Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Cahyaningsih, Erna; Yuda, Putu Era Sandhi Kusuma; Santoso, Puguh
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v5i1.851

Abstract

Perubahan pola konsumsi pangan yang terjadi di masyarakat yaitu dari pola konsumsi pangan tradisional yang banyak mengandung pati (karbohidrat kompleks) dan serat menjadi pola konsumsi modern dengan kandungan protein, lemak, gula dan garam tinggi tetapi rendah Taru Pramana terdapat berbagai macam tumbuhan berkhasiat , salah satu nya adalah bunga Telang (Clitoria ternatea L.) dari suku Fabaceae. Menurut penelitian yang telah dilakukan, bunga Telang mengandung senyawa fenol, flavonoid, antosianin, glikosida flavonol yang berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol 80% bunga Telang yang tumbuh di Denpasar Barat. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan elmasonik dengan pelarut etanol 80%. Pengujian diawali dengan skrining fitokimia secara reaksi tabung. Aktivitas antioksidan ekstrak etanol 80% bunga Telang ditentukan dengan metode DPPH (2,2-Difenil-1-pikrilhidrazil) secara spektrofotometri Uv-Vis. Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol 80% bunga Telang diukur pada pajang gelombang 516,2 nm. Hasil persentase peredaman yang diperoleh diplotkan untuk mendapatkan kurva regresi linier. Sehingga didapat persamaan y = bx + a dan nilai IC50 dihitung dari persamaan regresi linier yang diperoleh. Sesuai dengan hasil skrining fitokimia secara reaksi tabung, ekstrak etanol 80% bunga Telang mengandung metabolit sekunder flavonoid, saponin, terpenoid, dan tanin. Berdasarkan hasil pengujian aktivitas antioksidan diperoleh persamaan regresi linier yaitu y = 0.5232x + 4.0289 dengan R² = 0.9733, yang menunjukkan bahwa ekstrak etanol 80% bunga Telang memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 sebesar 87,86 ppm.
UJI EFEK ANALGESIK INFUSA DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) Suwarni, Elis; Cahyaningsih, Erna; Yuda, Putu Era Sandhi Kusuma
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 2 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v2i1.857

Abstract

Telah dilakukan uji efek analgesik infusa daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) dari famili Rubiaceae pada mencit jantan (Mus musculus) menggunakan metode rangsang panas berupa suhu konstan 55ËšC. Pada penelitian ini digunakan hewan coba berupa mencit jantan yang dibagi dalam lima kelompok masing-masing terdiri dari enam ekor. Kelompok I sebagai kontrol positif diberi asetosal 65 mg/Kg BB, kelompok II sebagai kontrol negatif diberi 0.5 ml aquades, kelompok III, IV dan V sebagai kelompok uji diberi 2.5 ml/100g BB infusa daun mengkudu dengan konsentrasi masing-masing 5%, 10% dan 20%. Pengamatan dilakukan terhadap waktu reaksi, yaitu selang waktu antara penempatan mencit di atas hot plate dan munculnya respon pertama pada mencit berupa melompat atau menjilat kakinya sebagai reaksi untuk mengurangi nyeri. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan metode statistik (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan waktu reaksi pada kelompok mencit yang diberi infusa daun mengkudu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa infusa daun mengkudu memiliki efek analgesik pada mencit jantan (Mus musculus).
PENGARUH SUHU PENYIMPANAN TERHADAP KADAR TABLET VITAMIN C YANG DIUKUR MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Yuda, Putu Era Sandhi Kusuma; Suena, Ni Made Dharma Shantini
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 2 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v2i1.860

