Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Pengaruh Terapi Tertawa Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Ringan di Desa Ranjiwetan Majalengka Velindria, Kiki Meliza; Badriah, Dewi Laelatul; Ramadhy, Asep Sufyan
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.275 KB)

Abstract

Introduction: Hypertension is one of public health problem that requires a good handling because of its prevalence is quite high. The prevalence of hypertension in Indonesia reached 31.7% of the population at the age of 18 years and over. Of that amount, 60% ended in stroke patients with hypertension. Lifestyle modification is one alternative therapy, including laughter therapy. This study aims to examine the effect of laughter therapy to decrease blood pressure in hypertensive patients in Puskesmas Kasokandel Majalengka. Method: This study is designed by quasi-experimental research design with pre-test and post-test control group design. The subject consist 48 people who meet the inclusion criteria. Research subjects were divided into 2 groups: 24 persons as the treatment group and 24 others as the control group. The research data is analyzed by MANAVA test (multivariate analysis) using the least significance difference. Results: The results showed there were highly significant differences (p=0,000) between the average systolic blood pressure/diastolic in the group treated with the control group. Likewise there is a very significant difference (p=0,000) on average systolic blood pressure/diastolic between the various treatment groups to-1 to treatment to-6 with a maximum of 11 mm Hg reduction in systolic pressure and 14.8 mm Hg in diastolic pressure. Discussion: Nurses can promote laughter therapy as part of lifestyle modification or non-pharmacologic therapy for patients with hypertension, especially patients with mild hypertension and may consider laughing become a therapy remains one of the procedures in the management of mild hypertension in the health center.
Antara Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Klien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Wijaya Kusumah Kuningan Sofia, Nisa; Badriah, Dewi Laelatul; ., Julaeha
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 2 No 2 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.32 KB)

Abstract

Pendahuluan: Diabetes mellitus merupakan salahsatu penyakit metabolik yang terus meningkat setiap tahunnya, di Indonesia DM menduduki ranking keempat setelah India, China, dan Amerika. Penyakit ini merupakan penyakit degeneratif yang menimbulkan berbagai komplikasi bagi penderitanya sehingga berdampak pada kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup klien diabetes mellitus tipe 2 di Rumah Sakit Wijaya Kusumah Kuningan. Metode: Jenis penelitian ini analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini berjumlah 45 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan instrumen pengumpulan datanya berupa kuesioner.Teknikanalisis data menggunakananalisis Rank spearman. Hasil: Dari hasil analisis univariat dan bivariat diperoleh data sebanyak 55,6% dukungan keluarga kategori baik dan sebanyak 51,1% kualitas hidup kategori baik. Hasil analisis korelasi rank Spearman diperoleh nilai p (0,000) <??(0,05) maka terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup klien diabetes mellitus tipe 2. Nilai korelasi Spearman sebesar 0,646 menunjukan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan kategori kuat. Kesimpulan: Simpulan dari penelitian ini adalah: (1) dukungan keluarga yang diberikan pada klien diabetes mellitus tipe 2 adalah baik, (2) kualitas hidup pada klien diabetes mellitus tipe 2 adalah baik, (3) terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup klien diabetes mellitus tipe 2 di Rumah Sakit Wijaya Kusumah KuninganTahun 2014. Perawat dapat meningkatkan dukungan keluarga dengan pendidikan kesehatan, memfasilitasi pemberdayaan keluarga serta supervise dan monitoring terkait penerapan pemberdayaan keluarga dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien diabetes mellitus tipe 2
PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN TIPE C CABANG PENCAK SILAT PSHT 1922 INDONESIA SISWA EKSTRAKURIKULER RANTING SMKN 1 BALONGAN TAHUN 2020 Iko Kuswono; Dewi Laelatul Badriah; Riza Sukma Fauzi
JOURNAL RESPECS Vol 3, No 1 (2021): JOURNAL RESPECS Research Physical Education and Sports
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jr.v3i1.2781

