Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Potensi Terapi Moringa oleifera (Kelor) pada Penyakit Degeneratif Khairun Nisa Berawi; Riyan Wahyudo; Annisa Adietya Pratama
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 3, No 1 (2019): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v3i1.2229

Abstract

Transisi epidemiologi di Indonesia menyebabkan perubahan pola penyakit yang menyebabkan peningkatan penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif adalah penyakit tidak menular yang disebabkan penurunan fungsi organ tubuh akibat proses penuaan atau proses lain termasuk peradangan kronis. Moringa oleifera atau lebih dikenal Kelor, adalah tanaman yang banyak tumbuh di Benua Asia dan Afrika termasuk di negara Indonesia. Moringa oleifera merupakan tanaman herbal yang digunakan karena bermanfaat bagi kesehatan, karena mengandung berbagai komponen bioaktif, termasuk vitamin, asam fenolik, flavonoid, isotiosianat, tanin, dan saponin, dalam jumlah yang signifikan di berbagai bagian tanaman. Moringa oleifera banyak digunakan oleh masyarakat dan berbagai hasil penelitian membuktikan bermanfaat untuk berbagai masalah kesehatan, seperti hiperkolesterolemia, tekanan darah tinggi, hiperglikemia, resistensi insulin, penyakit hati nonalkohol, kanker dan peradangan. Pada penderita diabetes melitus (DM) kandungan ekstrak daun Moringa oleifera memiliki efek antihiperglikemik, antinflamasi sehingga menurunkan kadar gula darah dan kadar HbA1C yang merupakan indikator keberhasilan pengobatan DM. Kandungan flavonoid pada tanaman Moringa oleifera berperan sebagai antioksidan yang potensial sebagai anti peradangan dan anti kanker. Kesimpulan, Moringa oleifera dapat menjadi terapi komplementer berbahan tanaman herbal untuk gangguan degeneratif termasuk diabetes melitus dan kanker. Kata Kunci : antihiperglikemik, kelor, Moringa oleifera, penyakit degeneratif
Hubungan Frekuensi Harian Mencuci Wajah dan Pemakaian Sabun Wajah Anti Akne Dengan Derajat Keparahan Akne Vulgaris pada Remaja Putri di SMAN 10 Bandar Lampung Annisa Adietya Pratama; Dwi Indria Anggraini; Syazili Mustofa
MAJORITY Vol 10 No 1 (2021): MAJORITY
Publisher : Majority

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Acne vulgaris is a skin problem that often occurs in teenager. Some factors that can cause acne vulgaris include genetic, hormonal, infection, trauma, and diet. The degree of acne is divided into mild, moderate, and severe degrees. Washing face is a prevention or treatment of acne vulgaris, it should be noted the use of the type of face wash and the frequency of facial washing with the incidence of acne vulgaris. Purpose of this research is to find out the relationship of daily frequency facial washing and use of anti acne face wash to the severity of acne vulgaris in teenage girl at SMAN 10 Bandar Lampung. This research used analytic observational method with cross sectional approach. The sample of the research is 89 respondents and using purposive sampling method. The result of univariate analysis was 56,2% of respondents use anti acne face wash and 57,3% of respondents wash their faces ≥ 3 times a day. The result of bivariate analysis showed some variables had a correlation with with the severity of acne vulgaris is the use of anti acne face wash (p value 0,016). Meanwhile, some variables had no correlation with the severity of acne vulgaris witch is the frequency of daily facial washing (p value 0,582). The conclusion is there was relationship between the use of anti acne face wash and the severity of acne vulgaris and there was no relationship between daily frequency facial washing with the severity of acne vulgaris