Abstract

Mutu suatu obat atau kualitas produk sangat penting karena akan menentukan efek terapetik. Penyimpanan obat yang kurang baik merupakan salah satu masalah yang dapat mengganggu dalam upaya mempertahankan mutu obat. Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang mudah rusak. Karena vitamin C mudah teroksidasi pada suhu tinggi dan dipercepat oleh panas, sinar, alkali, enzim, oksidator, serta oleh katalis tembaga dan besi. Oksidasi akan terhambat apabila vitamin C dibiarkan dalam keadaan asam, atau pada suhu rendah. Salah satu sediaan yang sering di konsumsi adalah vitamin C dalam bentuk tablet. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu penyimpanan terhadap kandungan vitamin C pada tablet yang dijual di pasaran. Pada penelitian ini digunakan dua macam sampel tablet vitamin C yang diperoleh secara acak (random sampling) dari apotek X yang berada di daerah Denpasar. Sampel diberi perlakuan berupa penyimpanan pada suhu dingin (5°C), suhu kamar (27°C) dan suhu panas berlebih (48°C) selama 180 menit dengan tiga kali pengulangan dan kadar vitamin C diukur menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Kandungan tablet vitamin C tertinggi ditemukan pada tablet yang disimpan pada suhu dingin (5°C) dengan persentase kadar sampel I = 100,6% dan sampel II = 101,3%. Kandungan vitamin C terendah terdapat pada tablet yang disimpan pada suhu panas berlebih (48°C) dengan persentase kadar sampel I = 91,2% dan sampel II = 96,6%. Dari hasil uji statistik didapat hasil tidak ada perbedaan yang bermakna dari sampel I dan II yang disimpan pada suhu dingin (5°C) dengan suhu kamar (27°C). Sedangkan terdapat perbedaan yang signifikan pada tablet yang disimpan pada suhu panas berlebih (48°C). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa suhu penyimpanan berpengaruh terhadap kandungan tablet vitamin C, dimana penyimpanan pada suhu berlebih dapat menurunkan kadar vitamin C pada tablet.
SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK N-BUTANOL BUAH DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) DENGAN METODE PAW EDEMA YANG DIINDUKSI KARAGENAN Santoso, Puguh; Sari, Ni Wayan Budi; Yuda, Putu Era Sandhi Kusuma; Wardani, I Gusti Agung Ayu Kusuma
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v4i2.863

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk skrining fitokimia dan uji aktivitas antiinflamasi ekstrak n-butanol buah Dewandaru (Eugenia uniflora L.) pada tikus jantan yang diinduksi karagenan dengan rancangan Randomized Control Posttest Group Posttest Only Design. Tikus putih galur wistar (Rattus norvegicus) sebanyak 28 ekor dan dibagi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif diberikan larutan CMC-Na 0.5%, kelompok kontrol positif diberikan suspensi natrium diklofenak, kelompok perlakuan 1 diberikan suspensi ekstrak n-butanol buah Dewandaru dosis 0,2 g/kgBB, kelompok perlakuan 2 diberikan suspensi ekstrak n-butanol buah dewandaru dosis 0,4 g/kgBB.Seluruh kelompok perlakuan kemudian diinduksi dengan karagenan 1%, lalu diukur volume udema telapak kaki tikus masing-masing perlakuan dengan menggunakan alat plethysmometer dan diamati penurunan volume radang telapak kaki tikus pada jam ke-0, ke-1, ke-2, ke-3, dan ke-4. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan uji One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian skrining fitokimia dari ekstrak n-butanol buah Dewandaru menunjukkan adanya kandungan senyawa tanin dan flavonoid. Aktivitas antiinflamasi dari ekstrak n-butanol buah dewandaru (Eugenia uniflora L.) menunjukkan adanya penghambatan udema pada dosis 0,2 g/kgBB dan 0,4 g/kgBB dilihat dari adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dengan kontrol negatif (p= 0,05), namun dosis yang lebih efektif menurunkan inflamasi adalah dosis 0,4 g/kgBB.
UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM INDIA (Murraya koenigii L) TERHADAP TIKUS (Rattus norvegicus) JANTAN YANG DIINDUKSI KARAGENAN 1% Cahyaningsih, Erna; Yuda, Putu Era Sandhi Kusuma; Susanthi, Indah Muthia
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v4i1.875

