Rudy Soehendi
Indonesian Ornamental Crops Research Institute (IOCRI), Jl. Raya Ciherang, Segunung Pacet Cianjur 43253, West Java, Indonesia Phone (62-263) 512607

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MEMBANGUN INDUSTRI BUNGA KRISAN YANG BERDAYA SAING MELALUI PEMULIAAN MUTASI Sanjaya, Lia; Marwoto, Budi; Soehendi, Rudy
Pengembangan Inovasi Pertanian Vol 8, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : +622518321746

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri bunga krisan berkembang pesat sejak dua dekade terakhir yang ditandai dengan peningkatan luas area tanam, produksi, produktivitas, nilai ekspor, dan jumlah petani. Dalam rangka menghadapi persaingan global, khususnya memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN, perlu upaya peningkatan daya saing agar industri krisan di dalam negeri tetap berkembang. Kegiatan pemuliaan merupakan langkah strategis untuk me-ningkatkan daya saing dengan menciptakan varietas unggul krisan yang adaptif terhadap perubahan iklim, tahan terhadap hama/penyakit, dan sesuai dengan preferensi konsumen. Pemu-liaan mutasi yang dikombinasikan dengan teknologi kultur jaringan dapat diandalkan untuk menghasilkan varietas unggul krisan, mengingat teknik ini dapat memperbaiki satu atau lebih karakter tanpa mengubah karakter dasar varietas asal. Pera-kitan varietas melalui induksi mutasi terdiri atas dua kegiatan utama, yaitu induksi keragaman melalui aplikasi mutagen dan seleksi secara sistematis terhadap populasi hasil induksi mutasi untuk mendapatkan individu dengan karakter yang diinginkan. Pengembangan varietas krisan mutan perlu dilaksanakan secara berkelanjutan yang diikuti pengembangan industri benihnya. Benih pemulia (BS) berupa planlet diaklimatisasi pada media sekam bakar dengan kondisi lingkungan yang optimal (cahaya rendah dan lembap). Hasil aklimatisasi digunakan sebagai tanaman induk yang akan menghasilkan setek pucuk sebagai benih dasar (FS). Benih dasar (FS) diturunkan menjadi benih pokok (SS) dan benih sebar (ES) untuk dimanfaatkan petani guna mendukung pengembangan agribisnis krisan.
Resistance Selection of 12 Genotypes of Chrysanthemum Against Thrips parvispinus (Thysanoptera: Thripidae) Musalamah; Budi Rahardjo, Indijarto; Soehendi, Rudy; Sanjaya, Lia
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.12.1.1-9

Abstract

Hama Thrips parvispinus merupakan salah satu faktor pembatas dalam sistem produksi bunga krisan. Penggunaan tanaman genotipe tahan merupakan salah satu upaya pengendalian hama T. parvispinus pada krisan yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengetahui ketahanan beberapa genotipe krisan mutan Balai Penelitian Tanaman Hias (BALITHI) terhadap hama spesies T. parvispinus. Penelitian dilaksanakan di rumah lindung Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) BALITHI Segunung dari bulan Januari sampai Desember 2019. Sebanyak 10 genotipe krisan mutan BALITHI dan 2 genotipe introduksi (Fiji Kuning dan Fiji Putih) digunakan dalam penelitian dengan Rancangan Acak Kelompok 3 tiga ulangan. Metode skrining menggunakan hama T. parvispinus. yang ada di alam atau tanpa investasi. Variabel pengamatan meliputi intensitas serangan hama, persentase serangan hama, persentase bunga layak panen, dan diameter bunga. Hasil penelitian menunjukkan krisan mutan BALITHI Mayang Ratih agak tahan terhadap hama Thrips ini dengan rata-rata intensitas dan persentase serangan hama paling rendah serta bunga layak panen tertinggi serta diameter bunga memenuhi syarat sebagai bunga krisan potong tipe standar. Genotipe Mayang Ratih selanjutnya dapat direkomendasikan sebagai tetua tahan T. parvispinus. untuk program pemuliaan bunga potong krisan. Kata kunci: bunga, Dendrathema grandiflora, hama, intensitas serangan