Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Rekayasa Hijau

Solar Tracker Elektro-Pneumatik Berbasis Kendali Fuzzy Baisrum Baisrum; Budi Setiadi; Sarjono Wahyu Jadmiko; Sudrajat Sudrajat; Varian Andika Wijayakusuma; Fryma Zhafran Raihan
Rekayasa Hijau : Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan Vol 4, No 3 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/jrh.v4i3.179-190

Abstract

ABSTRAKSalah satu faktor yang mempengaruhi daya keluaran listrik dari panel surya adalah posisi dan tingkat penyerapan sinar UV (Ultraviolet) dari matahari. Penggunaan aktuator motor servo untuk solar tracker membebani listrik yang dihasilkan dari pembangkit internal panel surya. Pada penelitian ini dirancang solar tracker menggunakan silinder pneumatik sebagai pengganti aktuator motor servo. Sedangkan, sensor UV digunakan untuk memantau sudut pergerakan matahari. Nilai error dan Δerror dari hasil pengolahan data sensor UV menjadi masukan bagi sistem pengambilan keputusan berbasis kendali fuzzy. Keluaran sistem pengambilan keputusan ini mengatur pergerakan posisi silinder pneumatik naik, turun, atau stop. Pengujian perangkat bekerja dengan baik, menghasilkan respon dinamik overshoot 5,3 % dan error steady state 1,6 %.Kata kunci: ultraviolet, pneumatik, fuzzy, overshoot, errorABSTRACTOne of the factors that affect the electrical output power of solar panels is the position and the absorption level of UV (Ultraviolet) rays from the sun. The use of a servo motor actuator for solar trackers burdens the generated electricity from the solar panels internal generator. In this study, a solar tracker was designed using a pneumatic cylinder as a replacement for the servo motor actuator. While a UV sensor was used to monitor the angle of the sun’s movement. The error and Δerror values from UV sensor data processing results become an input for decision-making systems based on fuzzy control. The output of this decision-making system regulates the movement of the position of the pneumatic cylinder up, down, or stopping. The test device worked properly, resulting in a dynamic response overshoot of 5.3% and a steady-state error of 1.6%.Keywords: ultraviolet, pneumatic, fuzzy, overshoot, error
Alat Bantu Koordinasi Jarak Dan Posisi Disabilitas Netra Berbasis Radio Frekuensi Menggunakan Haversine-Bearing Tata Supriyadi; Budi Setiadi; Sarjono Wahyu Jadmiko; Sudrajat Sudrajat; T B Utomo; Luthfi Nur Fadhillah; Moch Firdan Fescara
Rekayasa Hijau : Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/jrh.v6i2.141-153

Abstract

ABSTRAKAplikasi talkback pada gawai android mengharuskan tersedia pulsa atau data internet serta penggunaan tongkat konvensional tidak dapat berkomunkasi antar sesama pengguna disabilitas netra. Penelitian ini membuat alat bantu komunikasi antar disabilitas dengan luaran informasi jarak dan posisi sudut. Setiap alat bantu menghasilkan koordinat titik latitude longitude dari Global Positioning System (GPS). Data koordinat titik antar alat bantu saling dikirim menggunakan radio frekuensi Long Range (LoRa). Kedua koordinat titik diolah menggunakan algoritma Haversine untuk menghasilkan jarak. Sedangkan algoritma Bearing digunakan untuk menghasilkan posisi sudut dengan referensi utara dari sensor kompas. Rata-rata kesalahan jarak tanpa halangan 2,41 m, dengan halangan 4,78 m, pada Received Signal Strength Indicator (RSSI) -107,55 dBm. Kesalahan sudut tanpa halangan 14,52⁰ , dengan halangan 24,51⁰ pada RSSI -102,1 dBm. ABSTRACTThe talkback application on android devices requires that credit or internet data be available and the use of conventional sticks cannot communicate between users with visual impairments. This study makes communication aids between disabilities with the output of distance and angle position information. Each tool generates latitude longitude coordinates from the Global Positioning System (GPS). The coordinates of the points between the tools are sent to each other using Long Range (LoRa) radio frequencies. Both point coordinates are processed using the Haversine algorithm to produce distances. While the Bearing algorithm is used to generate an angular position with a north reference from the compass sensor. The average distance error without an obstacle 2.41 m, with obstacle is 4.78 m on the Received Signal Strength Indicator (RSSI) -107.55 dBm. Angle error without an obstacle 14.52⁰ , with obstacle is 24.51⁰, on RSSI -102.1 dBm.
Analisis ELCB Sebagai Proteksi Tegangan Sentuh pada Pembumian Sistem TT Sunarto Sunarto; Yudi Prana Hikmat; Sudrajat Sudrajat
Rekayasa Hijau : Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/jrh.v6i2.154-164

Abstract

ABSTRAKBahaya tegangan sentuh bisa terjadi apabila manusia menyentuh bagian yang bertegangan secara langsung maupun tidak langsung. Sentuhan langsung terjadi apabila manusia menyentuh secara langsung bagian aktif, sedangkan sentuhan tidak langsung bisa terjadi bila manusia menyentuh bagian konduktif terbuka (BKT) dari peralatan yang bertegangan karena adanya arus bocor. Manusia tentunya tidak tahu bahwa bagian aktif maupun BKT dari peralatan tersebut bertegangan dan manusia menyentuh bagian tersebut secara sengaja maupun tidak sengaja. Oleh karena itu perlu adanya proteksi terhadap tegangan sentuh langsung dan tidak langsung. Proteksi yang biasa digunakan pada instalasi listrik adalah ELCB dengan rating arus 30 mA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa proteksi tegangan sentuh langsung dan tidak langsung menggunakan ELCB pada pembumian sistem TT (Terre-Terre) dimana pembumian titik netral trafo dan pembumian peralatan dipasang secara terpisah. Penelitian ini bisa membuktikan bahwa ELCB bisa digunakan sebagai tegangan sentuh langsung dan tidak langsung denga waktu kerja instanataneous.ABSTRACTDangers of touch voltage can occur if humans touch the live parts directly or indirectly. Direct touch occur when humans touch the active part directly, while indirect touch can occur when humans touch the bare conductive part (BKT) of the equipment with voltage due to leakage current. Humans certainly don't know that the active or BKT of the equipment are live and than humans touch these parts intentionally or unintentionally. Therefore, there is a need for protection against direct and indirect touch voltages. The armature commonly used in electrical installations is an ELCB with a current rating of 30 mA. This study aims to analyze direct and indirect touch voltage protection using ELCB on TT (Terre-Terre) sistem earthing where the transformer neutral point grounding and equipment grounding are Installed separately. This research can prove that ELCB can utilized as direct and indirect touch voltage with instantaneous working time.