Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH IKLAN MAKANAN/MINUMAN/SUPLEMEN VITAMIN-MINERAL DI TV TERHADAP POLA KONSUMSI REMAJA DI WILAYAH JAKARTA TIMUR Lely Wahyuniar; L Karyadi
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 11 No. 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v11i1.152

Abstract

Saat ini, iklan makanan di TV dapat mempengaruhi pola konsumsi remaja. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh iklan makanan/minuman/suplemen di TV terhadap frekuensi konsumsi remaja. Penelitian potong-lintang ini mengambil sampel dari 82 remaja, laki-laki dan perempuan usia 15-17 tahun di Jakarta Timur dipilih secara acak dari sekolah menengah negeri. Pengamatan awal dilakukan untuk mengetahui jenis iklan makanan di TV serta perkiraan harga produk yang diiklankan. Penelitian utama berupa wawancara mendalam terhadap remaja dan manajer iklan TV. Hasil studi menunjukkan terdapat hubungan antara durasi menonton TV, sikap terhadap iklan, pengetahuan gizi, jumlah uang saku serta lama waktu bermain dengan teman terhadap frekuensi konsumsi produk yang diiklankan. Laki-laki mengkonsumsi lebih banyak makanan/minuman yang bernutrisi rendah daripada perempuan sedangkan perempuan cenderung mengkonsumsi lebih banyak produk bernutrisi (termasuk suplemen) daripada laki-laki. Regulasi kuat diperlukan untuk mengatur penayangan iklan produk tersebut di TV sekaligus peningkatan edukasi bagi remaja untuk membangun pola konsumsi makanan yang sehat.
KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP PERILAKU PEMERIKSAAN KESEHATAN TERDUGA TBC KE FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI JAWA BARAT Fitri Kurnia Rahim; Bibit Nasrokhatun Diniah; Lely Wahyuniar; Susianto Susianto; Aditiya Puspanegara; Hamdan Hamdan; Cecep Heriana
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 11 No. 2 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v11i2.204

Abstract

Indonesia memiliki kasus terbanyak ke-2 didunia. Sebanyak 32% kasus TBC tercatat sebagai un-reach atau detected but un-notified. Berdasarkan kegiatan pemberdayaan investigasi kontak masih ada sekitar 54% terduga TBC yang tidak melakukan pemeriksaan TBC di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) setelah dirujuk. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pemeriksaan ke fasyankes adalah karakteristik individu terduga TBC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan karakteristik individu yang mempengaruhi perilaku pemeriksaan ke fasyankes pada terduga TBC. Penelitian ini menggunakan penelitian observasional analitik dengan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 426 responden. Sampel dalam penelitian ini bersifat probability sampling. Dengan teknik pengambilan sampel proportional random sampling. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner online dengan google form Analisis yang digunakan adalah analisis chi-square dan multiple logistik berganda dengan nilai siginifikansi 95 %. Hasil penelitian menunjukan terdapat 56,6 % terduga TBC yang belum melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan (fasyankes). Sebagian besar terduga yang tidak melakukan pemeriksaan yaitu memiliki latar belakang pendidikan SMP (30,3 %) dan tidak bekerja (47,7%). Faktor dominan yang mempengaruhi perilaku pemeriksaan TBC ke fasyankes adalah pendidikan (OR: 1,981; 95 % CI: 1,181-3,325; p 0,010), pekerjaan (OR: 1,738; 95 % CI: 1,1140-2,681; p 0,010), dan suku (OR: 0,382; 95 % CI: 0,159-0,916; p 0,031). Faktor dominan yang mempengaruhi perilaku pemeriksaan pada terduga TBC adalah pendidikan, pekerjaan dan suku. Oleh karena itu, dalam program penemuan kasus perlu difokuskan pada masyarakat yang berlatar belakang pendidikan rendah, masyarakat yang tidak bekerja dan masyarakat yang berasal dari suku jawa.
Social Factors of Community Disaster Preparedness Johan Budhiana; Lely Wahyuniar; Mamlukah Mamlukah
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 9 No. 3 (2023): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jkk.v9i3.570

Abstract

Aims: Indonesia is prone to disasters because of its geography, geology, water, and population. One way to reduce the risk is for the community to be ready through social factors. The purpose of the study to determine social factors of community disaster preparedness. Methods: the search strategy used Google Scholar, Science Direct, and DOAJ which were searched from 2018-2023. The keywords used were community, disaster preparedness, social capital, community resilience, and social support. The Critical Appraisals Skills Program was then conducted. There were six articles that met the inclusion criteria. Results: The results of all these articles show that social capital, community resilience and social support have a relationship with disaster preparedness through various research methods. The results also show that social factors are strongly related to disaster management, especially disaster preparedness. The facts also show that there is conformity with the theory that social factor determinants can increase community preparedness in the face of disasters. Conclusion: Based on the results of the literature review, social factors including social capital, community resilience and social support significantly influence community preparedness in the face of disasters.