Asep Sufyan Ramadhy
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Antara Pendapatan Keluarga Dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur di Desa Lengkong Kecamatan Garawangi Kabupaten Kuningan Komsari Komsari; Asep Sufyan Ramadhy; Titing Hartiningsih
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 1 No. 1 (2012): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introuction: Many factors affecting contraceptive method usage behavior by fertile couple. One of them is family income. Currently the use of long-term contraceptives method is still not enough to attract by society compared with the short-term contraceptive methods, such as injections and pills. In many fertile couple’s perception, using injection and pill method is cheaper than Intra Uterine Devices or implant. Method: This research used cross-sectional design. The population is all the fertile couple in Lengkong District, Garawangi and the sample size is 259 fertile couples, is taken by simple random sampling technique. Data were collected using a questionnaire. Data were analyzed using Chi-Square test with significance level 0,05. Result: The results show that there is no significant association (p=0,641) between family income and the contraceptive usage behavior based on type. There is very significant association (p=0,000) between family income and the contraceptive usage behavior based on mechanism (mechanic vs hormonal – OR=4,830) and effect period (longterm vs short-term – OR=4,978). Discussion: The midwife has to promote intensively the family planning, especially related to the long-term contraceptive method usage, involve multistakeholders approach
Pengaruh Terapi Tertawa Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Ringan di Desa Ranjiwetan Majalengka Kiki Meliza Velindria; Dewi Laelatul Badriah; Asep Sufyan Ramadhy
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 1 No. 1 (2012): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: Hypertension is one of public health problem that requires a good handling because of its prevalence is quite high. The prevalence of hypertension in Indonesia reached 31.7% of the population at the age of 18 years and over. Of that amount, 60% ended in stroke patients with hypertension. Lifestyle modification is one alternative therapy, including laughter therapy. This study aims to examine the effect of laughter therapy to decrease blood pressure in hypertensive patients in Puskesmas Kasokandel Majalengka. Method: This study is designed by quasi-experimental research design with pre-test and post-test control group design. The subject consist 48 people who meet the inclusion criteria. Research subjects were divided into 2 groups: 24 persons as the treatment group and 24 others as the control group. The research data is analyzed by MANAVA test (multivariate analysis) using the least significance difference. Results: The results showed there were highly significant differences (p=0,000) between the average systolic blood pressure/diastolic in the group treated with the control group. Likewise there is a very significant difference (p=0,000) on average systolic blood pressure/diastolic between the various treatment groups to-1 to treatment to-6 with a maximum of 11 mm Hg reduction in systolic pressure and 14.8 mm Hg in diastolic pressure. Discussion: Nurses can promote laughter therapy as part of lifestyle modification or non-pharmacologic therapy for patients with hypertension, especially patients with mild hypertension and may consider laughing become a therapy remains one of the procedures in the management of mild hypertension in the health center.
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan Tahun 2012 Dwi Putri Parendrawati; Asep Sufyan Ramadhy; Belly Fariansyah
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 2 No. 2 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Saat ini diabetes melitus (DM) merupakan penyakit degeneratif yang terus melonjak prevalensinya. Pada tahun 2003 prevalensi diabetes di dunia mencapai 194 juta, diperkirakan akan meningkat 333 juta di tahun 2025. Dari berbagai penelitian epidemiologi di Indonesia, terdapat peningkatan prevalensi dari 1,5–2,3% menjadi 5,7% pada penduduk usia lebih dari 15 tahun, bahakan suatu penelitian di Manado dan Depok mendapatkan angka prevalensi sebesar 6,1% dan 12,8%. Data terakhir yang dikeluarkan Departemen Kesehatan RI 2007 menyebutkan prevalensi DM secara nasional 5,7%. Diabetes melitus karena sifat penyakitnya yang kronik dan bisa mengenai seluruh anggota tubuh memerlukan pendekatan multi disipliner. Ini mengandung makna bahwa pengelolaan DM harus melibatkan berbagai pihak, baik tenaga medis, penyandang DM, serta keluarga dan masyarakat. Berhasilnya pengobatan diabetes bergantung pada kerjasama antara petugas kesehatan dengan penyandang diabetes dan keluarganya. Dukungan keluarga merupakan suatu yang tidak bisa dipisahkan demi meningkatkan kepatuhan dalam pengobatan tersebut, karena kepatuhan minum obat merupakan salah satu faktor untuk mengurangi serta mengindari tingkat komplikasi pada pasien diabetes melitus yang berobat di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD 45 Kuningan tahun 2012. Metode: Penelitian ini termasuk penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden penelitian berjumlah 94 orang yang diambil dengan tekhnik purposive sampling. Data penelitian diolah dan dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian (53,2%) pasien diabetes tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD 45 Kuningan memiliki keluarga dalam kategori mendukung. Sementara itu (66%) pasien diabetes tipe 2 yang melakukan pengobatan rawat jalan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD 45 Kuningan patuh minum obat. Uji Hipotesis menunjukkan (p= 0,028) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus tipe 2 di PoliklinikPenyakit Dalam RSUD 45 Kuningan.
Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Orang Tua Ketika Balita Demam Dengan Pemberian Obat Penurun Panas Antipiretik di Desa Cihideunghilir Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan Rossi Suparman; Asep sufyan Ramadhy; Kosim Nurseha
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 2 No. 2 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Demam pada balita adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan suhu tubuh yang dapat menyebabkan terjadinya kecemasan orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan orang tua ketika balita demam dengan pemberian obat penurun panas (antipiretik) di Desa Cihideunghilir Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan. Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan Cross Sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling selanjutnya respomden diberikan kuesioner tentang tingkat kecemasaan orang tua ketika balita demam dengan pemberian obat penurun panas (antipiretik). Analisis penelitian menggunakan uji statistik rank sperman. Hasil: penelitian menunjukan bahwa tingkat kecemasan ringan pada orang tua yang memberikan obat sebanyak 38% dan orang tua yang tidak memberikan obat sebanyak 9%. Uji statistik ini menunjukan hubungan yang signifikan antara hubungan antara tingkat kecemasan orang tua ketika balita demam dengan pemberia obat penurun panas (antipiretik) didesa cihideunghilir kecamatan cidahu kabupaten kuningan tahun 2014 dengan p value 0,017 dan nilai rho 0,239. Kesimpulan: Simpulan dari penelitian ini adalah (1) Kecemasan orang tua diketahui bahwa sebagian besar respondenmemiliki tingkat kecemasan ringan, (2) Pemberian obat antipiretik pada balita diketahui bahwa sebagian besar responden memberikan obat penurun panas terhadap balitanya, (3) Terdapat hubungan antara tingkat kecemasan orang tua ketika balita demam dengan pemberian obat penurun panas (antipiretik) didesa cihideunghilir kecamatan cidahu kabupaten kuningan. Diharapkan orang tua dapat melakukan penanganan yang terbaik bila balita terkena demam.