Ni Made Wiwik Setiawati
1Laboratorium Farmasi Bahan ALam, Program Studi DIII Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Mahasaraswati, Denpasar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Aktivitas Analgesik Ekstrak Daun Liligundi (Vitex trifolia L.) Pada Mencit Putu Era Sandhi Kusuma Yuda; Ni Made Wiwik Setiawati; Ni Luh Kade Arman Anita Dewi; Dwi Arymbhi Sanjaya; Erna Cahyaningsih
Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian Vol. 6 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.48 KB) | DOI: 10.22236/farmasains.v6i2.5135

Abstract

Penggunaan obat antiinflamasi non steroid (AINS) pada nyeri kronis dalam jangka waktu panjang dapat menimbulkan efek samping terutama gangguan pada saluran pencernaan sehingga diperlukan agen alternatif yang lebih aman terutama dari herbal. Dalam Usada Bali, salah satu tanaman yang digunakan untuk mengurangi nyeri adalah Liligundi (Vitex trifolia L.) famili Lamiaceae. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan aktivitas analgesik ekstrak daun Liligundi pada mencit. Daun Liligundi diekstraksi menggunakan pelarut alkohol 70% dilanjutkan dengan skrining fitokimia dan uji aktivitas analgesik menggunakan metode induksi panas (hot plate) suhu 55°C pada 20 ekor mencit yang terbagi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif diberikan Tween 80, kelompok kontrol positif diberikan Ibuprofen 52 mg/kg BB, dan perlakuan Ekstrak Daun Liligundi (EDL) dosis 250 mg/kg BB dan 500 mg/kg BB. Waktu respon nyeri pada mencit diukur pada menit ke-30 ditandai dengan gerakan melompat ataupun menjilat kaki setelah diletakkan diatas hot plate. Data dianalisis secaraOne Way ANOVA dilanjutkan dengan uji Tukey.Dari hasil penelitian diperoleh bahwa EDL mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan terpenoid. EDL dosis 250 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB mampu memperpanjang respon nyeri secara bermakna dibandingkan kontrol negatif dan menghasilkan waktu respon nyeri yang lebih panjang secara bermakna dibandingkan Ibuprofen (p<0.05).