Henry Praherdiono
Universitas Negeri Malang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengembangan Suplemen Augmented Reality Animation Pada Buku Mata Pelajaran Biologi Untuk Penguatan Kognitif Siswa SMA Debi Puspitasari; Henry Praherdiono; Eka Pramono Adi
JKTP: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.276 KB) | DOI: 10.17977/um038v3i12019p029

Abstract

Abstrak: Pembelajaran menggunakan media buku dinilai masih kurang efektif. Pada pelajaran Biologi materi replikasi virus membutuhkan penjelasan lebih dari sekedar gambar diam dan teks. Replikasi virus membutuhkan animasi dan narasi agar dapat menejelaskan tahap-tahap pada replikasi virus yaitu tahap daur litik dan daur lisogenik, sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi. Tujuan pengembangan ini untuk menghasilkan suplemen pembelajaran berupa animasi dan narasi berteknologi augmented reality sebagai penguatan kognitif siswa yang efektif  dan layak digunakan pada kegiatan pembelajaran. Dalam penelitian ini mengambil subjek penelitian di SMAN 1 Biak Papua Kelas X. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model Sadiman. Hasil validasi ahli materi memperoleh skor presentase 97.5%, hasil validasi ahli media 95.3% dan hasil validasi siswa dengan jumlah 33 siswa, uji coba perseorangan 91%, uji coba kelompok kecil 92% dan uji coba lapangan 92.8%. Sehingga dapat dikatakan bahwa aplikasi augmented reality animation ini valid dan layak dgunakan sebagai media pembelajaran.Abstract:Virus replication topic on Biology need more explanation. Learning media such as books are not enough. Animation is needed to show entire process of viruses replication such as lithics cycle and lysogenic cycle. The purpose of this study is to develop a learning supplements in the form of  valid and effective augmented reality animation application. SMAN 1 Biak, Papua 10th grade is research subject in this study. This research conducted using Sadiman model's. The results of the material expert validation obtained 97,5%, in the other hands results of media expert validation received 95,3%. Students validation is done in three stage, Individual trial, small group, and large group. Individual trial received 91%, Small group trial received 92% and large group received 92,8%. So it can be said that augmented reality animation application is valid and suitable to use as a learning media.
Pengembangan Media Video Pembelajaran untuk Pelatihan Instalasi Tenaga Listrik Gigih Latianda Febrianto; Sulton Sulton; Henry Praherdiono
JKTP: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.241 KB) | DOI: 10.17977/um038v3i22020p149

Abstract

Abstrak: Media pembelajaran pada dasarnya dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran untuk semua tingkatana pendidikan, dengan memperhatikan beberapa karakteristik siswa. Tujuan pennelitian dan pengembangan ini adalah menghasilkan media video pembelajaran untuk pelatihan instalasi tenaga listrik yang valid dan efektif. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D) yang mengacu pada model Sadiman. Penelitian ini telah dilakukan di UPT Balai Latihan Kerja Surabaya pada bulan Januari-April 2020. Subjek penelitian yaitu dosen Universitas Negeri Malang dan 16 peserta pelatihan UPT Balai Latihan Kerja Surabaya. Instrumen pengambilan data yaitu angket kevalidan untuk ahli media, ahli materi, angket respon pengguna, dan instrumen pretes dan postes. Hasil penelitian yaitu media video pembelajaran untuk pelatihan instalaasi tenaga listrik menunjukkan persentase validasi ahli materi sebesar 89,2% (valid), ahli media 96,9% (valid), uji coba kelompok kecil sebesar 87,2%, dengan hasil uji coba kelompok besar sebesar 85% (valid), dan persentase tes hasil belajar sebesar 86,5% (efektif).Abstract: Learning media basically can be used in learning activities for all levels of education, taking into account some of the characteristics of students. The aim of this research and development is to produce a learning video media for valid and effective electricity installation training. This type of research is research and development (R&D) that refers to Sadiman's model. This research was conducted at the Surabaya Work Training Center UPT in January-April 2020. The research subjects were lecturers at the State University of Malang and 16 participants of the Surabaya Work Training Center UPT training. Data collection instruments are validity questionnaires for media experts, material experts, user response questionnaires, and pretest and posttest instruments. The results of the study are instructional video media for electric power installation training showing the percentage of material expert validation was 89.2% (valid), media expert 96.9% (valid), small group trial was 87.2%, with group trial results 85% (valid), and the percentage of learning outcomes tests is 86.5% (effective).
Pengembangan Media Tiga Dimensi Untuk Mengkonstruksi Keterampilan Memanipulasi Siswa Vokasi Erry Sutiono; I Nyoman Sudana Degeng; Henry Praherdiono
JKTP: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan Vol 4, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um038v4i32021p233