Abstract

ABSTRACT. The speed of Kick Type C extracurricular members of SMKN 1 Balongan is still low, an indication of the mistakes made is that when doing training there are still many Type C kicks that are easy to catch so this is a drawback for the extracurricular participants. The purpose of this study was to determine the effect of the plyometric training method on the kick speed of Type C participants in the pencaksilat extracurricular activity of SMKN 1 Balongan in 2020. The study used an experimental method with a One Group Pretest-Posttest design. The population was students of the extracurricular pencak silat SMKN 1 Balongan, using a saturated sample of 15 participants of the extracurricular pencak silat at SMKN 1 Balongan. With a sickle kick speed test instrument. Technique of data processing using SPSS 22. Hypothesis test Kick Type C right leg obtained Tcount -9,974> Ttable 2.145 and Sig. (2-tailed) 0.000 <0.05, then the proposed hypothesis is that there is a significant effect of the Plyometric training method on the Kick speed of Type C in the Psht 1922 Indonesian pencak silat branch in pencak silat extracurricular students at SMKN 1 Balongan is proven and acceptable.Keywords: Plyometric training method; Type C kicksABSTRAK. Kecepatan tendangan Tipe C peserta ekstrakulikuler SMKN 1 Balongan masih rendah, indikasi kesalahan yang dilakukan yaitu pada saat melakukan latihan masih banyaknya tendangan tipe C yang mudah di tangkap sehingga hal tersebut menjadi kekurangan dari para peserta ekstrakulikuler tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode latihan Plyometric terhadap kecepatan tendangan Tipe C peserta ekstrakulikuler pencaksilat SMKN 1 Balongan Tahun 2020. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan One Group Pretest-Posttest. Populasinya adalah siswa ekstrakulikuler pencak silat SMKN 1 Balongan, menggunakan sampel jenuh sebanyak 15 orang peserta ekstrakulikuler pencak silat SMKN 1 Balongan. Dengan Instrumen tes kecepatan tendangan sabit. Teknik pengolahan data menggunakan SPSS 22. Uji hipotesis Tendangan Tipe C kaki kanan diperoleh Thitung -9.974> Ttabel 2.145 dan Sig. (2-tailed) 0.000 < 0.05, maka hipotesis yang diajukan terdapat pengaruh yang signifikan Metode latihan Plyometric terhadap kecepatan tendangan Tipe C cabang pencak silat PSHT 1922 Indonesia pada siswa ekstrakurikuler pencak silat di SMKN 1 Balongan terbukti dan dapat diterima.Kata Kunci: Metode latihan plyometric; tendangan Tipe C
Pengaruh Terapi Tertawa Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Ringan di Desa Ranjiwetan Majalengka Kiki Meliza Velindria; Dewi Laelatul Badriah; Asep Sufyan Ramadhy
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 1 No. 1 (2012): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: Hypertension is one of public health problem that requires a good handling because of its prevalence is quite high. The prevalence of hypertension in Indonesia reached 31.7% of the population at the age of 18 years and over. Of that amount, 60% ended in stroke patients with hypertension. Lifestyle modification is one alternative therapy, including laughter therapy. This study aims to examine the effect of laughter therapy to decrease blood pressure in hypertensive patients in Puskesmas Kasokandel Majalengka. Method: This study is designed by quasi-experimental research design with pre-test and post-test control group design. The subject consist 48 people who meet the inclusion criteria. Research subjects were divided into 2 groups: 24 persons as the treatment group and 24 others as the control group. The research data is analyzed by MANAVA test (multivariate analysis) using the least significance difference. Results: The results showed there were highly significant differences (p=0,000) between the average systolic blood pressure/diastolic in the group treated with the control group. Likewise there is a very significant difference (p=0,000) on average systolic blood pressure/diastolic between the various treatment groups to-1 to treatment to-6 with a maximum of 11 mm Hg reduction in systolic pressure and 14.8 mm Hg in diastolic pressure. Discussion: Nurses can promote laughter therapy as part of lifestyle modification or non-pharmacologic therapy for patients with hypertension, especially patients with mild hypertension and may consider laughing become a therapy remains one of the procedures in the management of mild hypertension in the health center.
Antara Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Klien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Wijaya Kusumah Kuningan Nisa Sofia; Dewi Laelatul Badriah; Julaeha .
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 2 No. 2 (2013): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Diabetes mellitus merupakan salahsatu penyakit metabolik yang terus meningkat setiap tahunnya, di Indonesia DM menduduki ranking keempat setelah India, China, dan Amerika. Penyakit ini merupakan penyakit degeneratif yang menimbulkan berbagai komplikasi bagi penderitanya sehingga berdampak pada kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup klien diabetes mellitus tipe 2 di Rumah Sakit Wijaya Kusumah Kuningan. Metode: Jenis penelitian ini analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini berjumlah 45 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan instrumen pengumpulan datanya berupa kuesioner.Teknikanalisis data menggunakananalisis Rank spearman. Hasil: Dari hasil analisis univariat dan bivariat diperoleh data sebanyak 55,6% dukungan keluarga kategori baik dan sebanyak 51,1% kualitas hidup kategori baik. Hasil analisis korelasi rank Spearman diperoleh nilai p (0,000) <(0,05) maka terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup klien diabetes mellitus tipe 2. Nilai korelasi Spearman sebesar 0,646 menunjukan bahwa arah korelasi positif dengan kekuatan kategori kuat. Kesimpulan: Simpulan dari penelitian ini adalah: (1) dukungan keluarga yang diberikan pada klien diabetes mellitus tipe 2 adalah baik, (2) kualitas hidup pada klien diabetes mellitus tipe 2 adalah baik, (3) terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup klien diabetes mellitus tipe 2 di Rumah Sakit Wijaya Kusumah KuninganTahun 2014. Perawat dapat meningkatkan dukungan keluarga dengan pendidikan kesehatan, memfasilitasi pemberdayaan keluarga serta supervise dan monitoring terkait penerapan pemberdayaan keluarga dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien diabetes mellitus tipe 2
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA MELINDUNGI DIRI DALAM MASA AKB (ADAPTASI KEBIASAAN BARU) DI ERA NEW NORMAL COVID-19 BERDASARKAN SUMBER INFORMASI DI POSYANDU MAWAR DESA SUKAHARJA 2021 Aina Awaliah; Dewi Laelatul Badriah; Nova Winda Setiati
Jurnal Asuhan Kebidanan Vol 2 No 01 (2021): Journal of Midwifery Care
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jmc.v2i01.346