Abstract

Daun salam india (Murraya koenigii L) dari famili Rutaceae merupakan tanaman terpopular di masyarakat Aceh dan termasuk daun aromatik yang sering digunakan dalam masakan dan memiliki peran serbaguna dalam pengobatan tradisional. Sejumlah khasiat farmakologi daun salam india yaitu sebagai anti-oksidatif, antimikroba, antibakteri, obat penurun panas, antijamur, dan untuk anti-inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol daun salam india (Murraya koenigii L) pada tikus jantan yang di induksi karagenan. Rancangan penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan Pretest Posttest Only Randomized Control Design. Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih jantan (Rattus norvegicus) sebanyak 30 ekor. Hewan uji dibagi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (-) diberikan suspensi CMC Na 0.5%, kelompok kontrol positif (+) diberikan suspensi Natrium Diklofenak 50 mg, kelompok PI diberikan suspensi ekstrak etanol daun salam india dosis 50 mg/kgBB, kelompok P2 diberikan suspensi ekstrak etanol daun salam india dosis 150 mg/kgBB, kelompok P3 diberikan suspensi ekstrak etanol daun salam india dosis 250 mg/kgBB, kelima kelompok perlakuan kemudian di induksi dengan karagenan 1%. Selanjutnya diukur ketebalan telapak kaki tikus perlakuan dengan menggunakan alat jangka sorong. Untuk menguji rata-rata ketebalan telapak kaki tikus dianalisis secara statistik menggunakan uji normalitas data yaitu uji Kolmogorov-Smirnov, uji homogenitas menggunakan Levene’s Test, yang dilanjutkan dengan uji One Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun salam india (Murraya koenigii L) dosis 50 mg/kgBB, 150mg/kgBB dan 250mg/kgBB dan kontrol positif memiliki efek sebagai antiinflamasi dilihat dari adanya perbedaan bermakna dengan kontrol negatif. Hasil yang paling efektif sebagai antiinflamasi adalah ekstrak daun salam india dengan dosis 150mg/kgBB dibandingkan dengan dosis 50 mg/kgBB dan 250 mg/kgBB.
PERBANDINGAN PENGGUNAAN TANAMAN OBAT DALAM USADA TARU PRAMANA PADA PENDUDUK BANJAR SAKAH DESA PEMOGAN DAN BANJAR KERTA DESA PETANG Antari, Ni Putu Udayana; Suwantara, I Putu Tangkas; Yuda, Putu Era Sandhi Kusuma
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v4i1.885

Abstract

Pengobatan tradisional dengan menggunakan tanaman obat sudah dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat jaman dulu. Sistem pengobatan tradisional masyarakat Bali banyak dituliskan di lontar, salah satunya Lontar Usada Taru Pramana. Usada Taru Pramana merupakan lontar yang membahas tanaman obat. Perkembangan tekhnologi khususnya dalam sistem pengobatan telah memperkenalkan sistem pengobatan konvensional yang lebih praktis. Perkembangan tekhnologi tentunya memberi dampak yang berbeda bagi kehidupan masyarakat kota dan masyarakat desa. Perbandingan penggunaan tanaman obat menurut Usada Taru Pramana oleh masyarakat desa dan kota bermanfaat sebagai dasar penelitian selanjutnya untuk mengetahui pola penggunaan obat tradisional oleh masyarakat. Penelitian dilaksanakan dengan metode survey di Banjar Sakah Desa Pemogan yang mewakili daerah perkotaan dan Banjar Kerta Desa Petang yang mewakili daerah pedesaan. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 147 tanaman obat yang disebutkan dalam Lontar Usada Taru Pramana. Sebanyak 45 tanaman (30,61%) yang disebutkan dalam Usada Taru Pramana masih digunakan oleh masyarakat Banjar Kerta, Petang. Sebanyak 11 tanaman (7,48%) yang disebutkan dalam Usada Taru Pramana masih digunakan oleh masyarakat Banjar Sakah, Desa Pemogan.
SKRINING FITOKIMIA DAN ANALISIS KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS EKSTRAK TANAMAN PATIKAN KEBO (Euphorbia hirta L.) Yuda, Putu Era Sandhi Kusuma; Cahyaningsih, Erna; Winariyanthi, Ni Putu Yuni
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v3i2.891

