p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL TIARSIE
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Genius Loci Pasar Jongkok Tembilahan di Jalan Sultan Syarif Qasim Melly Erviani; Agus S Ekomadyo
Jurnal Tiarsie Vol 18 No 3 (2021): Jurnal TIARSIE 18.3 (edisi ekstra)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32816/tiarsie.v18i3.107

Abstract

Indonesia sebagai negara kepulauan yang berbatasan langsung dengan negara lain merupakan salah satu faktor penyebab maraknya pakaian dan barang bekas masuk ke Indonesia. Barang impor bekas masuk melalui Pesisir Timur Indonesia. Penyebab masuknya barang impor tersebut ke Indonesia adalah karena keberadaan Pelabuhan tikus. Wilayah penyimpanan barang bekas paling banyak adalah Tembilahan. Tembilahan adalah ibu kota Kabupaten Indragiri Hilir di bagian timur Provinsi Riau atau di bagian timur pantai Sumatera yang dikelilingi oleh sungai-sungai yang mengalir ke Selat Malaka. Tempat perdagangan atau disebut Pasar Jongkok Tembilahan kini telah berkembang di beberapa tempat, salah satunya di Jalan Sultan Syarif Qasim. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Genius Loci dari Pasar Jongkok dapat dilihat dari image, space, dan character yang terbentuk di kawasan tersebut. Kegiatan jual beli di pasar jongkok yang mengacu pada kecerdasan lokal yang dibangun antar masyarakat dalam lingkungan fisik yang mewadahi aktivitas mereka disebut dengan genius loci.
Genius Loci Kampung Areng di Lembang Tyas Santri; Agus S Ekomadyo; Rakhmat Fitranto Aditra
Jurnal Tiarsie Vol 16 No 4 (2019): Jurnal TIARSIE 16.4
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.891 KB) | DOI: 10.32816/tiarsie.v16i4.68

Abstract

Genius loci merupakan konsep keunikan suatu tempat, yang terbentuk karena dialog antara lingkungan alam dengan lingkungan binaan. Genius loci kampung Areng di Lembang terbentuk karena munculnya fasilitas eduwisata astronomi di kampung ini. Objek studi kajian ini menelusuri genius loci Imah Noong sebagai tempat wisata bertema astronomi. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan place making. Genius Loci dari wisata astronomi Imah Noong dilihat dari image, character, space yang terbentuk di kawasan tersebut. Dari kajian tersebut, ditemukan bahwa genius loci Imahnoong terbangun karena adanya banyak aktivitas wisata yang terkait dengan aktivitas pendidikan, sosial, dan ekonomi. Perpaduan antara lingkungan alam pegunungan yang pas untuk aktivitas wisata astronomi yang dipadukan dengan aktivitas pendidikan, sosial, dan ekonomi menjadikan keunikan bagi kawasan Kampung Areng.
Genius Loci Permukiman Bansir Laut di Kota Pontianak Rika Savitri; Agus S Ekomadyo
Jurnal Tiarsie Vol 18 No 1 (2021): Jurnal TIARSIE 18.1 (edisi ekstra)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32816/tiarsie.v18i1.88

Abstract

Wilayah yang memiliki sungai sebagai salah satu elemen ciri khas kota, sebagian besar memiliki peradaban yang tercipta di sepanjang tepian sungai. Kota Pontianak dilewati oleh Sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia. Peradaban yang muncul di sepanjang tepian Sungai Kapuas memiliki khas budayanya tersendiri. Mulai dari kegiatan sehari-harinya yang memiliki interaksi erat dengan sungai, memiliki jalur transportasi dan distribusi dari sungai, dan mata pencahariannya bersumber dari sungai. Hal ini, membentuk citra kawasan yang atmosfernya menonjolkan keunikan sosial dan budaya masyarakat tersebut. Selain itu, karakter yang khas juga terlihat pada fasad kawasan, khususnya pada area permukiman, dengan mayoritas rumah berbentuk rumah kayu panggung. Penelitian ini mencoba untuk mencari genius loci dengan kasus yang ditelaah pada peradaban lokal di tepian Sungai Kapuas. Pengamatan dibatasi hanya pada penggalan sempadan Sungai Kapuas yang terletak pada Kelurahan Bansir Laut yang masih menjadi area permukiman vernakular. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan metode kualitatif untuk mengumpulkan dokumentasi digital di lapangan.