Abstract

Ibu hamil tercatat salah satu kelompok rentan risiko terinfeksi covid-19 dikarenakan pada masa kehamilan terjadinya perubahan fisiologi yang mengakibatkan penurunan kekebalan parsial. Data sebaran covid-19 pada 30 Januari 2021 di Kabupaten Kuningan menyebutkan bahwa kasus covid-19 di Kabupaten Kuningan jumlahnya yaitu sebanyak 339 pasien positif yang sedang melakukan karantina, total penderita yang sembuh yaitu sebanyak 2379 jiwa, dan kasus meninggal dunianya sebanyak 52 orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya melindungi diri dalam masa AKB di era new normal covid-19 berdasarkan sumber informasi di Posyandu Mawar Desa Sukaharja 2021. Jenis penelitian ini deskriptif dengan rancangan observasional. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu hamil di Desa Sukaharja, teknik pengambilan sampling menggunakan teknik total sampling yaitu seluruh ibu hamil yang berjumlah 30 orang. Instrument yang digunakan dengan menggunakan kuesioner dan lembar checklist dan analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian diketahui bahwa dari 30 ibu hamil sebagian besar memiliki pengetahuan baik sebanyak 17 orang (56,7%), sebagian besar ibu hamil mendapatkan informasi televisi melalui berita sebanyak 18 orang (60%), sedangkan yang memiliki pengetahuan dari sumber informasi internet facebook sebanyak 17 orang (56,7%), ibu hamil yang memiliki pengetahuan dari sumber informasi tenaga kesehatan bidan yaitu 14 orang (46,7%), dan yang memiliki pengetahuan dari sumber informasi keluarga yaitu suami sebanyak 19 orang (63,3%).
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU TENTANG GOLDEN PERIOD PADA ANAK BATITA DI POSYANDU DESA GARAJATI KECAMATAN CIWARU 2021 Dinda Nur Azizah; Dewi Laelatul Badriah; Nova Winda Setiati
Jurnal Asuhan Kebidanan Vol 2 No 01 (2021): Journal of Midwifery Care
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jmc.v2i01.352

