Dijan Rahajuni
Jenderal Soedirman University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Does Monetary Compensation During Railway Construction Make Households Better-Off? Janathin Saraswati; Dijan Rahajuni; Muhammad Farid Alfarisy
EKO-REGIONAL Vol 16, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.erjpe.2021.16.1.1782

Abstract

The main aim of this study is to investigate the implication of overpass and double line railway construction conducted by PT Kereta Api Indonesia (KAI) on changes in income generating asset and the level of welfare in the community. We surveyed 28 households in Gambarsari Village, District Kebasen as affected communities who received monetary compensation from PT KAI. Comparisons between pre and post construction implication on the income generating asset of this group were made using Wilcoxon test. To compare whether the affected community become wealthier after receiving compensation, a ratio of per capita income to regional decent standard of living or Kualitas Hidup Layak (KHL) was used. The results of this study find that monetary compensation given by PT KAI has no significant impact on income generating asset. This result may be explained by the fact that instead of spending the received compensation on investment purposes such as buying a new land or kiosk, they use it for consumption purposes such as house makeover and renovation. Another important finding was that this study did not show any significant increase in household welfare level after the monetary compensation was given. A possible explanation to this result is the fact that most of affected household are elderly people who prefer to spend the compensated money for consumption rather than new income generating asset.Keywords: Impact evaluation, Overpass and Double Track Railway Construction, Land Acquisition. 
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN PADA KELOMPOK KESWADAYAAN MASYARAKAT DI KELURAHAN KEDUNGWULUH KECAMATAN PURWOKERTO BARAT Lilis Siti Badriah; Dijan Rahajuni; Etik Wukir Tini
Darma Sabha Cendekia Vol 2 No 1 (2020): Darma Sabha Cendekia - Agustus 2020
Publisher : Pasca Sarjana | Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.359 KB) | DOI: 10.20884/1.dsc.2020.2.1.2755

Abstract

Peningkatan nilai ekonomi lahan pekarangan melalui pemanfaatannya sudah dilaksanakan oleh masyarakat di Kelurahan Kedungwuluh tetapi hasilnya belum optimal. Mereka menginginkan kegiatannya tersebut menjadi lebih produktif, tetapi terkendala oleh keterbatasan pengetahuan dan keterampilan. Dalam aspek produksi mereka mengahadapi masalah bagaimana cara meningkatkan produktivitas lahan pekarangan sedangkan masalah dalam aspek manajemen adalah bagaimana cara melakukan pembukuan keuangan usaha yang benar. Tujuan pengabdian masyarakat ini, pertama, untuk memberikan solusi dalam meningkatkan produktivitas lahan pekarangan melalui perbaikan metode bercocok tanam sayuran organik dengan teknik vertikultur. Kedua, untuk memberikan solusi dalam aspek manajemen dengan mengadakan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan proses penyusunan pembukuan. Mitra kegiatan adalah kelompok keswadayaan masyarakat di Kelurahan Kedungwuluh Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari ceramah, praktek/pelatihan, evaluasi, dan pendampingan. Pelaksanaan kegiatan ini telah menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra. Indikator keberhasilan antara lain terlihat dari hasil wawancara dengan kelompok masyarakat yang menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mereka setelah pemberian penyuluhan dan pelatihan dibandingkan sebelumnya. Keberhasilan juga terlihat dari adanya peningkatan produktivitas lahan dengan indikator jumlah tanaman yang bertahan hidup sampai masa panen lebih banyak jika dibandingkan kondisi sebelumnya. Dengan demikian hasil yang diperoleh saat ini tidak saja dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga, tetapi juga ada sebagian yang dapat dijual sehingga kegiatan ini dapat menghemat pengeluaran dan dapat mendorong peningkatan pendapatan.