Rudy Parluhutan Tambunan
Universitas Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kajian Spasial Tingkat Kerentanan COVID-19 Di Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan Aditya Ramadhan; Mangapul Parlindungan Tambunan; Rudy Parluhutan Tambunan
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 6 No. 1 (2022): Volume 6, No. 1 Tahun 2022
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi COVID-19 di Jakarta mengalami lonjakan tinggi dikarenakan provinsi ini merupakan tingkat interaksi sosial yang tinggi, salah satunya di Kecamatan Pesanggrahan. Jakarta Selatan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisa kerentanan penularan COVID-19 dari beragam parameter. Metode yang digunakan berbasis spasial berdasarkan klasifikasi yang telah dibuat dengan skoring dan pembobotan metode rangking berdasarkan enam variabel kerentanan fisik, sosial dan ekonomi. Selanjutnya, diintegrasikan Sistem Informasi Geografi untuk analisis overlay. Data penelitian menggunakan data sekunder yang berasal dari instansi terkait, sedangkan data primer diperoleh dari kegiatan langsung ke lapangan seperti melakukan penandaan lokasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Kelurahan Petukangan Utara dan Kelurahan Ulujami, seluruh wilayahnya terklasisfikasi kerentanan tinggi. Selanjutnya, Kelurahan Petukangan Selatan sebagian besar wilayahya memiliki kerentanan rendah namun terdapat wilayah dengan kerentanan sedang seluas ± 1,19 km². Kelurahan Bintaro seluruh wilayahnya memiliki kerentanan sedang ditambah sebagian kecil wilayah Kelurahan Pesanggrahan seluas ± 4,64 km² sedangkan sisanya terklasifikasi kerentanan rendah. Untuk kerentanan rendah secara keseluruhan terdapat pada Kelurahan Pesanggrahan dan Petukangan Selatan. Secara persentase keruangan Kecamatan Pesanggrahan, sebesar 20,88% luas wilayah memiliki kerentanan rendah, kerentanan sedang sebesar 43,33%, dan 35,8% terklasifikasi kerentanan tinggi.
Kajian Spasial Tingkat Kerentanan COVID-19 Di Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan Aditya Ramadhan; Mangapul Parlindungan Tambunan; Rudy Parluhutan Tambunan
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 6 No. 1 (2022): Edisi Bulan Januari
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jgel.v6i1.7535

Abstract

Pandemi COVID-19 di Jakarta mengalami lonjakan tinggi dikarenakan provinsi ini merupakan tingkat interaksi sosial yang tinggi, salah satunya di Kecamatan Pesanggrahan. Jakarta Selatan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisa kerentanan penularan COVID-19 dari beragam parameter. Metode yang digunakan berbasis spasial berdasarkan klasifikasi yang telah dibuat dengan skoring dan pembobotan metode rangking berdasarkan enam variabel kerentanan fisik, sosial dan ekonomi. Selanjutnya, diintegrasikan Sistem Informasi Geografi untuk analisis overlay. Data penelitian menggunakan data sekunder yang berasal dari instansi terkait, sedangkan data primer diperoleh dari kegiatan langsung ke lapangan seperti melakukan penandaan lokasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Kelurahan Petukangan Utara dan Kelurahan Ulujami, seluruh wilayahnya terklasisfikasi kerentanan tinggi. Selanjutnya, Kelurahan Petukangan Selatan sebagian besar wilayahya memiliki kerentanan rendah namun terdapat wilayah dengan kerentanan sedang seluas ± 1,19 km². Kelurahan Bintaro seluruh wilayahnya memiliki kerentanan sedang ditambah sebagian kecil wilayah Kelurahan Pesanggrahan seluas ± 4,64 km² sedangkan sisanya terklasifikasi kerentanan rendah. Untuk kerentanan rendah secara keseluruhan terdapat pada Kelurahan Pesanggrahan dan Petukangan Selatan. Secara persentase keruangan Kecamatan Pesanggrahan, sebesar 20,88% luas wilayah memiliki kerentanan rendah, kerentanan sedang sebesar 43,33%, dan 35,8% terklasifikasi kerentanan tinggi.
Analisis Sebaran Spasial Tingkat Kejadian Kasus Covid-19 Dengan Metode Kernel Density di Kota Ambon Heinrich Rakuasa; Mangapul Parlindungan Tambunan; Rudy Parluhutan Tambunan
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 18, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v18i2.28234

Abstract

Kota Ambon merupahkan daerah dengan kasus COVID-19 tertinggi di provinsi Maluku yaitu 435 orang terkonfirmasi positif dan yang terkonfimasi suspek 10 orang. Kasus COVID-19 di Kota Ambon dari bulan maret-desember, cenderung meningkat setiap bulannya. Jumlah penderita COVID-19 di Kota Ambon meningkat disebabkan karena wilayah tersebut merupakan wilayah dengan jumlah penduduk yang banyak dibandingkan wilayah lain, jumlah penduduk Kota Ambon saat ini yaitu 371.650 Jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran spasial tingkat kejadian kasus positif COVID-19 dengan metode Kernel Density di Kota Ambon  dan untuk menganalisis hubungan antara kepadatan penduduk dan jumlah kasus Positif COVID-19 di Kota Ambon. Hasil analisis pola spasial sebaran tingkat kejadian kasus Positif COVID-19 terkonsentrasi pada wilayah-wilayah tertentu mengikuti jumlah penduduk dan faktor lingkungan lain di Kota Ambon. Sebaran spasial tingkat kejadian kasus Positif COVID-19 menunjukan, kelas tertinggi terdapat disekitar 22 desa dan Kelurahan dengan luas 1420 Hektar atau 4%, kelas sedang terdapat di 8 desa dan kelurahan dengan luas 2258 atau 7%, dan kelas rendah terdapat di 29 desa dan kelurahan  dengan luas 28877 atau 89%. Hubungan kepadatan penduduk dengan jumlah kejadian kasus Positif COVID-19 di Kota Ambon mempunyai korelasi yang  kuat dengan nilai (r) 0,620 dan mempunyai hubungan yang positif.