Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SATU TUBUH DALAM KRISTUS” (PENINGKATAN KECAKAPAN DALAM BERKOLABORASI BAGI PENGURUS TIM KEROHANIAN KRSITEN (TKK) PADA FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT Jhounlee Pance Tatuhas; Sylvana Talangamin
DEDICATIO: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2020): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAKN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.975 KB)

Abstract

sebagai dasar dalam Pelayanan merupakan dasar bagi Tim Kerohanian Kristen (TKK) Fakultas Kedokteran melakukan pelayanan dalam lingkup kampus. Melayani dengan kasih sebagai mana yang dilaukan Yesus, merupakan dasar pijakan dalam semua pelayanan yang dikerjakan. Keanekaragaman karakter yang dimiliki setiap pengurus, keanekaragaman potensi serta talenta yang dimiliki seharusnya memperkaya sebuah komunitas dalam mengerjakan pelayanan. Namun kurangnya kerjasama, komunikasi dan interaksi diantara pengurus meyebabkan sejumlah masalah terjadi. Mengantisipasi akan hal ini terjadi kembali dalam kepengurusan yang baru, maka Pengurus TKK yang menjabat, berusaha untuk mencari solusi akan masalah yang dihadapi dan salah satunya, memperbanyak kegiatan pelatihan terkait dengan tugas dan tanggung jawab yang diemban. Maka tindak lanjut dari masalah yang dihadapi, dilaksanakanlah kegiatan Ret-ret Calon Pengurus TKK Fakultas Kedokteran Unsrat dengan tujuan, untuk memperlengkapi calon Pengurus yang ada untuk terbeban dengan pelayanan yang dianugerahkan Tuhan serta memiliki kecakapan berkolaborasi dalam lingkup Tim Kerohanian Kristen di Fakultas Kedokteran Unsrat. Metode yang di gunakan adalah Ceramah, Talk Show (Tanya jawab). Berdasarkan hasil evaluasi dari kegiatan ini, calon pengurus terbantu dengan adanya peningkatan pemahaman terkait kerja sama tim.
PENDIDIKAN MISI DALAM KONTEKS MULTIKULTURAL DI INDONESIA Yuni Feni Labobar; Ria Marselin Usmany; Jhounlee Pance Tatuhas
Tepian : Jurnal Misiologi dan Komunikasi Kristen Vol. 1 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Tepian : Jurnal Misiologi dan Komunikasi Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.238 KB) | DOI: 10.51667/tjmkk.v1i1.630

Abstract

Mission is an appreciation for freedom. The author uses the thoughts ofJames A Banks & McgeeBanks Cherry A and J Andew Krik incollaborating on mission and education in a multicultural context inIndonesia. . The type of research used is library research and the methodused is a qualitative analysis of the pluralistic context in Indonesia byusing both theories to analyze the problem. . What needs to be done whenhaving a mission towards pluralism is a dialogical approach to get rid ofall exclusive claims to the truth of one religious tradition.
KAJIAN KONTROVERSI PEMIKIRAN TENTANG TERJADINYA AIR BAH DALAM KEJADIAN 6-9 (LOKAL ATAU UNIVERSAL) Jhounlee Tatuhas
DA'AT : Jurnal Teologi Kristen Vol. 3 No. 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi Teologi, Fakultas Teologi, Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebingungan memahami dan mempercayai yang tertulis dalam Alkitab apakah yang benar adalah Air Bah itu lokal atau universal, pada akhirnya bisa berdampak meragukan kebenaran Alkitab. Hal inilah yang melatar belakangi penulisan ini, dengan tujuan mau meyakinkan kebenaran Air Bah, bahwa hal itu benar universal sesuai dengan dituliskan dalam Alkitab, Peneliti memfokuskan penelitian pada pengkajian literature. Peneliti akan menganalisis berdasarkan prinsip hermeneutik. Hermeneutik adalah ilmu yang mengajar prinsip-prinsip, aturan-aturan, dan metode interpretasi (menafsir).  Peneliti akan meneliti secara induktif. Induktif artinya menyelidiki tidak secara asal-asalan, tetapi secara metodis, sistematis, utuh, dan mendalam, dalam usaha menemukan kebenaran firman Tuhan yang tidak ternilai harganya. Beberapa tokoh ahli geologi yang kokoh dengan keyakinan evolusi, tetap berpendapat bahwa Air Bah yang melandah seluruh bumi yang diuraikan dalam Alkitab itu, tidak pernah terjadi, meski ada banyak bukti etnologi, filologi, arkeologi dan geologi, bahwa Air Bah itu sungguh-sungguh terjadi. Adapun hasil penelitian adalah bencana alam Air Bah terjadi secara universal. Jika Air Bah dalam Kitab Kejadian hanyalah banjir lokal, maka janji Allah bahwa tidak akan pernah ada lagi banjir semacam itu adalah suatu kebohongan. Tulisan Alkitab menunjukan bahwa penyebab kongkret dari Air Bah itu adalah “terbukanya tingkap-tingkap langit” dan “terbelahnya segala mata air samudera raya yang dahsyat.” Hal ini menunjukan gambaran yang universal-menyeluruh terjadinya Air Bah.
KAJIAN TEOLOGIS TERHADAP HUKUM ADAT DELIK NEDOSA (PERKARA SUMBANG-PERKAWINAN DENGAN SAUDARA DEKAT) DI KEPULAUAN SANGIHE TALAUD Jhounlee Pance Tatuhas; Jammer Prayerson Andalangi
Pute Waya : Sociology of Religion Journal Vol. 3 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Program Studi Sosiologi Agama, Fakultas Seni dan Ilmu Sosial Keagamaan, Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51667/pwjsa.v3i2.1222

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui arti Delik Nedosa (perkara sumbang), pandangan Alkitab tentang Delik Nedosa, perkawinan yang dilarang Tuhan. Hal ini dianalisis secara hermeneutik. Hal yang hendak dicapai adalah apakah hukum adat Delik Nedosa benar atau salah dikaji dari sudut pandang teologi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kepustakaan. Dalam hal ini, peneliti memfokuskan penelitian pada pengkajian literatur. Tetapi penulis juga melakukan wawancara kepada salah seorang tua-tua kampung dan juga salah seorang tua-tua adat Kepulauan Sangihe Talaud. Dikaji dari sudut pandang teologi tentang Delik Nedosa, ada bagian yang sependapat, ada yang tidak sependapat. Alkitab setuju bahwa tidak boleh saudara kandung (kakak beradik sungguh) atau yang disebut inses melakukan perkawinan. Tetapi Alkitab tidak setujuh bahwa saudara sepupu, cucu bersaudara, cece bersaudara, sampai keturunan ke 7, dan sama vam (marga) tidak boleh melakukan perkawinan, karena di Alkitab dengan jelas menunjukan itu diperbolehkan. Ishak dan Yakub buktinya di Alkitab bahwa Allah tidak melarang perkawinan dengan saudara dekat, justru Allah yang memberi perintah mencarikan isteri bagi Ishak dari sanak saudara – kalangan keluarga sendiri dan Allah memberkati perkawinan itu. Ishak kawin dengan keponakannya sendiri (masih satu vam/marga), Yakub kawin dengan saudara sepupunya sendiri (masih satu vam/marga). Perkawinan yang dilarang Allah sebenarnya jelas tertulis dalam Alkitab yaitu Inses, Perkawinan Sesama Jenis, Perkawinan dengan Binatang