Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

BERHENTI BEKERJA DEMI KELUARGA: Dilema Perempuan Karir Dalam Perspektif Feminisme Endah Siswati
Translitera : Jurnal Kajian Komunikasi dan Studi Media Vol 9 No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.225 KB) | DOI: 10.35457/translitera.v9i1.930

Abstract

Women generally face a dilemma when they have to choose between work or family. Women must go through long contemplations and experience inner struggles before coming to a decision to choose between the two; keep working or become a housewife. Patriarchal culture, familial ideology, the various consequences that must be faced from a decision, and psychological facts sharpen the dilemma. This paper tries to explore this problem from the perspective of feminism, especially liberal feminism. The focus of the discussion is upper middle class women and is not intended to generalize problems to other socioeconomic classes.
Manajemen Program Siaran Suara Persada, Radio Persada FM Dalam Mempertahankan Eksistensi di Era Digitalisasi Yefi Dyan Nofa Harumike; Endah Siswati; Fera Tara Batari
Translitera : Jurnal Kajian Komunikasi dan Studi Media Vol 10 No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/translitera.v10i2.1431

Abstract

Radio is one of the communication media that used to be a primadonna in society. However as media technology grew rapidly, radio became less attractive. Radio had to fight to maintain its existence in the media community. Various efforts are made by radio to reclaim the hearts of its listeners through improving the quality of broadcasting until the renewal, improvement and development of the program. Radio Persada faces the same problem. Radio Persada is a Local Public Broadcasting Institution (LPPL) in Blitar Regency that is independent, neutral, and non-commercial. It produces broadcast programs not solely to meet the demands of capitalism, liberalism, market tastes, or government mouthpiece, but primarily to carry out its function as a mass media serving the interests of the public. Persada is the flagship program of Radio Persada that seeks to realize the function of the service. Programs whose content prioritizes local information or news and live reportage is broadcast since 2018 and still exists today. This research aims to understand the management of Suara Persada program in an effort to maintain its existence in the era of digitization. Research is conducted using qualitative methods with data collection techniques through interviews, observations and documentation studies. This research found several faktors that influence the existence of Suara Persada program, namely; 1) excellence in serious but relaxing packaged local content, 2) community engagement through citizen journalism in Suara Persada program, 3) implementation of program management that follows developments in all stages of planning, organizing, influencing and controling activities, 4) the use of streaming channels and the utilization of social media (Facebook and Instagram), 5) consistency in maintaining a two-way communication system using various communication media including social media.
Review berita dan regulasi lokal pada indeks demokrasi indonesia di kota Blitar tahun 2020 Zainal Abidin Achmad; Syifa Syarifah Alamiyah; Juwito Juwito; Agus Wahyudi; Endah Siswati
AKUNTABEL Vol 19, No 2 (2022): Juni
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.258 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konten berita lokal dan mengkaji peraturan daerah yang mempengaruhi penilaian Indeks Demokrasi Indonesia di Kota Blitar. Subjek penelitian adalah Radar Blitar, Memorandum, Bhirawa.com, dan Mayangkaranews.com, karena keempatnya memiliki jumlah pembaca terbanyak di Kota Blitar. Regulasi lokal meliputi perda inisiatif, rekomendasi DPRD, peraturan dan keputusan Walikota. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis tekstual. Pengumpulan data melalui penelusuran virtual, kliping, diskusi kelompok terfokus, dan wawancara mendalam, yang dilaksanakan sejak 1 Januari hingga 31 Desember 2020. Penghitungan IDI di Kota Blitar adalah yang pertama kali dilakukan di Indonesia. Potret kebebasan sipil di Kota Blitar terjamin dengan sangat baik. Potret hak-hak politik menunjukkan bahwa Kota Blitar telah menjalankan praktik penyelenggaraan negara yang baik. Institusi demokrasi yang memberikan kontribusi baik pada kenaikan Skor IDI adalah Sekretariat DPRD Kota Blitar dan partai politik.
Sikap Perempuan Terhadap Wacana Perselingkuhan dalam Serial Layangan Putus Endah Siswati; Yefi Dyan Nofa Harumike; Fera Tara Batari; Gracelia Imelda S
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9875

Abstract

Perselingkuhan di Indonesia menduduki peringkat kedua se-Asia berdasarkan survei yang diadakan JustDating. Di Blitar tahun 2019, sebanyak 2.288 perempuan menjanda akibat menggugat cerai suaminya dengan kasus perselingkuhan. Baru-baru ini sebuah serial berjudul Layangan Putus viral di Indonesia. Serial berjumlah 10 episode ini menceritakan perselingkuhan rumah tangga muda. Alur ceritanya berpotensi membentuk banyak persepsi dan sikap dari penonton. Penelitian ini meneliti sikap penonton perempuan yang pernah menikah terhadap wacana perselingkuhan dalam serial tersebut. Data dalam penelitian kuantitatif deskriptif ini dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner dan melibatkan 50 orang responden yang ditentukan dengan teknik quota sampling. Hasil analisis data menemukan bahwa secara kognitif responden memiliki pengetahuan, kesadaran, dan pandangan yang jelas tentang wacana perselingkuhan. Secara afektif, mayoritas responden memiliki perasaan dan emosi negatif terhadap perselingkuhan dan pelaku perselingkuhan. Secara afektif, mayoritas responden memihak atau membela korban perselingkuhan. Secara konatif, mayoritas responden menolak perselingkuhan dan poligami. Mayoritas responden menginginkan pelaku perselingkuhan mengakui kesalahan, meminta maaf dan meninggalkan selingkuhannya. Mayoritas responden menyatakan bahwa memilih laki-laki yang belum menikah sebagai pasangan, atau melajang merupakan tindakan yang lebih baik daripada berselingkuh dengan lelaki beristri.