Abstract

Tanaman obat mengandung berbagai macam kandungan fitokimia yang berperan dalam pengembangan obat. Herba Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) adalah salah satu tanaman obat yang tergolong dalam Famili Euphorbiaceae. Penggunaan E.hirta sebagai obat tradisional telah dilaporkan di beberapa daerah termasuk di Bali. Secara tradisional tanaman ini diketahui dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit, seperti radang tenggorokan, disentri, diare, asma dan bronchitis sehingga berpotensi sebagai alternatif bahan baku obat tradisional. Untuk dapat dikembangkan sebagai bahan obat tradisional, perlu diketahui kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada herba Patikan Kebo baik secara kualitatif maupun kuantitatif sebagai salah satu parameter standarisasi. Namun, saat ini data mengenai karakteristik metabolit sekunder herba Patikan Kebo yang tumbuh di Bali masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada herba Patikan Kebo melalui skrining fitokimia dan analisis Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Ekstraksi dilakukan menggunakan pelarut etanol 75% dengan cara maserasi, dan diperoleh rendemen ekstrak sebanyak 6,87%. Pengujian kandungan metabolit sekunder pada ekstrak herba patikan kebo dilakukan secara skrining fitokimia. Selanjutnya uji KLT dilakukan untuk mempertegas keberadaan golongan senyawa yang positif pada skrining fitokimia, dan mengetahui profil kromatografi dari ekstrak tersebut. Setelah diuji secara skrining fitokimia dan analisis KLT, diperoleh hasil herba Patikan Kebo yang digunakan dalam penelitian ini mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder diantaranya flavonoid, tanin, steroid dan antrakuinon. Sistem KLT yang digunakan dalam penelitian ini dapat memisahkan kandungan fitokimia tersebut dan memberikan hasil positif yang mempertegas hasil skrining fitokimia.
UJI ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK BUAH DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) DAN EKSTRAK DAUN SALAM (Eugenia polyantha) PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) Santoso, Puguh; Yuda, Putu Era Sandhi Kusuma; Sugiantari, Ni Putu Siska
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v3i2.904

Abstract

Diabetes Mellitus adalah penyakit saat tubuh tidak dapat memproduksi insulin atau jumlah insulin cukup tetapi kerjanya kurang baik ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Sebelum para ahli mengembangkan sistem pengobatan tradisional, para orang tua yang terdahulu sudah memanfaatkan ramuan tradisional dari tumbuh-tumbuhan tertentu yang mudah didapat disekitar pekarangan rumah. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dari kombinasi daun salam (Eugenia polyantha) dan buah dewandaru (Eugenia uniflora L.) dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus yang diinduksi aloksan. Dua puluh ekor tikus dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan. Kelompok I sebagai kontrol hanya diberi makan dan minum, kelompok II diberi kombinasi ekstrak buah dewandaru dan daun salam dengan dosis 1mg/kgBB, kelompok III diberi kombinasi ekstrak buah dewandaru dan daun salam dengan dosis 2mg/kgBB, dan kelompok IV diberi kombinasi ekstrak buah dewandaru dan daun salam dengan dosis 3mg/kgBB. Sebelum diberi perlakuan, tikus diinduksi aloksan dengan dosis 150mg/kgBB secara intraperitoneal. Setelah dilakukan analisis data secara statistika dengan uji anova diketahui bahwa ada perbedaan antara sebelum dan sesudah pemberian ekstrak dengan diperoleh nilai sig = 0,000 (sig > 0,05).
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETIL ASETAT BUAH DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HATI MENCIT YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCl4) Santoso, Puguh; Yuda, Putu Era Sandhi Kusuma
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 2 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v2i2.1093

Abstract

Tanaman dewandaru (Eugenia Uniflora L.) telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Karbon tetraklorida (CCl4) merupakan zat kimia yang bersifat toksik terhadap hepar. Metabolisme CCl4 menghasilkan radikal bebas CCl3- yang dapat mengakibatkan kerusakan pada sel hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etil asetat buah dewandaru pada histopatologi hati mencit yang diinduksi dengan karbon tetraklorida. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan randomized control group post test only design, menggunakan sampel 15 ekor mencit yang dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok kontrol negatif diberi CCl4 1,3 % selama 7 hari pada hari ke 4, kemudian diberi CCl4 1,3% dan ekstrak etil asetat buah dewandaru dengan dosis 0,5 mg/g BB sebanyak 1 ml secara bersamaan selama 7 hari, diberi CCl4 1,3% dan ekstrak etil asetat buah dewandaru dengan dosis 1 mg/g BB sebanyak 1 ml secara bersamaan selama 7 hari. Pada hari ke-11 mencit dikorbankan dan dibedah untuk diambil hatinya, pembuatan preparat histopatologi, dan pemeriksaan histopatologi hati mencit. Data hasil pemeriksaan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gambaran histopatologi hati mencit yang diinduksi karbontetraklorida dan diberikan ekstrak etil asetat buah dewandaru dapat mengurangi degenerasi melemak dengan memperkecil vakuola-vakuola lemak didalam sitoplasma sel hati. Namun, nekrosis pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan ekstrak etil asetat buah dewandaru sudah sebagian menunjukkan adanya perubahan pada sel hati mencit.
UJI IN VIVO TAHAP PREKLINIS TERHADAP EKSTRAK BATANG PISANG (Musa paradisiaca L.) SEBAGAI ANTIINFLAMASI TOPIKAL Dewi, Ni Luh Kade Arman Anita; Yuda, Putu Era Sandhi Kusuma; Suarnata, I Gede Agus; Sasadara, Maria Malida Vernandes
Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33759/jrki.v3i2.129

