet tinggi lemak.  Abstract This study investigated the effect of EGCG from GMB4 green tea clones inhibit increasing cholesterol levels in male rats with high fat diet. Wistar male rats were fed a diet high in  fat for 2 months from 8 weeks of age and determination of the object of research with completely randomized design  five treatments and EGCG was given by sonde. Blood cholesterol levels by spektrophometry. EGCG treatment decreased  cholesterol levels (p<0.05). Cholesterol levels decreased 55%(p=0.00) at doses of 8 mg / BW. The Results suggested that EGCG one of the most abundant catechins contained in green tea effectively inhibits increased cholesterol levels, that risk factor for cardio vascular disease. Keywords : cholesterol; EGCG GMB4; male rats with high fat diet.
IN ALL THE RELATION OF EARLY AMBULATION WITH PERINEUM INJURY RECOVERY AT POST PARTUM MOTHER WORK AREAS OF SINGOSARI LOCAL CLINIC OF MALANG REGENCY SLI, Dina Dewi; Ratnawati, Retty; Berlian, Intan
Jurnal Keperawatan Vol 3, No 1 (2012): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jk.v3i1.1050

Abstract

Early ambulation is policy to guide the patients out of their bed and guide to walk as son as possible. Early ambulation able to avoid blood flow obstruction. The blood flow obstruction able to cause interior thrombosis vena and able to cause infection. Early ambulation is external factor beside injury treatment. While the internal factor is eat pattern or consumption pattern. Also influence the recovery sped of perineum injury. The research aimed at knowing the early mobilization 2-4 hours and 6-8 hours with recovery speed of perineum injury of post partum mother in the work areas of Singosari local clinic of Malang Regency. The research method was comparative design with cohort approach. Samples were selected by purposive sampling of 16 respondents of post partum mother with perineum injury of grade 2 and independent variable that were measured was early ambulation and dependent variable was recovery speed of perineum injury. Data analysis by fisher. The results showed that significant value of 1,000 that higher than alfa = 0,05. From data analysis it can be concluded that it means no differences between early mobilization 2-4 hours with 6-8 hours.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W AA Sudharmawan, AA Almira, Nabila Sella Anak Agung Gede Sugianthara Analis W Wardhana Anastasia Novitasari, Anastasia Annisa Nurul Arofah Annisa' Wigati Rozifa Ardani Galih Prakosa, Ardani Galih Artamevia, Dian Arum Desi Pratiwi, Arum Desi Atma Gunawan Aulanni'am, Aulanni'am Cahayani, Wike Astrid Christian Julio Suhardi, Christian Julio Darwatik, Darwatik Dian Hasanah Dian Susmarini, Dian Diana Lyrawati Dina Dewi SLI Eviana Norahmawati Fahanani, Agwin Fahmi Faridha Khaira H Fauzi Ahmad Muda Ferdina, Cucun Setya Harbiyanti, Novita Titis HARI PURNOMO Heri Kristianto Herin Mawarti Hery Wibowo Hidayat Sujuti Ika Subekti Wulandari, Ika Subekti Ikhda Ulya, Ikhda Inggita Kusumastuty Intan Berlian, Intan Irawan, Dwi Dianita Kenty Wantri Anita, Kenty Wantri Kumboyono Kumboyono Kumboyono, K Kurnianingsih, Nia Lilik Supriyati, Lilik Lilik Wahyuni Lisa Aulia, Lisa Made Ayu Hariningsih, Made Ayu Masruroh Rahayu, Masruroh Mochammad Dalhar Noorma Lukitasari Nur Permatasari Nurdiana Nurdiana Pratista Adi Krisna, Pratista Adi Prayogo, Nabila Putri Purwitasari, Alief Ayu Rahma, Oktivani Adelathifa Rayhanna, Qanitha Ailsya Reza Fitra Kusuma, Reza Fitra Rinik Eko Kapti, Rinik Ririn Handayani Risma Karlina Prabawati Sartika Dewi Utami, Sartika Dewi Sarwono . Sawitri, Lia Siti Nurfitria, Siti Sri Andarini Sri Budhi Rianawati, Sri Budhi Sri Haryuni Sri Rianawati Suprapto, Ratih Paramita Tinny Endang Hernowati Titisari, Nurina Wike Wike, Wike Wiwi Jaya Yudhantara, Dearisa Surya