Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBEDAAN DAYA LAMPU ULTRAVIOLET-C TERHADAP PENURUNAN JUMLAH BAKTERI COLIFORM PADA AIR BERSIH DI INDUSTRI LOGAM Dewi Untari Ratna Ningsih; Mimin Karmini; Nurul Hidayah
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 13 No 2 (2021): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.867 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v13i2.1931

Abstract

Air bersih di Industri Logam tidak memenuhi syarat karena terkontaminasi oleh bakteri Coliform, sehingga diperlukan proses desinfeksi menggunakan sinar UV-C. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan daya lampu ultraviolet-c terhadap penurunan jumlah bakteri Coliform pada air bersih. Daya lampu UV-C yang digunakan adalah 15 watt, 30 watt, dan 36 watt, panjang gelombang 254 nm dan waktu kontak 45 detik. Jenis penelitian ini yaitu true experiment dengan 6 pengulangan dan desain penelitian yaitu pre-postest without control. Teknik pengambilan sampel yaitu grab sampling. Populasinya adalah air bersih di ground tank 1, sampelnya adalah sebagian air bersih di ground tank 1, besar sampelnya adalah 36 sampel. Uji analisis data adalah uji One Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan daya lampu UV-C 15 watt, 30 watt, dan 36 watt dapat menurunkan jumlah bakteri Coliform hingga 100%. Hasil uji anova nilai P 0,134 > 0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan daya lampu terhadap penurunan jumlah bakteri Coliform pada air bersih. Industri dapat menerapkan proses desinfeksi menggunakan sinar UV-C untuk menurunkan jumlah bakteri Coliform pada air bersih. Peneliti selanjutnya disarankan menggunakan daya lampu UV-C yang lebih rendah dan penelitian dilakukan secara kontinyu.
TTINJAUAN PENANGANAN SAMPAH DI PASAR TRADISIONAL CIROYOM Mimin Karmini; Arif; Kahar Kahar
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 14 No 1 (2022): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.422 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v14i1.2010

Abstract

Salah satu tempat yang menghasilkan sampah cukup banyak yaitu dari sektor perdagangan terutama pasar. Pasar Ciroyom menghasilkan timbulan sampah 22 m³/hari apabila diestimasikan timbulan sampah sampah perpedagang di pasar Ciroyom mencapai 24,1 liter/orang/hari, ditambah lagi penanganan sampah yang tidak berjalan lancar mengakibatkan sampah menumpuk dan pasar terlihat kumuh. Tujuan penelitian mengetahui gambaran penanganan sampah pada tahap pewadahan, pengumpulan sementara dan pengangkutan, serta gambaran persyaratan sarana dan prasarana. Penelitian bersifat deskriftif dengan metode survei menggunakan teknik observasi dan wawancara. Populasinya adalah seluruh pedagang berjumlah 914 orang dan seluruh petugas sampah yang menangani sampah sejumlah 15 orang. Besar sampel pedagang sebanyak 90 orang dan 15 orang petugas sampah, Alat pengumpul data menggunakan lembar observasi dan kuesioner. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis univariat dengan menggunakan analisis tabel selanjutnya dipresentasekan. Hasil: penanganan sampah pada tahap pewadahan 83,33% tidak memenuhi syarat, tahap pengumpulan 66,66% tidak memenuhi syarat, tahap pengangkutan tidak memenuhi syarat sebesar 42,85 %. Sarana penanganan sampah pada tahap pewadahan, tidak memenuhi syarat sebesar 80%, sarana pada tahap pengumpulan tidak memenuhi sebesar 60%, dan sarana pada tahap pengangkutan sebesar 75 % tidak memenuhi syarat. Pengetahuan petugas sampah di Pasar Ciroyom Kota Bandung Tahun 2021: kategori baik 3 orang (20%,) kategori cukup 9 orang (60%), dan kategori kurang 3 orang (20%). Saran: Bagi pengelola pasar perlu pengadaan tempat sampah organik dan anorganik dengan warna berbeda, Pengadaan APD (Alat Pelindung Diri) untuk petugas sampah, perlu kerjasama dengan pihak Puskesmas atau Dinkes Kesehatan setempat terkait dengan sosialisasi atau penyuluhan tentang penanganan sampah di Pasar, pedagang harus melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik, tempat sampah organik sebaiknya dilapis dengan kantong plastik. Pedagang harus menjaga kebersihan lingkungan terutama setelah selesai berjualan. Petugas sampah harus mendukung dan mengikuti peraturan yang telah dibuat oleh pengelola pasar terutama tentang menjaga kebersihan lingkungan, petugas sampah harus melakukan pemilahan antara sampah organik dan
Ekstrak Lidah Mertua (Sansevieria sp.) Efektif dalam Mereduksi Volatile Organic Compound (VOC)-Benzena Dalam Ruang Kahar Kahar; Mimin Karmini; Ade Kamaludin
JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN: Jurnal dan Aplikasi Teknik Kesehatan Lingkungan Vol 19 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Lingkungan Volume 19 No. 1, Januari 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Kesehatan Lingkungan Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.078 KB) | DOI: 10.31964/jkl.v19i1.342

Abstract

Extract of Snake Plant (Sansevieria sp.) As a Reducer of Indoor Air Pollution, Volatile Organic Compounds (VOC) -Benzene. The quality of the indoor environment has become a health concern, as city dwellers spend 80-90% of their time indoors, where outdoor air pollution is several times higher. Indoor potted plants can remove airborne contaminants such as volatile organic compounds (VOCs), more than 300 of which have been identified in indoor air. and a very wide range of light, and is resistant to pollutants. This plant is also able to absorb more than 107 harmful pollutants in the air, this is due to Sansevieria sp. contains the active ingredient Pregnane glycosides. These active ingredients function to reduce pollutants into organic acids, sugars and amino acids so that these pollutants are no longer harmful to humans3. This study aims to see the extract of the tongue-in-law in reducing Volatile Organic Compounds (VOCs) in the room. The method used in this research is true experimental design with pre and post-test design without control design. Based on the results of the study, the decrease in benzene levels was done by using the sansevieria extract concentration with the average reduction proportions, namely: 10 ppm concentration; 98.24%, 20 ppm; 98.47%; 30 ppm; 98.73%. The results of statistical tests using the Mann Whitney U test showed that the results were 0.000 <0.05 so that there was a relationship, namely that there was a difference in the concentration of the extract of Sansevieria sp. against decreased levels of benzene. The most effective level of Sansevieria extract in reducing benzene levels in the air was 30 ppm with an average reduction proportion of 98.73%.