Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perbaikan Sistem Produksi Dengan Metode Line Balancing Pada Perusahaan Pembuat Mesin Pertanian PT Agrindo Di Gresik Setyawan, David; Soegiharto, Stefanus; Agus, Jerry
CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 1, No 1 (2012): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Publisher : University of Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Agrindo merupakan salah satu perusahaan pembuat mesin-mesin pertanian seperti mesin husker (pengupas kulit padi), mesin polesher (pemutih beras), mesin prepoles (pemoles beras), traktor dan sebagainya, yang berlokasi di Bambe Driyorejo, Gresik. Produksinya bersifat semi job order dan aliran produksinya berpola job shop. PT Agrindo memproduksi mesin-mesin pertanian untuk memenuhi permintaan, baik yang secara rutin maupun yang secara tidak rutin. Dalam pengerjaannya, aliran material proses produksi secara rutin, sering tidak lancar. Ketidak lancaran itu terjadi karena material yang akan diproses di beberapa stasiun kerja, ada yang belum dikirim dari stasiun kerja yang sebelumnya. Hal itu membuat beberapa proses penyelesaian produk menjadi terhambat. Terhambatnya pergerakan material tersebut juga menyebabkan terjadinya masalah pada waktu penyerahan produk jadi kepada pelanggan. Karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah ingin memperbaiki proses-proses produksi yang mengalami hambatan/bottleneck dengan menyeimbangkan setiap lintasan produksinya menggunakan metode Line Balancing. Dari perhitungan Line Balancing sendiri, telah didapatkan nilai Balanced Delay yang semakin baik. Balanced Delay untuk produk HU10MPC yang sebelumnya 28% bisa turun hingga menjadi 16% saja, HU10PP dari 30% bisa menjadi 18% dan KB40G dari 37% menjadi 32%. Namun stasiun-stasiun kerja yang terbentuk dari nilai Balnced Delay tersebut hanya cocok pada satu jenis produk tertentu saja. Berbeda dengan hasil dari perhitungan software, yang menyatakan nilai Balanced Delay Gabungan sebesar 19,17%, hasil tersebut lebih jelek dibanding beberapa Balanced Delay pada masing-masing produk, namun stasiun kerja yang dihasilkan cocok untuk semua tipe produk yang dibuat. Cocok disini berarti waktu total per stasiun yang terbentuk, tidak ada yang melebihi waktu siklus masing-masing produk dan urutannya bisa dipakai untuk semua jenis produk yang dibuat. Berdasarkan perhitungan manual maupun software, mesin-mesin yang ada dapat dikelompokkan ke dalam 6 stasiun kerja baru.
STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN PABRIK ROKOK BERASA DI BOJONEGORO, JAWA TIMUR Saputra, Yonatan; Surjani, Rosita Meitha; Soegiharto, Stefanus
CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 2, No 1 (2013): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Publisher : University of Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan pendirian pabrik rokok berasa diBojonegoro. Ide dasar dilakukannya penelitian ini adalah banyaknya jumlah perokok di Indonesiayang semakin meningkat di setiap tahunnya. Melalui analisis awal, selama ini diketahui bahwarokok yang ada di Indonesia hampir semua memiliki rasa yang original dan masih belum adaperusahaan rokok di Indonesia yang menciptakan produk rokok dengan berbagai macam rasamisalnya seperti rasa strawberry dan jeruk. Sehingga tidak menutup kemungkinan bagi pengusahauntuk dapat menciptakan inovasi yang baru pada rokok. Salah satunya adalah mendirikan industrirokok rasa yang selama ini masih di-import dari luar negeri. Pendirian industri rokok rasa inidimaksudkan untuk mengurangi angka impor rokok berasa dari luar negeri dan juga meningkatkanpemakaian produk lokal Indonesia. Dalam melaksanakan studi kelayakan ini dibahas 5 buahaspek. Aspek pasar, teknis, manajemen, aspek hukum, dan keuangan. Pada aspek keuangandilakukan Total Project Cost,Break Even Point, proyeksi laporan keuangan, dan mengevaluasikriteria penilaian nilai investasi. Total Project Cost yang dibutuhkan untuk usaha pabrik rokokberasa ini sebesar Rp7.545.285.420,-. Net Present Value usaha pabrik rokok ini lebih besar darinol sebesar Rp5.024.666.014,-. Nilai Discount Payback Period sebagai pedoman dalammenghitung lama pengembalian modal usaha adalah 3,18 tahun yang lebih pendek dari horisonperencanaan (5 tahun). Nilai Internal Rate of Return dari usaha ini lebih besar dari MinimumAttractive Rate of Return (13,31%) yaitu sebesar 43,22 %. Analisis sensitivitas menunjukkanpersentase yang paling sensitif adalah harga jual yang memiliki peringkat 1 (24,39%), kemudianperingkat 2 adalah tingkat penjualan (24,39%), dan peringkat 3 (44,01%) adalah biaya tenagakerja. Selain itu juga dilakukan analisis rasio keuangan baik rasio aktivitas maupun rasioprofitabilitas yang menunjukkan bahwa kinerja perusahaan cukup baik.
