Muzakkir Muzakkir
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENAFSIRAN MARWAN BIN MUSA TERHADAP AYAT-AYAT SIFAT DALAM TAFSIR HIDAYATUL INSAN BI TAFSIR ALQURAN Muzakkir Muzakkir; Imam Fikri
Ibn Abbas : Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir VOL 4, NO 1 (2021): APRIL-SEPTEMBER
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/jia.v4i1.11107

Abstract

AbstractMelihat adanya krisis dalam penafsiran ayat-ayat sifat-sifat Allah, seperti kesamaran dan ketidakjelasan tentang sebab terjadinya konflik dan perbedaan tafsir dalam permasalahan tauhid asma' wa sifat menjadi latar belakang peneliti untuk meneliti akan hal ini. Seperti pada penafsiran pada ayat-ayat Mutasyabih yang lumayan fenomenal seperti penafsiran tentang Istiwa', Al-Wajh, Al-Yadd dan selainnya. Penelitian ini bersifat kepustakaan (librart research) yang didasarkan pada Tafsir Hidayatul Insan Bi Tafsir Alquran karya Abu Yahya Marwan bin Musa sebagai data sumber primer, dan kitab-kitab lain yang mendukung dan terkait dengan pembahasan sebagian data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian kepustakaan yang penulis lakukan, dapat diketahui terdapat perbedaan yang signifikan antara penafsiran Abu Yahya Marwan bin Musa dengan penafsiran-penafsiran sebagian mufassir lainnya, yaitu bahwa penafsiran Abu Yahya Marwan bin Musa terhadap ayat-ayat sifat Allah adalah dengan menafsirkan ayat-ayat sifat Allah sesuai dengan dzohir (tekstual lafadz) ayat tersebut saja, tanpa melakukan "Takwil" ataupun "Tafwidh". Penafsiran Marwan bin Musa tentang Sifat Al-Kalam, bahwasanya Allah mempunyai Sifat Al-Kalam yaitu Allah berbicara dengan huruf dan suara sesuai dengan kesempurnaan dan keesaanNya, juga tidak sama dengan sifat mahkluk. Juga perbedaan yang sangat mencolok dalam penafsiran Marwan bin Musa dalam Tafsir Hidayatul Insan bi Tafsir Alquran tentang Sifat Mukhalafatu lil Hawadist, bahwasanya tidak sama seperti mahkluk sama sekali.Kata Kunci: Asma' Wa Sifat, Istiwa', Al-Wajh, Al-Yadd, Takwil, The Qur'an
MAJELIS TAFSIR AL-QUR’AN PERWAKILAN DELI SERDANG MENURUT PANDANGAN MASYARAKAT DESA LAUT DENDANG Muzakkir Muzakkir; Muhammad Hidayat; Presty Zulianingsih
Studia Sosia Religia Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51900/ssr.v5i1.12024

Abstract

In general, the insight and knowledge of Muslims towards Islam is still relatively low. The role of religious leaders who serve as role models for Muslims is sometimes still not contributing to the community. Such conditions make the Indonesian people who adhere to Islam do not have perfect Islamic knowledge. In order to pandangand to this, several organizations, foundations and even movements based on Islam have emerged with the aim of improving religious attitudes in society. One example of a foundation that has this goal is the Alqur'an Tafsir Council. This research is a qualitative research which is classified as field research which involves observation and interviews with several informants. It is also supported by data obtained by the office of the head of Laut Dendang village and as supporting literature in this study also using books, journals or others that are in accordance with the title of the study. The results of the research revealed that the pandanganse of the people of Laut Dendang Village to the Deli Serdang Representative Council of the Alqur'an or MTA was good and its presence was very welcome by the community and even the people were happy because it could provide changes to the people in Laut Dendang Village both in terms of religion, social economy and so on and if there are negative comments from some people, it's just a misunderstanding from people who don't know MTA fully. For this reason, it is necessary to have a dialogue or discussion with the Qur'anic Interpretation Council so that we can prove the negative information or issues.
PENAFSIRAN AL-HAQ MENURUT HASBI ASH SHIDDIEQY DALAM TAFSIR AL-BÄ€YAN Muzakkir Muzakkir; Husnel Anwar; Lilis Karina Pinayungan
Ibn Abbas : Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir VOL 4, NO 2 (2021) OKTOBER-MARET
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/jia.v4i2.12565

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul penafsiran kata Al haq menurut Hasbi Ash Shiddieqy dalam tafsir Al Bayan, yang merupakan salah satu karyanya. Bahwa makna secara keseluruhan di dalam Al quran Al haq bermakna benar atau kebenaran. tujuan dari penelitian ini adalah menemukan konsep makna kata Al haq serta upaya manusia menjadi manusia yang Haq. Dengan menggunakan metode maudhui atau tematik milik Al farmawi penelitian ini dapat menjawab rumusan masalah yang telah disusun. Yakni pengertian kata Al haq di dalam Al quran bermakna benar, kebenaran, sesuatu yang benar-benar, sebenarnya, adil, dan hak, yang mana makna tersebut sesuai dengan konteks ayat tersebut berbicara. Kemudian penafsiran kata Al haq menurut mufasirin dari kitab tafsir yang salaf hingga modern, terkhusus pembahasan ini penulis hanya mengkhususkan ayat-ayat yang memiliki munasabah dan ayat-ayat yang menurut penulis memiliki makna yang berbeda.Penafsiran Hasbi terhadap kata Al haq serta konsep kata Al haq yang disimpulkan penulis melalui tafsir Al bayan, bahwa Al haq dalam ayat-ayat Al quran berbicara mengenai kebenaran kepada bukti-bukti ke-Esaan Allah SWT, berbicara mengenai kebenaran ilmu pengetahuan, berbicara mengenai kebenaran hukum keadilan, berbicara mengenai kebenaran terhadap balasan perbuatan dan perkataan, serta berbicara mengenai peringatan dan nasihat bagi manusia. Kata kunci: Kata, Al haq, Tafsir, Al-Bayan,  Hasbi Ash Shiddieqy