Abstract

Inflammation is a normal protective response to tissue injury caused by physical trauma, chemical damage, or microbiological substances. Banana stems (Musa paradisiaca L.) have been empirically believed for their topical anti-inflammatory properties. The purpose of this study was to scientifically evaluate the in vivo preclinical anti-inflammatory activity of banana stems. This research was designed experimentally using twenty-five albino male rats which were divided into five groups: the positive control group which received sodium diclofenac gel, the negative control group which received gel basis preparation without any active ingredient, and three experimental groups which received banana stem extract gel in three different concentrations, 5%, 10%, and 15%. Every five rats of every group were firstly injected with 1% of carrageenan, and the anti-inflammatory effect was evaluated every hour for 4 hours using a plethysmometer. The collected data were statistically evaluated. The results showed that banana stem extract gel with concentrations of 15% produced the best anti-inflammatory effect, compared to other gel concentrations. In conclusion, the preparation of 15% banana stem extract gel can be applied as potential topical anti-inflammatory preparation.
Co-Authors Agung Ari Chandra Wibawa Agustini, Ni Putu Dewi Anita Dewi, Ni Luh Kade Arman Apriliani, Ni Luh Putri Darmawan, I Wayan Agus Debby Juliadi Desak Ketut Ernawati Dewa Ayu Ika Pramitha Dewi, Ni Kadek Dwi Purnama Dwi Arymbhi Sanjaya Dwi Arymbhi Sanjaya Elis Suwarni Erna Cahyaningsih Erna Cahyaningsih Erna Cahyaningsih Gusti Ayu Intan Puspita Dewi Gusti Ayu Made Indah Siantari Gusti Ayu Putu Yosinta Sasmita Handani, Dewa Ayu Sri I Made Agus Mahardika I Putu Tangkas Suwantara Indah Muthia Susanthi Indriani, Felia Riska Luh Risma Putri Rahayu Made Agus Deny Mahendra Putra Maria Malida Vernandes Sasadara Maria Malida Vernandes Sasadara Megawati, Fitria Ni Luh Kade Arman Anita Dewi Ni Luh Kade Arman Anita Dewi Ni Luh Kade Arman Anita Dewi Ni Luh Kade Arman Anita Dewi Ni Luh Putu Swari Ni Luh Sintya Ni Made Dharma Shantini Suena Ni Made Dwi Mara Widyani Nayaka Ni Made Wiwik Setiawati Ni Nyoman Wahyu Udayani Ni Putu Dewanty Suwirtawati Ni Putu Siska Sugiantari Ni Putu Udayana Antari Ni Putu Yuni Winariyanthi Ni Wayan Budi Sari Pramesti , Luh Ratih Widhia Puguh Santoso Puguh Santoso Puguh Santoso puguh santoso, puguh Putra Hilmi Prayitno Putra, I Made Agus Sunadi Putri, Ni Kadek Dila Pratiwi Putri, Ni Kadek Nisa Leoni Rahadi, I Wayan Surya Sari, Ni Wayan Budi Sasadara, Maria Malida Vernandes Suarnata, I Gede Agus Sugiantari, Ni Putu Siska Sukmayanti, Ni Kadek Susanthi, Indah Muthia Suwantara, I Putu Tangkas Suwarni, Elis Swari, Ni Luh Putu Tirtayasa, Gede Agus Ari Wardani, I Gusti Agung Ayu Kusuma Wardani, I Gusti Ayu Agung Kusuma Widnyani, Dewa Ayu Sri Bintang Widyani Nayaka , Ni Made Dwi Mara Winariyanthi, Ni Putu Yuni Yanti, Ni Kadek Pradnya