Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

“SANIRI NEGERI: KEARIFAN LOKAL PEMERSATU KONFLIK ANTAR AGAMA DI TAWIRI-LAHA, AMBON” Usmany, Ria M.; Labobar, Yuni
Pute Waya : Sociology of Religion Journal Vol. 1 No. 01 (2020): Juli
Publisher : Program Studi Sosiologi Agama, Fakultas Seni dan Ilmu Sosial Keagamaan, Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51667/pwjsa.v1i01.230

Abstract

Kearifan lokal yaitu usaha manusia dengan menggunakan akal budi (kognisi) untuk bertindak dan bersikap terhadap sesuatu, objek, atau peristiwa yang terjadi dalam ruang tertentu, dan dipahami sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan akal pikirannya dalam bertindak atau bersikap sebagai hasil penilaian terhadap sesuatu, obyek, atau peristiwa yang terjadi sehingga seringkali diartikan sebagai kearifan atau kebijaksanaan. Saniri Negeri adalah salah satu dari kearifan lokal yang dimiliki oleh orang Maluku. Salah satu fungsinya adalah menjembatani konflik yang terjadi dalam masyarakat Maluku.
“GEREJA DIBALIK DINDING" Kajian Markus 7:24-30 dan Implikasinya bagi Pendidikan Multikultural di Indonesia) Yuni Feni Labobar
Tumou Tou Volume VI, Nomor 1, Januari 2019
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.695 KB) | DOI: 10.51667/tt.v6i1.80

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menghasilkan pendidikan multikultural dengan mendialogkan Markus 7:24-30 yang berbicara tentang Yesus dan Perempuan Siro-Fenisia dengan dihadapkan dengan wacana multikultural dalam konteks Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah library research atau penelitian kepustakaan dan metode yang digunakan adalah analisis kualitatif melalui buku-buku tulisan James Banks dan Tabita Christiani. Melalui dialog analisis Teks Alkitab dan teori dari beberapa ahli ini dapat mengasilkan pendidikan multikultural dalam konteks Indonesia. Analisis terhadap teks Markus 7:24-30 merupakan salah satu teks Alkitab yang berbicara soal multikultural. Yesus berhadap dengan seorang perempuan Siro-Fenisia yang berbeda gender, agama, dan etnis dengan-Nya
Menggagas Penggunaan Benih dalam Perayaan Paskah: Analisis Biblikal Yohanes 12:20-26 Alon Mandimpu Nainggolan; Yuni Feni Labobar
EPIGRAPHE: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani Vol 5, No 1: Mei 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Torsina Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33991/epigraphe.v5i1.239

Abstract

Easter is one of the most important Christian and Catholic holidays and dates back to the church in the first century until today. The Passover holiday reminds Christians how Jesus died and was resurrected for the sake of human salvation. There are many ways Christians celebrate Easter, but the most popular of which is Easter is identified with eggs. This study aims to increase understanding of church traditions, especially easter eggs which are believed to have no biblical basis because the Lord Jesus in his ministry never used them as illustrations to explain His death and resurrection. The research method chosen is descriptive qualitative with literature study and exposition approach on the text on John 12:20-26. Celebrating Easter according to Bible standards is very significant today and in the future. That is why taking up Jesus' parable of the wheat is an offer for the church today to gain a relevant understanding of the Passover. Easter celebrations using plant seeds become a symbol of survival for oneself, family, church, environment, and government.AbstrakPaskah adalah salah satu hari raya Kristen dan Katolik yang sangat penting, dan telah dimulai sejak gereja abad pertama hingga saat ini. Hari raya Paskah mengingatkan orang Kristen bagai-mana Yesus mati dan dibangkitkan demi keselamatan manusia. Beragam cara orang Kristen da-lam merayakan hari raya paskah, namun yang paling populer paskah diidentikkan dengan telur. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai tradisi gereja, khususnya telur paskah yang diyakini tidak memiliki dasar Alkitab, karena Tuhan Yesus dalam pelayanannya tidak pernah menggunakannya sebagai ilustrasi untuk menjelaskan kematian dan kebangkitan-Nya. Metode penelitian yang dipilih adalah kualitatif deskriptif dengan studi kepustakaan dan pendekatan eksposisi pada teks Yohanes 12:20-26. Merayakan paskah sesuai stan-dar Alkitab adalah sangat signifikan di masa kini dan di masa mendatang. Itu sebab-nya, mengangkat perumpamaan Yesus tentang biji gandum menjadi tawaran bagi ge-reja saat ini untuk memperoleh pemahaman yang relevan tentang paskah. Perayaan paskah dengan menggunakan benih tumbuh-tumbuhan menjadi simbol keberlang-sungan hidup bagi diri sendiri, keluarga, gereja, lingkungan hidup dan pemerintah.
Penerapan Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen secara Luring Pada Masa Pandemi Covid-19 Hotliong Verawaty; Yehezkiel Situmorang; Yuni Feni Labobar; Marlan Hutauruk
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 8 No. 2 (2022): April-June
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v8i2.2067

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi pendidikan pada Pandemi Covid-19 yang memaksa dunia pendidikan untuk dapat melakukan pembelajaran diluar kebiasaan yang sebelumnya, untuk membantu pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran PAK di SMP Negeri 1 Tabukan Selatan selama masa pandemi karena tidak terdapatnya jaringan dan pembelajaran tetap dilakukan luring tapi dengan pengurangan waktu dan media terbatas pada buku dan papan tulis yang membuat siswa mudah bosan. Waktu 30 menit dalam satu kali pertemuan tidak cukup apalagi jika hanya menggunakan metode ceramah yang berpusat pada guru, karena tidak adanya diskusi yang membuat siswa lebih aktif selama proses pembelajaran karena dijalankannya protokol kesehatan. Meskipun adanya pengurangan jam pelajaran tetapi dengan penggunaan media kreatif dapat menolong siswa untuk lebih mudah memahami materi pelajaran misalnya penggunaan LCD Proyektor. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode pendekatan deskriptif dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Peniliti sebagai instrumen kunci dan pengambilan data dilakukan dengan wawancara kepada guru PAK dan siswa SMP Negeri 1 Tabukan Selatan.
PENDIDIKAN MISI DALAM KONTEKS MULTIKULTURAL DI INDONESIA Yuni Feni Labobar; Ria Marselin Usmany; Jhounlee Pance Tatuhas
Tepian : Jurnal Misiologi dan Komunikasi Kristen Vol. 1 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Tepian : Jurnal Misiologi dan Komunikasi Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.238 KB) | DOI: 10.51667/tjmkk.v1i1.630

Abstract

Mission is an appreciation for freedom. The author uses the thoughts ofJames A Banks & McgeeBanks Cherry A and J Andew Krik incollaborating on mission and education in a multicultural context inIndonesia. . The type of research used is library research and the methodused is a qualitative analysis of the pluralistic context in Indonesia byusing both theories to analyze the problem. . What needs to be done whenhaving a mission towards pluralism is a dialogical approach to get rid ofall exclusive claims to the truth of one religious tradition.