Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Workshop Proposal PKM-Penelitian bagi Mahasiswa FISIP UWGM Samarinda Muhammad Habibi
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 1 No. 1 (2017): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.934 KB) | DOI: 10.24903/jam.v1i1.232

Abstract

Workshop “Penyusunan Proposal PKM-Penelitian bagi mahasiswa FISIP UWGM Samarinda” diselenggarakan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dalam memahami dan menerapkan materi perkuliahan Metode Penelitian Sosial. Melalui workshop ini mahasiswa dapat membedakan antara jenis penelitian akademik yang dipelajari untuk penelitian skripsi dan jenis penelitian yang berbasis pada proyek dengan adanya sponsorship penelitian. PKM-P menjadi pemicu tumbuh kembang minat dan kemampuan mahasiswa dalam penelitian, sehingga dapat menghasilkan penelitian yang berkualitas dan memililiki potensi untuk dipublikasikan di jurnal ilmiah serta mempunyai peluang untuk menghasilkan paten. Workshop menghasilkan 31 (tiga puluh satu) draft proposal dan akan diseleksi kelayakan pengusulan ke SIMBELMAWA Kemenristekdikti pada tahun 2018 mendatang.
PENGARUH PENCAHAYAAN DAN RIWAYAT MEROKOK TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DIWILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS TEMINDUNG KOTA SAMARINDA TAHUN 2018 Apriyani Apriyani; Eko Mujianto; Muhammad Habibi
KESMAS UWIGAMA: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 2 (2018): December
Publisher : Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.053 KB) | DOI: 10.24903/kujkm.v4i2.461

Abstract

Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan terbesar di dunia.Indonesia menempati urutan kedua kasus tuberkulosis tertinggi di dunia pada tahun 2016 setelah India.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi fisik rumah dan riwayat merokok terhadap kejadian penyakit tuberkulosis di wilayah kerja UPT Puskesmas Temindung Samarinda. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi Case Control dengan total sampel sebanyak 48 responden dimana kelompok kasus sebanyak 24 responden dan kelompok kontrol sebanyak 24 responden. Hasil analisis regresi logistik sederhana menunjukkan bahwa tingkat pencahayaan (p=0,023) dengan OR=4,048 dan riwayat merokok (p=0,009) dengan OR=3,244. Dapat disimpulkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian penyakit tuberkulosis adalah tingkat pencahayaan dan riwayat merokok.Diharapkan masyarakat dapat melakukan kebiasaan membuka jendela setiap pagi hari untuk menjaga pencahayaan, kelembaban dan suhu dalam keadaan optimal serta meningkatkan pengetahuan mengenai syarat dan manfaat rumah sehat, tuberkulosis dan bahaya merokok melalui penyuluhan yang dilakukan oleh puskesmas.
STRATEGI PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA BONTANG Abdul Rachim; Reslianty Rachim; Muhammad Habibi; Zulkifli
OBOR: Oikonomia Borneo Vol. 4 No. 2 (2022): Oktober
Publisher : University of Widya Gama Mahakam Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/obor.v4i2.1947

Abstract

Purpose and objectives Review tourism destination objects in Bontang City that can be developed with the aim of destination objects that can be developed for the advancement of the tourism industry. With the starting methodology, the preparation consists of forming groups, selecting themes and locations, as well directives for implementing activities. Finally, preparation is the stage that is carried out after the Fact Report and Analysis has been completed. The contents of the Plan Report include several points, namely Background, Purpose, Objectives, Policy Review, Overview of Study Areas, Tourist Destinations, and Tourism Development Policies and Strategies. As a result, the Bontang Kuala Village also has a mangrove conservation area in the form of the Dutch River. Bontang Tourist destinations in the Bontang Kuala and Bontang Lestari Villages have natural and cultural tourism attractions. Cultural Tourism in Bontang Kuala is located in the Tourism Village: Kampung Laut Bontang Kuala. Meanwhile, nature tourism in Bontang Kuala can be found in Bontang Mangrove Park TNK (Kutai National Park), Sungai Netherlands, and Segajah Island. As for cultural tourism in the Bontang Lestari Village, there is the Nyerakat Kampung. Natural tourism can be found in the Green Sustainable Valley, Lallo' Beach, Tihi-Tihi Village, Kadere Bay, Selangan Island, Beras Basah Island, Mangrove Park, Segajah Island, and traditional ceremonial activities. Those that can continue to be strategically planned to be developed as tourist destinations that become superior so that they can become the engine of the economy apart from LNG and Fertilizers. to be developed in the City of Bontang
Proses Administrasi Pendaftaran, Penerbitan dan Penyerahan Sertifikat Pengganti Kantor Pertanahan Kota Samarinda Arbainah Arbainah; Muhammad Habibi; Mohammad Fadhil Wibowo
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.8757

