Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGALAMAN ORANG TUA DALAM MERAWAT ANAK PENDERITA KANKER DI RUMAH HARAPAN YAYASAN VALENCIA JAKARTA Rangga Pusmaika; Indrayani Indrayani; Dewi Agustin; Fransisca Yuniati Demang
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v11i1.149

Abstract

Kanker merupakan penyakit kronis penyebab penting kematian pada anak. Penyakit kronis yang diderita anak dalam hal ini kanker, dapat memberikan respon yang berbeda-beda pada keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk diperolehnya informasi yang mendalam tentang pengalaman orang tua dalam merawat anak penderita kanker di Rumah Harapan Yayasan Valencia Jakarta. Metode yang digunakan adalah kualitatif, dengan Rapid Assessment Procedures (RAP). Pnelitian dilakukan pada Mei 2016. Populasi penelitian seluruh orang tua yang memiliki anak penderita kanker di Rumah Harapan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan selama merawat anak yang menderita kanker, orang tua mengalami stress, diperlukannya perawatan khusus bagi pasien kanker, Diperlukan adanya dukungan dalam bentuk psikososial, material dan sosial terhadap orang tua, kondisi kesehatan anak menurun merupakan hambatan terbesar bagi orang tua, diperlukan kebutuhan material dalam mendukung keperawatan, spiritual dan psikososial bagi orang tua dalam merawat anak yang menderita kanker, serta adanya harapan orang tua agar anaknya segera sembuh.
Pengaruh Baby SPA terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi di Klinik Cinta Medika 4.0 Parung Panjang Bogor Tahun 2022 Iis Sumiyati; Moudy E U Djami; Erna J Simatupang; Rangga Pusmaika; Yizri Novrida
JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan) Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/jumantik.v8i1.14230

Abstract

Children's growth and development is one of the focuses in health development. Based on a survey of Indonesian nutrition studies, the prevalence of malnutrition in Indonesia is still high. The high number of cases gives an idea that there are still many babies who have growth problems. Such growth is closely related to weight. One of the ways to increase weight is with the baby spa method. The purpose of this study was to determine the effect of Baby Spa on increasing the weight of babies aged 6-12 months at the Cinta Medika 4.0 clinic in 2022. This study uses a quasi-experimental approach with a one-groups pre and posttest research design. The sampling technique is based on the cross-sectional method with a total population of 30 babies and the samples used are 30 babies. Based on the sipel paired test results in the Baby group, the Asymp value was obtained. Sig (2-tailed)=0.000 or pvalue < 0.05, meaning that there is an effect of baby spa on increasing baby weight. Conclusion: The influence of baby spas on the increase in baby weight proves that baby spas increase weight faster in babies.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Anak Usia 1-5 Tahun Rangga Pusmaika; Novrida, Yizri; Djami, Moudy E.U; Simatupang, Erna J.; Sumiyati, Iis
Indonesian Health Issue Vol. 3 No. 1 (2024): FEBRUARI
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/inhis.v3i1.41

Abstract

Latar belakang: Penyakit ISPA menepati urutan tertinggi dari 10 besar jenis penyakit di provinsi Banten. Faktor resiko kesakitan hingga resiko kematian pada balita penderita ISPA, diantaranya faktor BBLR, status gizi, imunisasi, dan jenis kelamin. Tujuan: untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA  pada anak usia 1-5 tahun di Puskesmas Jambe, Tangerang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional.Populasinya yaitu seluruh anak usia 1-5 tahun yang tercatat dalam rekam medis Puskesmas Jambe tahun 2016 dengan besar sampel 120 balita (rumusan besaran sampel uji hipotesis beda dua proporsi), melalui tehnik sytematic random sampling. Analisa Data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil: jenis kelamin (p-value 0,019) dan riwayat BBLR (p-value 0,000) berhubungan dengan kejadian ISPA pada anak usia 1-5 tahun. Tidak ada hubungan imuniasi (p-value 0,855), dan status gizi (p-value 0,092)dengan kejadian ISPA. Namun, terdapat kecenderungan anak dengan dalam kelompok status gizi kurus mengalami kejadian ISPA. Kesimpulan: Pentingnya pemberian konseling tentang ISPA pada balita guna menurunkan morbiditas dan mortalitas akibat ISPA pada balita   Background: ARI has the highest rank in Banten province. Risk factors for morbidity to the risk of death in children with ARI, including LBW, nutritional status, immunization, and gender. Purpose: determine the factors associated with the incidence of ARI in children aged 1-5 years in Puskesmas Jambe, Tangerang. Methods: The design was cross sectional design. The population was all children aged 1-5 years recorded in the medical record at the Jambe Health Center in 2016 with a sample size of 120 children under five years old (by the formulation of a two-proportion different hypothesis test sample), using a systematic random sampling technique. Data analysis uses univariate and bivariate analysis with chi-square test. Results: gender (p-value 0.019) and LBW history (p-value 0,000) were associated with ARI events in children aged 1-5 years. There is no relationship of immunization (p-value 0.855), and nutritional status (p-value 0.092) with the incidence of ARI. However, there is a tendency for children with a thin nutritional status group to experience ARI. Conclusion: The importance of providing counseling about ARI to toddlers to reduce morbidity and mortality due to ARI to toddlers.