Abstract

Golden Period adalah masa disaat otak bayi mengalami perkembangan yang paling cepat. Kader sebagai salah satu ujung tombak kesehatan masyarakat di Desa bertugas menjadi jembatan antara masyarakat dengan petugas kesehatan, harus memiliki pengetahuan tentang kesehatan salah satunya tentang Golden Period pada tumbuh kembang anak batita. Hasil studi pendahuluan dari 5 orang kader terdapat 3 orang yang belum mendapat informasi khusus tentang golden period, 2 kader berpendidikan SMP dan 1 orang berpendidikan SMA yang semuanya berusia lebih dari 35 tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan kader tentang golden period.           Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik desain korelasional. Populasi penelitian ini adalah semua kader posyandu Desa Garajati sebanyak 30 orang dengan teknik total sampling, instrument yang digunakan adalah kuesioner. Rancangan analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji statistik rank spearman.           Kader sebagian besar berpendidikan SLTA/SMA 16 orang (53,3%), sebagian besar kader berusia diatas 35 tahun 24 orang  (80,0%), sebagian besar kader mendapatkan informasi dari media elektronik sebanyak 19 orang (63,3%), Hasil penelitian ini terdapat hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan kader dengan nilai koefisien korelasi 0,692. Tidak terdapat hubungan antara usia dengan pengetahuan karena nilai koefisien korelasi 0,102 yang berarti tidak ada korelasi antara usia dan pengetahuan. Terdapat hubungan antara sumber informasi dengan pengetahuan kader posyandu dengan nilai koefisien korelasi 0,396.             Kader Posyandu diharapkan lebih antusias dalam mencari informasi tentang Golden Period pada tumbuh kembang anak batita sehingga dapat meningkatkan pengetahuan kader tentang golden period pada anak batita. The Golden Period is the time when the baby's brain develops the fastest. Cadres as one of the spearheads of public health in the village are tasked with being a bridge between the community and health workers, they must have knowledge about health, one of which is about the Golden Period on the growth and development of toddlers. The results of the preliminary study of 5 cadres, there are 3 people who have not received special information about the golden period, 2 cadres with junior high school education and 1 person with high school education, all of whom are more than 35 years old. The purpose of this study was to identify factors related to the knowledge of cadres about the golden period. The type of research used is correlational design analytic. The population of this study were all posyandu cadres of Garajati Village as many as 30 people with total sampling technique, the instrument used was a questionnaire. The data analysis design used was univariate analysis and bivariate analysis with Spearman rank statistical test. Most cadres have high school/high school education 16 people (53.3%), most cadres over 35 years old 24 people (80.0%), most cadres get information from electronic media as many as 19 people (63.3%), The results of this study there is a relationship between education and knowledge of cadres with a correlation coefficient of 0.692. There is no relationship between age and knowledge because the correlation coefficient value is 0.102, which means there is no correlation between age and knowledge. There is a relationship between the source of information and knowledge of posyandu cadres with a correlation coefficient of 0.396. Posyandu cadres are expected to be more enthusiastic in seeking information about the Golden Period in toddlers' growth and development so that they can increase cadres' knowledge about the golden period in toddlers.
PENGARUH INTERVENSI HEALTH BELIEF MODEL DAN SEFT TERAPI TERHADAP PERILAKU MEROKOK PADA KELOMPOK UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT ROTUSU (ROKOK UNTUK SUSU DAN PROTEIN LAINNYA) DI KECAMATAN RANCAH 2020 Eni Desi Kaniawati; Dewi Laelatul Badriah; Lely Wahyuniar; Susianto Susianto; Ahmad Ropii
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v2i1.322

Abstract

Dalam beberapa kajian penyakit tidak menular seperti hipertensi, jantung, stroke, diabetes mellitus, Penyakit Paru Obtruksif  Kronis (PPOK) dan lain-lain berhubungan erat dengan gaya hidup seperti diet tidak seimbang, kurang aktifitas fisik atau olah raga dan perilaku merokok.      Profil Puskesmas Rancah (2018) menunjukkan capaian rumah tangga berPHBS di Kecamatan Rancah pada 2017 yaitu 35,88%. Pada  2018 mengalami kenaikan yaitu 38,0%. Dari 10 indikator PHBS rumah tangga capaian terendah adalah indikator tidak merokok di dalam rumah. UPTD  Puskesmas Rancah melakukan tindak lanjut intervensi masalah rokok pada Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga dan pembinaan PHBS rumah tangga melalui kegiatan pembentukan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) ROTUSU (Rokok Untuk Susu  dan Protein Lainnya) sejak tahun 2019. UKBM ROTUSU adalah salah satu upaya inovatif yang dilatarbelakangi oleh tingginya perokok di Kecamatan Rancah juga karena masih rendahnya konsumsi protein hewani di keluarga. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh penerapan HBM dan SEFT Terapi terhadap perubahan perilaku merokok pada kelompok UKBM ROTUSU di Kec. Rancah 2020. Jenis penelitian adalah quasi eksperimen dengan rancangan penelitian one group pre test and post test. Populasi adalah  anggota kelompok UKBM ROTUSU 2020 sebanyak 130 orang.Pengambilan sampel dengan total sampling yaitu 130 orang. Sampel diberikan perlakuan baru yaitu pendekatan interpersonal dengan HBM dan SEFT Terapi. Sebelum dan sesudah perlakuan diukur perilaku merokok terkait jumlah yang dikonsumsi.  analisis bivariat menghasilkan pvalue 0,000 pada penerapan intervensi HBM dan pvalue 0,000 pada penerapan intervensi SEFT Terapi tehadap perilaku merokok anggota kelompok UKBM ROTUSU di Kec. Rancah 2020. Ada pengaruh intervensi HBM dan intervensi SEFT Terapi terhadap perilaku merokok pada kelompok UKBM ROTUSU di Kec. Rancah 2020. Intervensi SEFT Terapi terbukti lebih efektif dibandingkan dengan intervensi HBM.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN MELAKUKAN PENGOBATAN SECARA TERATUR PADA PENDERITA HIPERTENSI USIA PRODUKTIF DI PUSKESMAS HANTARA KABUPATEN KUNINGAN 2020 Asikin Asikin; Dewi Laelatul Badriah; Rossi Suparman; Susianto Susianto
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v2i1.330

