Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMETAAN DAERAH BENCANA PADA DESTINASI KOTA PALOPO (STUDI KASUS BENCANA BANJIR DAN LONGSOR) Masri Ridwan; Darwis; Agus Zainuddin; Muh Kasim; Muh Yahya
Jurnal Kepariwisataan Indonesia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kepariwisataan Indonesia Vol. 16 No. 1 (2022): June 2022
Publisher : Ministry of Tourism and Creative Economy/Tourism and Creative Economy Agency Republic of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47608/jki.v16i12022.61-76

Abstract

As a Tourism Development in South Sulawesi, Palopo city has been stipulated as a Regional Tourism Strategic Area, has potential resources and a widely recognized image. Palopo City is an area disaster-prone, including landslides and floods. Therefore, a disaster hazard management approach is needed to support the government's campaign to implement sustainable tourism that safety from disasters. This study has two aims. Number one is to map the distribution of tourist sites in Palopo City. Number two is to analyze the threat of disaster in tourist sites. The methods used in this study were Focus Group Discussion (FGD) using the primary and secondary data through Geographic Information System (GIS) analysis to produce the distribution of tourist objects in disaster-prone areas. The results of this study indicated that the western part of Palopo city has a threat of soil erosion in 9 tourist sites, while the eastern has a flood threat in 12 tourist sites. The research recommendation to revise the Regional Spatial Planning (RTP) of Palopo City in 2012 – 2032, oriented toward sustainability. Tourist objects that are related to the areas are: protected forests, disaster-prone, and conflicts are accommodated in Regional Spatial Planning (RTP); the operational details of the Regency/City have not been described in detail in Regional Spatial Planning (RSP) for example in flood and landslide disaster areas in the Tourism object at Lokkoe Langkanae, BRC Carnival Park, Naggala III natural tourism park, Bambalu natural baths, Kalo Dewata Battang Cave, Lummarrang river and Siguntu waterfall.
KERJASAMA PEMERINTAH UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI BAHASA INGGRIS PENGELOLAAN WISATA PANTAI GONDA KABUPATEN POLEWALI MANDAR Muh Kasim; Muh Yahya; Masri Ridwan; La Ode Muhammad Ruspan Takasi; Eko Harianto; La Ode Nursalam; Andri Estining Sejati
Jurnal PIPSI (Jurnal Pendidikan IPS Indonesia) Vol 8, No 1 (2023): VOLUME 8 NUMBER 1 JANUARI 2023
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jpipsi.v8i1.4105

Abstract

Tujuan penulisan untuk mengetahui bagaimana kerjasama pemerintah untuk meningkatkan kompetensi bahasa Inggris dari sumber daya manusia yang bekerja di daerah tujuan wisata dan merekomendasikan konsep kerjasama di Pantai Gonda Kabupaten Polewali Mandar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah pejabat di lingkungan Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan dan Lembaga Kursus Bahasa Inggris di Kabupaten Polewali Mandar. Data dikumpulkan dengan wawancara dan dokumentasi. Analisis data penelitian dengan deskriptif kualitiatif yang mengkaji data penelitian dengan collaborative governance, yaitu: kondisi awal, desain kelembagaan, kepemimpinan fasilitatif, dan proses kolaborasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kondisi awal, desain kelembagaan, kepemimpinan fasilitatif, dan proses kolaborasi tidak pernah dibentuk atau diputuskan oleh Pemerintah di Kabupaten Polewali Mandar. Tidak ditemukan kerjasama Pemerintah untuk meningkatkan kompetensi Bahasa Inggris Pariwisata di Pantai Gonda Kabupaten Polewali Mandar.
PEMETAAN SEBARAN DAYA TARIK WISATA DI DESA BULO SEBAGAI KAWASAN AGROWISATA KAB POLEWALI MANDAR SULAWESI BARAT Muh Kasim; Muh Yahya; Masri Ridwan
JAMBURA GEO EDUCATION JOURNAL Vol 3, No 1 (2022): Jambura Geo Education Journal (JGEJ)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/jgej.v3i1.13812

Abstract

The purpose of this study was to map the distribution of tourist attractions in the agro-tourism area of Bulo Village, Bulo District, Polewali Mandar Regency. After careful scrutiny, it turns out that Bulo Agrotourism has entered as a leading tourist attraction in Polewali Mandar Regency. The research was conducted through a field survey using Garmin GPS to determine the location of tourist objects and area boundaries, data processing was carried out using ArcGIS 10.8. The data processing produces attribute data in the form of spatial and coordinate data, so that 6 (six) objects can be mapped including Anugerah Bulo Hill, Tapenangi Durian Garden, Bulo Botanical Garden, Lemo Nipi Hill, Uhai Sibali Peak and Senayan Hill. Meanwhile, based on the 3 (three) components of tourism which include Attractions, Accessibility and tourist activities that really need to be addressed are the accessibility components, including transportation service facilities so that tourists can visit agro-tourism at any time and feel comfortable and safe, because the road conditions to the location are still in pioneering, so that the policy makers should immediately fix the road facilities to each tourist attraction..
Film Horor Agama di Indonesia, Kesalehan, dan Kesakralan Yang Terpinggirkan? Muh. Nur Rahmat Yasim; Muh. Yahya
Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi Vol 8, No 1 (2024): November
Publisher : Prodi Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/endogami.8.1.111-126

Abstract

Film horor di Indonesia berfungsi sebagai cermin yang memantulkan ketakutan dan harapan masyarakat, sekaligus mengungkapkan kompleksitas hubungan antara kesalehan dan kesakralan yang di cap terpinggirkan. Tulisan ini berawal dari berbagai keresahan terhadap film horor di Indonesia bertemakan agama yang sering menampilkan simbol-simbol agama yang dianggap begitu sakral bagi masyarakat. Dengan menggunakan pendekatan etnografi media dan digital, tulisan ini menganalisis representasi film horor melalui platform media sosial X/Twitter, yang memungkinkan peneliti untuk memahami respons penonton dan dinamika sosial yang terjadi akibat menonton film horor bertemakan agama. Mengacu pada pandangan Talal Asad terkait kesalehan yang dianggap embodied, tulisan ini menyoroti bagaimana film horor sering kali mereduksi makna ritual keagamaan menjadi sekadar alat hiburan yang sejatinya bisa mempengaruhi kesalehan penikmat film horor. Selain itu, pandangan David MacDougall tentang makna dalam representasi visual membantu memahami bagaimana penonton merespons adegan sakral, seperti sholat dan doa, dalam konteks menakutkan. Penelitian ini membahas ketegangan antara tradisi dan modernitas, di mana simbol-simbol agama dapat menarik perhatian tetapi juga menimbulkan kontroversi dengan melihat bagaimana film horor memvisualisasikan simbol-simbol agama dan praktik keagamaan, serta dampaknya terhadap persepsi masyarakat terhadap nilai-nilai sakral.