Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH TERAPI PSIKOEDUKASI KELUARGA TERHADAP ANSIETAS DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA LANSIA YANG MEMPUNYAI PENYAKIT DEGENARATIF DI PUSKESMAS NAN BALIMO KOTA SOLOK DALAM MENGHADAPI MASA PANDEMI COVID 19 Ira Sri Budiarti; Rista Nora; Marizki Putri
Menara Ilmu Vol 16, No 1 (2022): VOL. XVI NO.1 JANUARI 2022
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v16i1.3021

Abstract

Pada saat ini seluruh dunia, maupun Indonesia mengalami Pandemi Covid -19. Sumatera Barat sendiri termasuk daerah yang tinggi angka kematian dengan  Covid -19. Sebagian besar yang menjadi korban adalah lansia dengan penyakit degenarif atau lansia yang memiliki penyakit penyerta. Dalam menghadapi pandemic Covid-19 sebagian besar lansia mengalami kecemasan atau ansietas. Untuk mengurangi dampak tersebut, maka lansia  membutuhkan bantuan tenaga kesehatan profesional yang salah satunya adalah perawat, khususnya perawat jiwa.  Intervensi keperawatan jiwa yang difokuskan pencegahan primer, sekunder dan tersier serta melakukan pendidikan kesehatan jiwa bagi keluarga dan lansia dengan penyakit degenerative dalam menghadapi Pandemi Covid -19.Untuk mengurangi dampak tersebut, bisa dilakukan dengan cara melibatkan keluarga dalam meningkatkan kesehatan dan menghilangkan cemas yang dihadapi oleh lansia. Adapun  terapi yang bisa diberikan kepada lansia dan keluaraga adalah psikoedukasi keluarga dengan melibatkan keluarga dalam perawatan lansia diharapkan kan lansia yang menderita penyakit degeneratif dimasa pandemi ini tidak mengalami cemas yang berat dan juga bisa menjalani hidup dengan sehat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi psikoedukasi Terhadap Ansietas Dan Phbs Pada Lansia Yang Mempunyai Penyakit Degenaratif Dalam Menghadapi Masa Pandemi Covid 19 baik pada kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Metode penelitian yang dilakukan adalah quasi eksperimen pre test post test with control group, diimana jumlah sampel pada penelitian sebanyak 54 orang, dimana 27 orang kelompok kontrol dan 27 orang kelompok perlakuan dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Hasil analisa penelitian didapatkan nilai p value 0.007 yang artinya ada pengaruh Psikoedukasi keluarga terhadap kecemasan lansia dengan penyakit degeneratif dalam masa pendemi covid 19, didapatkan hasil nilai p value 0.000 artinya ada pengaruh psikoeduaksi keluarga terhadap perilaku hidup bersih dan sehat pada lansia dengan penyakit degeneratif dalam masa pandemi covid 19. 
TEKNIK HIPNOTIS LIMA JARI PADA PASIEN LANSIA YANG MENDERITA ANSIETAS DENGAN PENYAKIT KRONIS DI PUSKESMAS ANDALAS PADANG Ira Sri Budiarti; Rista Nora
Jurnal Salingka Abdimas Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Jurnal Salingka Abdimas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.227 KB)