Abstract

This study resulted in a three-dimensional art object to construct the skills of manipulating SMKN 1 Udanawu class X. The three-dimensional media object form a digital animation video displayed on the LCD or other device. The excess digital three-dimensional media object is that three-dimensional object media can be viewed from all directions. So students can observe the overall three-dimensional media object. Three-dimensional media research uses models of development by William W. Lee and Diana L. Owens (2004). The implementation of three-dimensional media of fine arts only reached the test stage of media validation and material validation. From the results of the validation experts can be concluded that the three-dimensional medium is valid and feasible to use. Three-dimensional media objects can construct students ' manipulating skills in art and increase the interest and motivation of student learning. Three-dimensional media objects can help teachers solve problem-solving problems.AbstrakPenelitian  ini menghasilkan produk berupa  obyek seni rupa tiga dimensi untuk mengkonstruksi keterampilan memanipulasi siswa SMKN 1 Udanawu kelas X. Obyek media tiga dimensi berbentuk video animasi digital yang ditampilkan pada LCD atau perangkat lainnya. Kelebihan Obyek media tiga dimensi digital yaitu media obyek tiga dimensi dapat dilihat dari segala arah. Sehingga siswa dapat mengamati obyek media tiga dimensi secara keseluruhan. Penelitian media tiga dimensi menggunakan model pengembangan oleh William W. Lee dan Diana L. Owens (2004). Penerapan media tiga dimensi seni rupa hanya sampai pada tahap uji validasi media dan validasi materi. Hasil validasi media memperoleh nilai rata-rata 90 % dan ahli materi sebesar 96,6 %. Dari hasil ahli validasi dapat disimpulkan bahwa media tiga dimensi valid dan layak digunakan dalam pembelajara. Obyek media tiga dimensi dapat mengkonstruksi keterampilan memanipulasi siswa dalam berkarya seni dan meningkatkan minat serta motivasi belajar siswa. Obyek media tiga dimensi dapat membantu guru dalam menyelesaikan masalah pemebelajaran.
Learning confidence analysis: A case study in educational communication courses Fitri Mutia Fajrin; Henry Praherdiono; Yerry Soepriyanto
Inovasi Kurikulum Vol 21, No 2 (2024): Inovasi Kurikulum, May 2024
Publisher : Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jik.v21i2.65046

Abstract

Elevating pupils' self-assurance can enhance their cognitive capacities, making it a pivotal element in acquiring knowledge. This research aims to ascertain the degree of self-assurance exhibited by undergraduate students specializing in educational technology in their educational communication courses. There were a total of 68 responders, which is similar to the combined number of students in two educational communication learning classes. The research employed a quantitative methodology. The data was collected using a Likert scale questionnaire. The findings of this study revealed that the level of student self-confidence was classified as suitable for five students (7 percent), good for nine students (13 percent), quite good for 39 students (57 percent), poor for ten students (15 percent), and very poor for five students (7 percent). Therefore, it may be inferred that the variable of student self-confidence falls within the category of being rather satisfactory. It is suggested that developing interactive learning approaches that promote active student engagement is important to enhance their trust in educational communication. AbstrakMeningkatkan rasa percaya diri siswa dapat meningkatkan kapasitas kognitif mereka, menjadikannya elemen penting dalam proses memperoleh pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri yang ditunjukkan oleh mahasiswa sarjana teknologi pendidikan dalam mata kuliah komunikasi pendidikannya. Sebanyak 68 responden, termasuk seluruh mahasiswa dari dua kelas pada pembelajaran komunikasi pendidikan, yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metodologi kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner skala likert sebagai instrumen pengumpulan data. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan diri mahasiswa tergolong baik sebanyak 5 mahasiswa (7 persen), menunjukan tingkat kepercayaan diri baik sebanyak 9 mahasiswa (13 persen), memiliki tingkat kepercayaan diri cukup baik sebanyak 39 mahasiswa (57 persen), kurang baik sebanyak 10 mahasiswa (15 persen), dan sangat kurang sebanyak 5 mahasiswa (7 persen) memiliki tingkat kepercayaan diri yang sangat buruk. Berdasarkan temuan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel kepercayaan diri mahasiswa termasuk dalam kategori cukup memuaskan. Oleh karena itu, disarankan agar pengembangan pendekatan pembelajaran interaktif yang mendorong keterlibatan aktif mahasiswa, karena hal ini dianggap penting untuk meningkatkan kepercayaan mereka dalam komunikasi pendidikan. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan untuk menggali faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepercayaan diri mahasiswa secara lebih rinci.Kata Kunci: kepercayaan diri; kelas terbalik; komunikasi pendidikan