Abstract

Prevalensi penyakit hipertensi di Jawa Barat sebesar 39,6%. Angka tersebut melebihi angka nasional yang hanya 34,11%. Kabupaten Kuningan memiliki prevalensi penyakit hipertensi yang cukup tinggi. Dari total laki-laki dan perempuan yang berusia produktif, terdapat 15,06% orang yang memiliki penyakit hipertensi dan hanya sebesar 38,33% yang memiliki kepatuhan melakukan pengobatan secara teratur. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pengobatan teratur pada penderita hipertensi usia produktif di Puskesmas Hantara Kabupaten Kuningan 2020. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan desain cross sectional (potong lintang). Populasi penelitian ini berjumlah 861 orang dan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik disproportionate stratified random sampling sebanyak 273 responden. Instrumen penelitian ini mengunakan sfigmomanometer, stetoskop dan lembar kuesioner tertutup. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat Uji Korelasi Rank Spearman. Distribusi perilaku kepatuhan responden dalam melakukan pengobatan hipertensi secara teratur didapatkan hasil sebanyak 109 orang (39,9%) diantaranya memiliki perilaku tidak patuh dalam melakukan pengobatan hipertensi secara teratur, sedangkan 164 orang (60,1%) lainnya memiliki perilaku patuh dalam melakukan pengobatan hipertensi secara teratur. Hasil uji korelasi Rank Spearman, terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan (p = 0,000), tingkat pendidikan (p = 0,001), penghasilan (p = 0,001) dan jarak rumah responden ke Puskesmas (p = 0,010) dengan kepatuhan dalam melakukan pengobatan hipertensi secara teratur. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan, penghasilan dan jarak rumah responden ke Puskesmas dengan kepatuhan dalam melakukan pengobatan hipertensi secara teratur di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Hantara Kabupaten Kuningan tahun 2020. Diharapkan penderita hipertensi agar teratur melakukan kontrol tekanan darah sesuai dengan anjuran dokter sehingga dapat meminimalisir terjadinya kemungkinan komplikasi.
STUDI ANALISIS KETERCAPAIAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN AKREDITASI PUSKESMAS DAN KINERJA PUSKESMAS DI KABUPATEN KUNINGAN Dessy Sutanti; Rossi Suparman; Triseu Setianingsih; Dewi Laelatul Badriah
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 02 (2022): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v2i02.462

Abstract

Akreditasi merupakan salah satu kebijakan bentuk yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Implementasi kebijakan tersebut dilaksanakan setelah dikeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter dan Tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi. Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) merupakan rangkaian dalam Manajemen Puskesmas, suatu kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan keluaran yang efektif dan efisien (Permenkes, 2016). PKP merupakan salah satu penilaian yang ada dalam akreditasi Puskesmas. Permenkes No 46 tahun 2016 menyatakan bahwa di dalam PKP terdapat cakupan program, manajemen dan mutu yang dinilai dari mulai input, proses dan output.metode campuran ). Sampel penelitian untuk kuantitatif adalah total sampling 37 Puskesmas, dan untuk kualitatif adalah teknik probabilitas dengan stratifikasi sebanyak 9 Puskesmas. Analisis data kuantitatif dialkukan dengan uji Chi Square, untuk data kualitatif menggunakan analisis tema Matriks Hasil analisis bivariat yang didapatkan tidak ada hubungan antara capaian akreditasi Puskesmas dengan capaian kinerja Puskesmas di Kabupaten Kuningan dengan p=0,639. Untuk mendapatkan kualitatif dari keempat faktor yang berhubungan dengan implementasi kebijakan akreditasi Puskesmas di Kabupaten Kuningan tahun 2019 yang dapat segera ditingkatkan capaiannya tanpa membutuhkan waktu dan biaya yang besar adalah faktor hubungan antar organisasi.