Abstract

Menurut Efendi (2009) menua bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Sedangkan badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. Penyakit kronis merupakan ancaman serius bagi kesehatan di negara-negara berkembang. Pada negara-negara berkembang lainnya, kematian dan kecacatan dari penyakit kronis sekarang persentasenya melebihi dari penyakit-penyakit menular yang terdiri dari 49%, dibandingkan dengan sekitar 40% untuk penyakit menular dan 11% untuk cedera. Dominasi penyakit kronis di Negara berkembang ini tidak juga diakui kalangan ahli kesehatan (Nugent, 2008). Pain catastrophizing (PC) menjadi kandidat paling utama di antara faktor psikologis yang memperburuk rasa sakit dan berkontribusi juga dalam mempengaruhi perilaku pasien terhadap pengobatan penyakitnya terutama penyakit kronis. Penderita penyakit kronis rentan mengalami kecemasan, stress, putus asa dan gangguan psikologis lainnya. PC berkontribusi yang mempengaruhi pada masa dimana seorang pasien merasa putus asa pada perawatan medisnya karena persepsinya terhadap rasa sakit yang dirasakannya. Maka penderita penyakit kronis pada dasarnya lebih rentan mengalami gangguan psikologis yaitu cemas terhadap penyakitnya.Ansietas pada lansia memiliki gejala seperti, perasaan khawatir atau takut, mudah tersinggun, kecewa, gelisah, perasaan kehilangan sulit tidur sepanjang malam, sering membayangkan hal-hal yang menakutkan dan rasa panik pada hal yang ringan, konflik-konflik yang ditekan dan berbagai masalah yang tidak terselesaikan akan menimbulkan ansietas. Ansietas dapat diatasi dengan teknik relaksasi, distraksi, kegiatan spiritual dan hipnoterapi (Keliat, 2015).Upaya yang dilakukan perawat untuk mengatasi ansietas klien di rumah sakit yaitu dengan menggunakan teknik relaksasi karena dianggap sebagai relaksasi yang termudah (National Safety Council, 2004). Namun teknik relaksasi kurang efektif karena tidak menyentuh akar permasalahan dan hanya bermain di level pikiran sadar.
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA REMAJA Marizki Putri; Rista Nora
Jurnal Salingka Abdimas Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Salingka Abdimas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.156 KB)

Abstract

Pendidikan kesehatan dalam pencegahan kekerasan seksual pada remaja merupakan suatu bentuk tindakan mandiri keperawatan untuk membantu klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran yang didalamnya perawat sebagai perawat pendidik dalam mencegah kekerasan seksual tersebut. Adapun dampak dari kekerasan seksual ini adalah mulai dari masalah psikosial sampai yang paling berat adalah gangguan jiwa. Untuk mengurangi terjadinya kekerasan seksual pada remaja, salah satunya adalah melakukan pendidikan kesehatan, dimana dengan pendidikan kesehtan remaja mampu mencegah kekerasan seksual.kesimplan kegiatan PPM ini adalah adanya peningktan kemampuan remaja dalam menegah kekerasan seksual pada remaja
HUBUNGAN AKTIVITAS LANSIA DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS SEHARI-HARI Yuli Permata Sari; Rista Nora
Menara Medika Vol 5, No 2 (2023): VOL 5 NO 2 MARET 2023
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v5i2.3876

Abstract

Latar Belakang: Lansia merupakan sosok individu yang mengalami kekurangan produktifitas karena keterbatasan fisik yang dimiliki atau terjadinya proses kemunduran yang mereka alami. Dari perubahan tersebut maka beberapa lansia masih dapat mandiri melakukan aktivitas pemenuhan kebutuhan sehari–hari dan banyak juga lansia yang tidak mampu atau terganggu melakukan aktivitasnya. Dalam hal ini kemandirian lansia dipandang penting dalam memenuhi kebutuhan individunya sehingga masih ada lansia yang tidak dapat beraktivitas sehari-hari, seperti pergi ke toilet, berolah raga atau pun yang sifatnya melakukan usaha berwiraswasta dengan sendiri. Jadi tidak semua lansia harus diberikan pertolongan secara fisik namun beberapa lansia perlu diperhatikan dalam memenuhi kemandiriannya dalam melakukan aktivitas sehari hari. Tujuan: untuk mengetahui hubungan aktivitas lansia dengan kemandirian lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Metodologi: desain Penelitian deskriptif analitik, dilakukan di Kenagarian Kandang Baru Kabupaten Sijunjung. Populasinya lansia sebanyak 125 orang. Pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu seluruh lansia yang ada di Kenagarian Kandang Baru. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dikembangkan sendiri dan lembar observasi. Hasil: lebih dari separoh (54,5%) keaktifan lansia pasif, lebih dari separoh (51,2%) lansia tidak mandiri dan hasil uji statistik P < 0,05 didapatkan bahwa terdapat hubungan aktivitas lansia dengan kemandirian lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari di Nagari Kandang Baru. Diskusi: diharapkan bagi keluarga yang memiliki lansia dirumah agar lebih meningkatkan motivasi kepada lansia untuk selalu aktif dan mandiri agar dapat meningkatkan aktivitas serta peningkatan partisipasi, dukungan dari anggota keluarga dalam mengawasi lansia secara optimal, perlunya peningkatan fasilitas dan pelayanan bagi lansia yang tinggal di keluarga.
HUBUNGAN SERVICE RECOVERY TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA RAWAT JALAN POLIKLINIK SARAF Erpidawati Erpidawati; Rista Nora; Gevin Maulana
Menara Medika Vol 6, No 1 (2023): VOL 6 NO 1 SEPTEMBER 2023
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v6i1.4687