Abstract

Meningkatnya kebutuhan atas tanah bagi kepentingan masyarakat dan pembangunan, sedangkan tanah yang ada di Indonesia tidak bertambah, maka ditetapkan adanya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar-Dasar Pokok Agraria dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah. Berdasarkan hasil sensus penduduk yang diadakan Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur pada Tahun 2022, diketahui Jumlah bidang tanah yang ada di Kota Samarinda mencapai 238.484 dengan jumlah terdaftar mencapai 153.559 dan yang belum terdaftar sebanyak 84.925. Permasalahan sertipikat tanah seperti rusaknya Sertifikat yang tidak disengaja akibat bencana alam (banjir atau kebakaran) ataupun kerusakan kertas yang termakan usia (blangko lama) maupun karena rusak robek karena kecerobohan, yang menyebabkan tidak bisa terpakainya Sertifikat tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Analisis data menggunakan Analisis Data Model Interaktif dari Miles, Huberman, dan Saldana 2014 yakni (1) Data Condensation (kondensasi data), (2) Data Display (tampilan atau sajian data), dan (3) Drawing and Verifying Conclusions (menggambarkan dan memverifikasi penarikan simpulan).Hasil penelitian menunjukkan bahwa Proses Administrasi Pendaftaran, Penerbitan, dan Penyerahan Sertipikat Pengganti di Kantor Pertanahan Kota Samarinda dilaksanakan dengan tahapan meliputi: (1) Pendaftaran SKPT, (2) Peninjauan Lapangan, (3) Daftar Sertipikat Pengganti pada Loket Pelayanan, (4) Pengambilan Sumpah, (5) Pengumuman Informasi pada Media Massa, (6) Penerbitan Sertipikat Pengganti dan (7) Penyerahan Sertipikat Pengganti. Faktor penghambat, meliputi (1) adanya penumpukan berkas setiap tahunnya, dan menjadi hutang pada tahun berikutnya. (2) Sering sekali dokumen pemohon penerbitan sertipikat pengganti tidak lengkap, sehingga menyulitkan penerbitan sertipikat pengganti yang dimohonkan tersebut. (3) Penerbitan sertipikat pengganti hak atas tanah terkadang lama, dikarenakan pengambilan sumpah tidak terjadwal dengan jelas. (4) Pemohon sering tidak menerima informasi dari Kantor Pertanahan Kota Samarinda karena kurangnya inisiatif dari masyarakat sebagai pemohon untuk langsung datang ke Kantor Pertanahan Kota Samarinda.
PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PEMBANGUNAN FISIK MENGATASI PERMASALAHAN BANJIR KELURAHAN SUNGAI PINANG DALAM KOTA SAMARINDA Muhammad Habibi; Arbainah Saidi
JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA Vol 7, No 2 (2023): EDUNOMIKA
Publisher : ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/jie.v7i2.9991

Abstract

The purpose of this study was to find out the public's perceptions and the underlying ideas regarding physical development to overcome flood problems in Sungai Pinang Dalam Village, Samarinda City. The results of the study show that the community members give their perception that from year to year there has been no change, even though Probebaya has existed. Physical development under the pretext of drainage arrangements and others, in fact only moved the flood point from one point to another. Flood management by the City Government of Samarinda has not been consistent, not integrated, not integrated and not systematic. According to the public's perception, the arrangement should have started from the SKM estuary on the Mahakam River and then moved towards the outskirts and the border of Samarinda City and the Kutai Kartanegara region, both to the north, west, south and east. Furthermore, the basis for people's perceptions in physical development to overcome flooding in Samarinda City is based on a simple understanding, that the laws of physics where water flows from high areas to low areas. Likewise, if the flow of water is blocked or blocked, or due to space narrowing and siltation, it will cause water to overflow and flow in an unspecified and unpredictable direction, in addition to causing inundation within a certain period of time and even quite a long time, which causes flooding.