D.T. Soelistyowati
Bogor Agricultural University, Department of Aquaculture

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efficacy of Honey on Sex Reversal of Guppy (Poecilia reticulata Peters) Soelistyowati, D.T.; Martati, E.; Arfah, H.
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 6 No. 2 (2007): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.836 KB) | DOI: 10.19027/jai.6.155-160

Abstract

This study was performed to determine effectiveness of honey on sex reversal of guppy.  Guppy broodstock was dipped on 1 L of water containing 0, 20, 40 or 60 mL of honey, for 10 hours.  Sex identification was carried out by morphologically and histological method.  The results of study show that percentage of male progeny tends to increase by increasing the dose of honey used.  Higher percentage of male fish is obtained by the dose of 60 ml/L (59.5% male), about 2.4 fold higher than that of control (24.3% male).  Dipping of honey has no effect on survival of broodstock and larvae.  Keywords: honey, sex reversal, monosex, Poecilia reticulata   ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas madu dalam pengarahan diferensiasi kelamin ikan gapi. Induk ikan gapi direndam dalam 1 L air yang mengandung 0, 20, 40 atau 60 mL madu, selama 10 jam.  Jenis kelamin ikan gapi diidentifikasi secara morfologis dan metode histologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase anak ikan gapi jantan cenderung meningkat seiring dengan peningkatan dosis madu yang diberikan. Persentase tertinggi ikan gapi jantan diperoleh pada perlakuan 60 mg/l media (59,5%), sekitar 2,4 kali lebih tinggi daripada kontrol (24,3%). Perendaman dengan madu terbukti tidak mempengaruhi tingkat kelangsungan hidup induk dan larva. Kata kunci: madu, pengarahan kelamin, monoseks, Poecilia reticulata
Administration of Vibrio SKT-b Probiotic Bacteria on Tiger Shrimp Larvae Through Artemia Enrichment Widanarni, .; Soelistyowati, D.T.; Suwanto, A.
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 7 No. 2 (2008): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.908 KB) | DOI: 10.19027/jai.7.129-137

Abstract

This experiment was conducted to study the effects of probiotic bacteria (Vibrio SKT-b) administration on tiger shrimp larvae through Artemia enrichment.  This experiment was done in two treatments; shrimp larvae fed on Vibrio SKT-b enriched Artemia and fed on Artemia without enrichment.  Enrichment of Vibrio SKT-b into Artemia rearing media used initial concentration of 106 CFU/ml.  Application of Artemia to shrimp larvae was done in fourteen days.  Growth in length and weight of shrimp larvae were observed at the beginning and at the end of the experiment; while survival rate of larvae was observed at the end of the experiment.  Growth in body length and weight of shrimp larvae fed on Vibrio SKT-b enriched Artemia were higher than control.  Survival rate were 89-93%, and insignificantly different than that of control (70-80%). Keywords: tiger shrimp, larvae, probiotic, Vibrio SKT-b, enrichment, Artemia   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bakteri probiotik Vibrio SKT-b pada larva udang windu melalui pengkayaan Artemia.  Percobaan dilakukan dengan dua perlakuan; pertama larva udang diberi pakan Artemia yang diperkaya dengan Vibrio SKT-b dan kedua larva udang diberi pakan Artemia tanpa pengkayaan (kontrol).  Pengkayaan dilakukan dengan cara menambahkan Vibrio SKT-b pada media pemeliharaan Artemia dengan konsentrasi awal 106 CFU/ml media.  Pemberian Artemia ke larva udang dilakukan selama 14 hari.  Pertumbuhan panjang dan bobot larva udang diamati pada awal dan akhir percobaan, sedangkan kelangsungan hidup dihitung pada akhir percobaan.  Larva udang yang diberi Artemia yang diperkaya dengan Vibrio SKT-b memiliki laju pertumbuhan harian bobot dan panjang yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol.  Kelangsungan hidup tidak berbeda nyata antara perlakuan dan kontrol dengan nilai antara 80-93% untuk yang diberi pakan Artemia yang diperkaya dengan Vibrio SKT-b dan 70-80% untuk kontrol. Kata kunci: udang windu, larva, probiotik, Vibrio SKT-b, pengkayaan, Artemia