Abstract

Pendahuluan Pada penelitian ini terdapat permasalahan pemulihan pelayanan di RSPAD TK IV Bukittinggi sehingga pasien disana tidak merasakan kepuasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan Service Recovery dengan Poliklinik Neurologi Rawat Jalan di Rumah Sakit Tentara TK IV Bukittinggi. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 20 pasien dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 pasien yang berkunjung ke Poliklinik Neurologi, metode penelitian menggunakan Teknik analisis univariat dan bivariat. Hasil: hasil penelitian terhadap 20 pasien yang berkunjung ke Poliklinik Neurologi Rumah Sakit Tentara TK IV Bukittinggi, didapatkan 7 pasien (35,0%) responden dengan kategori Low Service Recovery, dan sisanya 1 pasien (50,0%) termasuk kategori Low Service Recovery. Responden dengan Service Recovery Tinggi. , sebanyak 12 responden, 2 orang (50,0%) berkategori Kurang Puas dan sisanya 10 orang (33,3%) berkategori puas. Kesimpulan dan Saran: hubungan kepuasan pasien dengan pemulihan pelayanan di Rumah Sakit Tentara TK IV Bukittinggi tergolong puas, sedangkan pemulihan pelayanan di Rumah Sakit Tentara TK IV Bukittinggi tergolong rendah.
PENERAPAPAN METODE CODETALK DALAM PENINGKATAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT Anisa Sri Utami; Rista Nora; Riche Marchannela; Yunita Zahra
Jurnal Endurance Vol. 8 No. 3 (2023): Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22216/jen.v8i3.2561

Abstract

Komunikasi merupakan metode yang paling penting dalam pelayanan kesehatan. Saat ini banyak terjadi kesalahan medis dan ketidakpuasan pasien akan pelayanan akibat dari komunikasi terapeutik yang kurang diterapkan. Oleh karena itu peneliti ingin memberikan metode codetalk untuk meningkatkan kompetensi komunikasi terapeutik perawat. Penelitian ini dilakukan di RST Bukittinggi di ruangan rawat inap interne sebanyak 16 orang perawat. Pelaksanaan metode codetalk dilakukan selama 4 hari yaitu hari pertama desiminasi ilmu dan hari kedua sampai ke empat observasi roleplay di ruangan masing - masing. Hasil penelitian mengatakan terdapat pengaruh yang signifikan kemampuan komunikasi terapeutik perawat antara sebelum diberikan intervensi codetalk dengan sesudah di berikan intervensi codetalk. Sehingga di harapkan bagi rumah sakit terus melakukan upgrade ilmu tentang komunikasi terapeutik dan supervise dari atasan untuk komponen komunikasi ini yang akhirnya dapat meningkatkan kepuasan pasien.