Studi Kelayakan Pendirian Industri Ekstraksi Emas dari E-waste di Surabaya Budijono, Zefanya; Ronyastra, I Made; Soegiharto, Stefanus
Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 1 (2021): Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi (February)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/saintek.v2i1.4050

Abstract

Abstract-- In this modern era along with the development of technology can not be separated from the waste produced. Waste from solid from technological development is electronic waste or often called e-waste. Along with the development of technology followed by an increase in e-waste in both developed and developing countries. E-waste itself is composed of a variety of substances from heavy metals to chemicals and even precious metal groups also make up the e-waste itself. It is said e-waste because it has not been used either because the technology has been left behind by the times, its performance has declined, or it cannot be used. Even so the constituent content in e-waste does not lose its value, one of which is precious metals that can be recycled. In this research, the opportunity to look at the use of precious metal content that is still valuable and can be taken from e- waste is gold, taking into account existing market share and methods for taking gold content in e-waste. This gold extraction activity from e-waste is more commonly known as urban mining outside Indonesia, because from the observations of researchers in Indonesia, especially in Surabaya, this business activity is still rarely an additional reason to conduct a feasibility study for the establishment of this industry in Surabaya. With the characteristics of the City of Surabaya it is assumed to supply qualifie d raw materials for processing, besides that Surabaya is also one of the large market shares in Indonesia. In this research the method of extracting raw materials used is hydrometallurgy, because the product produced is gold so special security management was formed. In addition, because both raw materials and supporting materials in production are classified as B3, special management is also carried out related to waste treatment and worker safety in operational activities. At the founding of this industry capital came from bank loans and own capital with a ratio of 33:67 for a total project cost of Rp 1,455,738,638. The IRR calculation results in this industry are greater than MARR that is 361%> 10.48%), for the NPV value obtained Rp 6,223,244,133.67, then with a 5 -year planning horizon only requires a DPP of 0.313891047 or about 3 months ( smaller than the planning horizon for 5 years). For the sensitivity analysis the most important variables are the selling price and the cost of raw materials.Keywords: e-waste, hydrometallurgy, industrial planning, feasibility study, urban mining Abstrak -- Pada era modern ini seiring perkembangan teknologi tidak lepas dari limbah yang dihasilkan. Limbah dari padat dari perkembangan teknologi adalah sampah elektronik atau yang sering disebut e-waste. Seiring perkembangan teknologi diikuti peningkatan e-waste baik di negara maju maupun negara berkembang. E-waste itu sendiri tersusun dari berbagai zat baik logam berat hingga zat kimia bahkan golongan logam mulia juga menjadi penyusun dari e-waste itu sendiri. Dikatakan e-waste karena sudah tidak digunakan baik karena teknologi tersebut sudah tertinggal oleh jaman, kinerjanya menurun, maupun sudah tidak dapat digunakan. Walaupun begitu kandungan penyusun pada e-waste tidak kehilangan nilainya salah satunya logam mulia yang dapat didaur ulang. Pada penelitian ini melihat peluang pemanfaatan kandungan logam mulia yang masih bernilai dan dapat diambil dari e-waste yang ada yaitu emas, dengan mempertimbangkan pangsa pasar yang ada serta metode dalam mengambil kandungan emas pada e-waste. Kegiatan mengekstraksi emas dari e-waste ini lebih sering dikenal dengan urban mining di luar Indonesia, karena dari pengamatan peneliti di Indonesia terutama di Surabaya kegiatan bisnis ini masih jarang me njadi tambahan alasan untuk melakukan penelitian studi kelayak pendirian industri ini di Surabaya. Dengan karakteristik Kota Surabaya diasumsikan pasokkan bahan baku mumpuni untuk diolah, selain itu Surabaya juga salah satu pangsa pasar yang besar di Indonesia. Pada penelitian ini metode pengekstraksian bahan baku yang digunakan adalah hidrometalurgi, karena produk yang dihasilkan adalah emas maka dibentuk manajemen keamanan khusus. Selain itu karena baik bahan baku dan bahan pendukung dalam produksi tergolong B3 maka juga dilakukan manajemen khusus terkait pengolahan limbah serta keselamatan pekerja pada kegiatan operasional. Pada pendirian industri ini modal berasal dari pinjaman bank dan modal sendiri dengan rasio 33:67 untuk total project cost sebesar Rp 1.455.738.638. Hasil perhitungan IRR pada industri ini bernilai lebih besar dari MARR yaitu 361% > 10,48%), untuk nilai NPV didapatkan Rp 6.223.244.133,67, maka dengan horizon perencanaan 5 tahun hanya memerlukan DPP sebesar 0,313891047 atau sekitar 3 bulan (lebih kecil dibandingkan horizon perencanaan selama 5 tahun). Untuk analisis sensitivitas variabel yang peling berpengaruh adalah harga jual dan biaya bahan baku.Kata Kunci: e-waste , hidrometalurgi, perencanaan industri, studi kelayakan, urban mining