Tayangan televisi merupakan salah satu media komunikasi massa yang memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat luas. Pesan atau nilai yang terkandung dalam sebuah tayangan televisi dapat mempengaruhi penonton baik secara kognitif, afektif maupun konatif. MasterChef Indonesia adalah program televisi yang menghadirkan kompetisi memasak terbesar di Indonesia. Dalam acara ini, memasak tidak lagi menjadi kegiatan yang hanya dilakukan oleh seorang wanita, tetapi laki-laki yang dekat dengan maskulinitas juga dapat berpartisipasi bahkan menjadi juara. Topik maskulinitas dalam lomba memasak menarik perhatian peneliti karena selama ini memasak identik dengan perempuan, bahkan sejak kecil laki-laki ditanamkan bermain sepak bola dan bukan memasak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna kode semiotik mengenai maskulinitas pada tataran realitas, tataran representasi dan tataran ideologi. Untuk menjawab penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika John Fiske berdasarkan kode-kode televisi yang terbagi dalam tiga tingkatan yaitu tingkat realitas, tingkat representasi dan tingkat ideologi. Hasil penelitian menunjukkan nilai-nilai maskulinitas yang dapat diamati pada tataran realitas melalui kode penampilan, tata rias, kostum, tutur kata, lingkungan dan perilaku. Pada level representasi, nilai maskulinitas ditampilkan melalui kode kamera, karakter, aksi, konflik, dan dialog. Pada tataran ideologis, nilai maskulinitas direpresentasikan melalui istilah “newman” dimana sosok laki-laki maskulin bersifat lembut, sensitif, ekspresif, tidak pengecut, peduli penampilan dan tidak menggunakan maskulinitas macho, hasil dari penelitian ini menunjukan kebaruan bahwa terdapat maskulinitas pada tayangan MasterChef Indonesia Season 7 setelah diamati dengan semiotika John Fiske.