Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

REFLEKSI TERHADAP EKSISTENSI DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA (DPD RI) Efriza Efriza
Jurnal Caraka Prabu Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Caraka Prabu
Publisher : Universitas Jenderal Ahmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36859/jcp.v5i1.535

Abstract

Penulisan ini bertujuan membahas perkembangan dinamika dan kinerja Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), setelah empat periode dihasilkan anggota-anggota DPD tetapi karena kewenangannya yang minimalis menyebabkan kinerjanya tak memuaskan. Malah, DPD bukannya diwacanakan kembali untuk diperkuat justru keinginan yang menguat adalah membubarkan DPD yang dianggap pemborosan anggaran negara saja. Sebab, tak dapat dipungkiri kinerja dan kiprahnya selama empat periode tidaklah istimewa selain hanya aksesoris belaka dari lembaga perwakilan kita yang lainnya.
STRATEGI KAMPANYE MODEL BLUSUKAN JOKO WIDODO DALAM PEMENANGAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH KOTA JAKARTA TAHUN 2012 (STUDI KASUS DI KECAMATAN KEMAYORAN, JAKARTA PUSAT) Aryati Anggalia; Efriza Efriza
Jurnal Renaissance Jurnal Renaissance Volume 5 Nomor 02, Agustus 2020
Publisher : Prima Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53878/jr.v5i2.118

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja Jokowi dengan melakukan kerja Blusukan menemui rakyatnya, yang dianggap memperoleh respons positif dari publik, sehingga dijadikan sebagai strategi kampanye blusukan Jokowi dalam upaya pemenangan Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 lalu dan untuk mengetahui apa saja faktor-faktor positif dan negatif dari strategi kampanye blusukan Jokowi tersebut. Dari hasil penelitian ini dihasilkan bahwa kedekatan Jokowi sebagai pemimpin dengan masyarakat melalui gaya blusukannya, inilah yang membuat namanya melesat dan hal itu menjadikan gaya blusukannya sebagai bagian dari kampanyenya untuk menjelaskan program kerja yang akan ditawarkan ketika terpilih di Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu. Blusukan yang telah menjadi strategi kampanye Jokowi terbukti berhasil dengan terpilihnya Jokowi-Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu, meski pasangan Jokowi-Ahok ditengarai akan kalah dalam Pilkada, namun realitasnya pasangan ini memenangkan Pilkada DKI Jakarta berdasarkan gaya blusukannya dengan cara menawarkan program kerja melalui komunikasi langsung dengan masyarakat/pemilih.Kata Kunci: Pilkada, Blusukan, Kampanye
SISTEM PRESIDENSIAL PASCA AMANDEMEN UNDANG-UNDANG DASAR 1945; STUDI KASUS KEPEMIMPINAN PRESIDEN SBY DAN JOKOWI Efriza Efriza
Jurnal Renaissance Jurnal Renaissance Volume 1 Nomor 01, Mei 2016
Publisher : Prima Center Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53878/jr.v1i01.11

Abstract

This article discusses the powers of the President-Parliament based on the leadership of the President SBY and Jokowi, who often get caught up in the tension between agencies as a consequence of a fusion between the presidential system and a multi-party, which allegedly will lead to a deadlock in decision-making to a government crisis but found it does not happen conflict leading up to the crisis of governance as in the era of President Abdurrahman Wahid.Key words: Presidential, President-DPR, President SBY and Jokowi 
PENGARUH PENGETAHUAN, EKONOMI DAN IKLIM TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI ASIA TENGGARA TAHUN 2022 (STUDI META ANALISIS) fauzan akbar; Efriza Efriza; Billy Harnaldo Putra
HUMAN CARE JOURNAL Vol 7, No 3 (2022): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v7i3.2315

Abstract

Latar Belakang : Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan pada masyarakat di Negara tropis maupun Negara sub-tropis. Asia Tenggara dan Pasifik Barat. 70% menjadi Beban Global yang terkena dampak yang parah adalah Negara di Asia. Penelitian ini bertujuan melihat determinan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Asia Tenggara, prinsip berbasis bukti (Evidance Based) sangat penting dalam menentukan kebijakan kesehatan.Metode : Metode penelitian Meta-analisis dengan analisis fixed effect model dan random effect model untuk menganalisis beberapa penelitian dengan menggunakan pendekatan sistematis dan teknik statistik untuk mengidentifikasi, menilai dan menggabungkan hasil penelitian ilmiah relevan dengan penelitian observasional determinan kejadian DBD di Asia Tenggara untuk mencapai kesimpulan yang lebih kuat. Hasil : Hasil pencarian artikel studi melalui database PubMed, Springer Link, Google Schoolar dan PLOS Neglected Tropical Diseases diperoleh 26 artikel studi penelitian yang relevan, 17 desain Cross-sectional, 6 desain Case Control dan 3 desain Cohort. Hasil dari telaah sistematis artikel studi ditemukan Pengetahuan OR 6.52 (CI 0.14-12.89), Ekonomi OR 1.66 (CI 0.85-1.38), dan Iklim OR 1.18 (CI 0.13-2.23). Kesimpulan : Kesimpulan penelitian khususnya bagi stakeholder kesehatan perlunya peningkatan promosi kesehatan terhadap pengetahuan masyarakat tentang pencegahan DBD terutama pada masyarakat yang berusia produktif baik usia sekolah maupun yang bekerja dengan mobilitas tinggi.Kata kunci        : Demam Berdarah Dengue (DBD), Pengetahuan, Ekonomi, iklim Meta-analisisDaftar Bacaan  : 36 (2015-2022)
POLEMIK: GARIS-GARIS BESAR HALUAN NEGARA (GBHN) DAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP), DAN EKSISTENSI MPR Efriza Efriza
PARAPOLITIKA: Journal of Politics and Democracy Studies Vol. 1 No. 1 (2020): PARAPOLITIKA: Journal of Politics and Democracy Studies
Publisher : Prodi Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan realitas perpolitikan dan demokrasi di Indonesia di era reformasi, dengan dipilihnya Pemilihan Presiden secara langsung telah mengakhiri Pemilihan Presiden melalui MPR, sekaligus memberikan kesempatan visi-misi Presiden saat kampanye sebagai acuan dalam menjalankan roda pemerintahan. Perubahan konstitusi ini juga memiliki semangat demokrasi konstitusional di Indonesia, setelah Amandemen UUD 1945 telah menempatkan prinsip supremasi konstitusi menggantikan supremasi parlemen, dan berdampak terhadap menyusutnya peran dan kewenangan MPR. Tetapi polemik yang hadir di tengah masyarakat, mengenai ketiadaan Haluan Negara bahwa rencana pembangunan negara yang dianggap tidak konsisten dan berkesinambungan sebab hanya berdasarkan visi-misi calon presiden saat kampanye. Sehingga memunculkan pula keinginan menghadirkan kembali GBHN karena menganggap bahwa dengan adanya GBHN maka pembangunan strategis negara tidak lagi ditentukan oleh selera dan kepentingan rezim itu sendiri. Konsekuensinya, eksistensi MPR juga diwacanakan diperkuat kembali. Artikel ini menganalisis kedua polemik antara Haluan Negara dan GBHN disertai analisis atas eksistensi MPR.