Purwito Soegeng
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Upaya Peningkatan Kepatuhan Minum Obat Hipertensi melalui Edukasi dan Pemeriksaan Kesehatan bagi Warga Karangroto Genuk Yafie, Ahmad Arif; Fatikhasari, Amalia Nurazima; Sulistyowati, Dian; Pradana, Febry Annan; Wulandari, Fitri; Tianka, Inge Elsa; Putri, Maharani Aulia; Hanfin, Zayyina Chamaladina; Wibowo, Joko Wahyu; Soegeng, Purwito; Suparmi, Suparmi
Indonesian Journal of Community Services Vol 7, No 1 (2025): May 2025
Publisher : LPPM Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/ijocs.7.1.1-8

Abstract

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit tidak menular dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Hipertensi jika tidak ditangani akan menyebabkan penyakit vaskuler seperti stroke, retinopati, kerusakan ginjal, pembengkakan jantung, dan penyakit jantung koroner. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat (PkM) ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan minum obat penderita hipertensi di RW 13, Kelurahan Karangroto, Genuk, Semarang melalui edukasi atau penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan. Kegiatan PkM meliputi tahap persiapan berupa survei Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dan musyawarah masyarakat kelurahan dan pre test. Pelaksanaan PkM meliputi senam bersama, penyuluhan tentang kepatuhan minum obat hipertens, pemeriksaan tekanan darah dan glukosa darah. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan sikap terhadap kepatuhan minum obat hipertensi mengalami peningkatan secara signifikan (p <0.005) dibandingkan dengan sebelum PkM. Edukasi dan pemeriksaan kesehatan bermanfaat sebagai upaya meningkatkan kepatuhan minum obat hipertensi sehingga diharapkan dapat menurunkan risiko komplikasi pada penderita.Hypertension, or high blood pressure, is a non-communicable disease where systolic blood pressure is ≥ 140 mmHg and/or diastolic blood pressure is ≥ 90 mmHg. If hypertension is not treated, it will cause vascular diseases such as stroke, retinopathy, kidney damage, heart swelling, and coronary heart disease. This community service activity (PkM) aims to increase knowledge and compliance with taking medication for hypertension sufferers in RW 13, Karangroto Village, Genuk, and Semarang through education, counseling, and health checks. PkM activities include the preparatory stage in the form of a Family Approach Healthy Indonesia Program (PIS-PK) survey and village community deliberations and pre-tests. Implementation of PkM includes group exercise and education about compliance with taking medication for hypertension, blood pressure, and blood glucose checks. The evaluation results show that knowledge and attitudes towards adherence to hypertension medication have increased significantly (p <0.005) compared to before PkM. Education and health checks are useful as an effort to improve compliance with taking hypertension medication, so it is hoped that they can reduce the risk of complications in sufferers.
Risk Factors of Acute Respiratory Infections in Practice Area for Community of Medical Students in Semarang Zulaikhah, Siti Thomas; Soegeng, Purwito; Sumarawati, Titiek
Kesmas Vol. 11, No. 4
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeki saluran pernapasan akut (ISPA) menempati urutan pertama dari 10 besar penyakit di Puskesmas Bangetayu dengan persentase terbanyak di Kelurahan Penggaron Lor. Keterampilan untuk mempelajari distribusi dan frekuensi penyakit serta faktor determinan yang memengaruhi manusia sangat diperlukan untuk menetapkan intervensi yang paling efektif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor risiko yang paling dominan berhubungan dengan kejadian ISPA di lokasi praktik komunitas mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan jumlah responden 100 orang dan sampel dikumpulkan dengan menggunakan stratified random sampling. Sepuluh variabel yang diteliti adalah faktor risiko sanitasi lingkungan, sedangkan enam faktor risiko terkait dengan perilaku dan pelayanan kesehatan. Data dianalisis secara bivariat dengan uji kai kuadrat dan multivariat dengan regresi logistik ganda. Faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA adalah ventilasi, lubang asap dapur, ruang tidur, dan kepadatan hunian. Faktor yang paling dominan adalah kebiasaan anggota keluarga yang merokok di Kelurahan Penggaron Lor. Lokasi ini dapat digunakan sebagai lahan praktik komunitas bagi mahasiswa kedokteran yang sedang kepaniteraan di program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat karena memiliki permasalahan kesehatan yang kompleks. Acute respiratory infection (ARI) ranks first of 10 major diseases in Primary Health Care Bangetayu with the highest percentage in Penggaron Lor Subdistrict. Skill to learn distribution and frequency of diseases as well as determinant factors that affect human health is needed in determine the most effective intervention to increase public health level. This study aimed to determine dominant factors related to ARI incidence in location of practice for community of medical students of Islam Sultan Agung University, Semarang. This study used cross-sectional design with 100 respondents and the samples were collected by stratified random sampling. Ten variables examined were environmental sanitation risk factors, while six related to behavior and health care. Data analysis used a chi-square test (bivariate) and multiple regression logistic (multivariate). Environmental sanitation factors were significantly related to ARI including the presence of ventilation, smoke hole kitchen, bedroom, residential density and the most dominant factor was the habit of smoker family members in Penggaron Lor Subdistrict. This location can be used as a practice area for the community of medical students who take Public Health Studies due to complex health problems.