M. SRIASIH
Faculty of Animal Science, Mataram University, Jl. Majapahit No. 62 Mataram NTB 83125

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UTILIZATION OF POLYCLONAL ANTIBODIES PRODUCED IN LOCAL HORSES (EQUUS CABALLUS) AS A RESOURCE FOR DEVELOPMENT OF ELISA CONJUGATE TO DETECT HEPATITIS B VIRUS (HBV) SURFACE ANTIGENS Depamede, S.N.; Sriasih, M.; Yulianti, E.
Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture Vol 37, No 2 (2012): (June)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jitaa.37.2.103-107

Abstract

The aim of this study was to utilize the antibody produced using Indonesia local horses (Equuscaballus) to make the conjugate of ELISA kit for detection of hepatitis B virus (HBV) surface antigen(HBsAg). The polyclonal antibodies were isolated and purified from local horses immunized repeatedlyusing isolated and purified HBsAg from Indonesia. The antibodies were conjugated with horseradishperoxidase by a modified method of Nakane and Kawaoi. The conjugate activities were performed usingthe principle of ELISA test conducted by the researchers as well as by independent laboratory.Commercial conjugate for HBsAg ELISA was used as a comparison study. The results of this studyindicated that the antibody produced from local horses can be used to make conjugates that werecomparable to commercial HBsAg ELISA kit.
PENAMPILAN AYAM PEDAGING YANG DIBERI PROBIOTIK (EM-4) SEBAGAI PENGGANTI ANTIBIOTIK WIRYAWAN, K.G.; SRIASIH, M.; WINATA, I. D. P.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 8 No 2 (2005)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.029 KB)

Abstract

RINGKASAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi apakah probiotik EM-4 berpengaruh positif terhadap performa ternak ayam pedaging, dan apakah probiotik ini dapat menggantikan penggunaan antibiotik Sulfamix. Seratus ekor ayam pedaging (CP 707) umur satu minggu dialokasikan secara acak ke dalam empat kelompok perlakuan, yaitu To = Kontrol (tanpa probiotik), T1 = 3 cc antibiotik Sulfamix dalam 1 l air minum, T2 dan T3 masing-masing 1 cc dan 2 cc probiotik (EM-4) dalam 1 l air minum yang selalu tersedia. Masing-masing perlakuan terdiri atas lima ulangan dengan lima ekor ayam per unitnya. Diberikan pakan komersial dan air minum secara ad libitum sampai ayam berumur enam minggu. Ayam serta pakan yang diberikan dan sisanya ditimbang tiap minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik maupun antibiotik ternyata tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, pertambahan berat badan, dan efisiensi penggunaan ransum. Pemberian 1 cc probiotik (T2) memberikan konsumsi ransum dan pertambahan berat badan nyata (P<0,05) lebih tinggi daripada pemberian antibiotik (T1) dan tidak berbeda nyata (P>0,05) dibandingkan dengan kontrol (To). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian antibiotic Sulfamix dalam ransum dan probiotik melalui air minum ternyata tidak berpengaruh terhadap penampilan ayam broiler umur 1-6 minggu. Pemberian probiotik (EM-4) pada dosis 1 cc/1 l air minum ternyata memberikan hasil yang lebih baik daripada pemberian antibiotic.